Debit air dari sungai-sungai utama dunia menyusut akibat perubahan iklim. – 5 Mei 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Debit air dari sungai-sungai utama dunia menyusut akibat perubahan iklim.

Saat mengevaluasi debit aliran air sungai antara tahun 1948 dan 2004, para peneliti dari Pusat Riset Atmosfer Nasional (NCAR) AS, menemukan bahwa debit air dari sepertiga sungai-sungai terbesar dunia telah mengalami penyusutan yang signifikan. Banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk tambak dan air yang dialihkan untuk pertanian dan industri. Para ilmuwan mengatakan bahwa temuan ini sesuai dengan studi sebelumnya yang menunjukkan adanya kekeringan dan meningkatnya kemarau panjang di seluruh daratan di dunia.

 

Mereka juga mencatat bahwa berkurangnya debit air sungai memiliki dampak ekologis dan iklim karena sungai-sungai besar menyediakan deposit nutrisi dan mineral bernilai saat mereka mengalir menuju laut. Kandungan, dan aliran air sungai, serta efek dari sirkulasi air laut berperan penting dalam mengatur iklim dunia.

 

Kami menghargai studi komprehensif Anda, para ilmuwan Pusat Riset Atmosfer Nasional karena membantu kami memahami gawatnya keseimbangan suplai air kita. Marilah kita semua beralih ke solusi berkelanjutan untuk menjaga sumber alam berharga ini dan mengembalikan bumi pada keseimbangan dan kedamaiannya.

 

Saat konferensi video bertajuk “Puasa Jus untuk Kedamaian” pada bulan Maret 2009 di Kalifornia, Maha Guru Ching Hai berbicara tentang dilema ini, dan memberikan solusi yang pasti meringankan masyarakat dan planet bumi.

 

Konferensi video dengan Maha Guru Ching Hai pada tanggal 7 Maret 2009 – Culver City, Kalifornia, AS.

 

Maha Guru Ching Hai: Saat ini kita menghadapi kekurangan air dan sumber-sumber air menyusut sampai taraf mengkuatirkan. Industri yang memproduksi daging harus dikurangi. Ini akan menolong planet bumi. Ini akan membantu persediaan air kita, untuk memenuhi kembali danau-danau dan sungai-sungai kita dengan air. Ini adalah fakta dan ilmiah.

 

Saya tidak bicara soal perbuatan baik, soal karma buruk akibat kejahatan kita pada makhluk yang lain. Jika kita mengurangi 1 pon daging sapi, kita bisa berhemat lebih banyak air dibanding kita berhenti mandi selama setengah tahun. Jadi, jika kita sungguh ingin menyelamatkan sumber air dunia, maka kita harus mengubah pola makan menjadi diet vegetarian, diet bebas daging. Industri peternakan harus ditutup.


 

Danau-danau es di Nepal terancam pecah akibat mencairnya es.

Menteri Pelestarian Hutan dan Tanah Nepal, Kiran Gurung, mengatakan bahwa mencairnya es di Himalaya bisa berdampak pada pecahnya 20 danau es setiap saat. Hal ini akan mengancam sumber-sumber air bersih, keanekaragaman hayati, lahan pertanian dan pembangunan infrastruktur. Lebih jauh Gurung mengatakan bahwa pemanasan global telah menyebabkan banyak daerah menjadi rawan terkena banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya.

 

Terima kasih Menteri Gurung dan pemerintah Nepal atas upaya tekun Anda dalam menyampaikan peringatan atas tanda-tanda kondisi serius planet kita. Kami berdoa agar semua orang bersatu memilih cara hidup ramah lingkungan seperti diet nabati untuk mengembalikan bumi kita kembali menjadi surga dimana semua mahluk terberkati dan merasa aman.