Kematian akan meningkat karena pemanasan global – 23 Mei 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Kematian akan meningkat karena pemanasan global

Para peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia dan Universitas Winconsin di Madison, AS, memperkirakan bahwa perubahan iklim telah merenggut nyawa sekitar 150.000 orang per tahun, jumlah ini diperkirakan berlipat ganda sebelum 2030. Pemanasan global bertanggung jawab bagi penyakit yang diderita sekitar 5 juta orang per tahun karena beberapa faktor seperti penyakit infeksi yang menyebar lebih banyak karena panas, termasuk meningkatnya frekuensi dan kekuatan bencana. Penemuan sebelumnya juga menunjukkan bahwa angka kematian terjadi lebih tinggi di wilayah bersuhu lebih tinggi daripada di wilayah bersuhu dingin.

 

Organisasi Kesehatan Dunia, para peneliti Universitas Wisconsin dan lain-lain, kami menghargai informasi nyata Anda mengenai korban tragis karena perubahan iklim yang dialami kehidupan manusia. Mari dengan cepat kita bertindak dan menjalani gaya hidup sadar lingkungan untuk meredakan bahaya pada Bumi.

 

Dalam konferensi video pada bulan Juli 2008 dengan anggota Asosiasi di Seattle, AS, Maha Guru Ching Hai menyampaikan rasa pedulinya ketika berbicara mengenai kondisi mengerikan karena pemanasan di Bumi dan cara menanganinya.

 

Konferensi video dengan Maha Guru Ching Hai

Seattle, Washington, AS – 6 Juli 2008


Maha Guru Ching Hai: Jika Bumi terpolusi dan teracuni, maka orang-orang akan mati perlahan dalam penderitaan dan banyak bencana terjadi, orang-orang akan sangat menderita. Itulah hal satu-satunya yang harus kita khawatirkan jika kita merasa khawatir. Sebaliknya kerjakan bagian Anda. Lakukan yang terbaik. Bermeditasi dengan baik, berdoa, dan sebarkan berita kapan saja Anda bisa.

 

Maha Guru Ching Hai: Semakin banyak orang bervegetarian, semakin kecil pembantaian pada hewan, maka semakin banyak waktu yang kita miliki untuk menyelamatkan Bumi dan kehidupan di atasnya.

 


Pola hujan yang tidak menentu berdampak pada panen di Filipina.

Dewan Koordinasi Bencana Nasional Filipina melaporkan bahwa kerusakan pertanian mencapai lebih dari US$27 juta karena dampak pemanasan global yang memicu Topan Dante dan Chan-hom. Hujan lebat yang biasanya turun di bulan Juni, tahun ini dimulai bulan Mei. Dr. Antonio La Vina, Dekan Sekolah Negeri Ateneo Filipina dan penasihat kepresidenan mengenai perubahan iklim mengatakan, “Para petani harus belajar menyesuaikan diri dengan musim yang baru. Ini berarti harus mengubah kalender pananaman. Anda tidak lagi bisa menganggap musim masih sama.”   

 

Kami berdoa semoga Tuhan memberkahi para petani dan pemimpin di Filipina dengan solusi untuk mengatasi efek perubahan iklim untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Semoga kita terhindar dari bencana labih lanjut dengan menciptakan atmosfer harmonis dengan lingkungan kita.


Pahlawan marathon Kenya menolak sepatu lari untuk menyelamatkan margasatwa.

Juara marathon dunia sebelumnya dan peraih medali olimpiade Douglas Wakiihuri dari Kenya berkolaborai dengan grup investor Jepang dalam lomba setengah-marathon yang diselenggarakan di Taman Nasional Nairobi. Acara ini merupakan bagian dari kerja sama lebih luas antara Mr. Wakiihuri dan Pelayanan Margasatwa Kenya (KWS) untuk melindungi keragaman habitat dan spesies dari peningkatan ancaman karena perkembangan manusia. 


Kami ikut bersorak untuk Douglas Wakiihuri dan semua pelari, begitu juga investor Jepang dan Pelayanan Margasatwa Kenya atas kontribusi mulia Anda pada kegiatan ini. Melalui usaha kepedulian seperti ini, semoga warisan alam Kenya segera dikembalikan pada keadaan aslinya yang penuh kehidupan.