Gas metana yang terlepas dari tundra ke dalam atmosfer jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak
Sumber: University of Copenhagen

4 Desember 2008

 

Semakin banyak metana yang diemisikan ke dalam atmosfer dari tundra di timur laut Greenland daripada penelitian yang telah ditunjukkan sebelumnya. Angka-angka baru mengungkapkan bahwa sejumlah besar gas-gas rumah kaca juga sedang diemisikan ke dalam atmosfer, tidak hanya selama bulan-bulan musim kemarau yang panas, tetapi juga selama bulan-bulan musim gugur yang dingin. Secara alami, hal ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru mengenai pemahaman kita akan sistem iklim Bumi. Para ilmuwan di Universitas Kopenhagen bekerja sama dengan ilmuwan-ilmuwan dari Universitas Lund di Swedia dan Institut Penelitian Lingkungan Nasional (DMU), Universitas Aarhus baru-baru ini menyajikan angka-angka yang baru dan mengejutkan dalam jurnal ilmiah, Nature.

 

Metana adalah gas rumah kaca yang sangat berbahaya dan kebanyakan metana di dalam atmosfer bersumber dari daerah-daerah tundra di seluruh dunia, dan yang paling signifikan adalah di daerah kutub. Sejauh ini, para ilmuwan telah meyakini bahwa tundra mengemisikan paling banyak gas metana ke dalam atmosfer selama bulan-bulan musim panas. Namun, hasil-hasil baru menunjukkan bahwa alam mempunyai cara lain untuk meningkatkan emisi gas rumah kaca tersebut. Para ilmuwan telah mempelajari bahwa pada permulaan pembekuan selama bulan-bulan musim gugur, suhu juga memaksa sejumlah gas-gas rumah kaca keluar dari tundra. Pernyataan ini dibuat di stasiun penelitian Zackenberg di timur laut Greenland.

 

“Sebenarnya, emisi metana di bulan September dan Oktober 2007 sama dengan jumlah emisi metana dari tiga bulan musim panas,” kata Charlotte Sigsgaard, asisten penelitian di Departemen Geografi & Geologi, Universitas Kopenhagen.

 

Angka-angka tersebut sangat mengejutkan, dan para ilmuwan sangat senang bahwa periode pengukuran tersebut telah memungkinkan Tahun Kutub Internasional tahun 2007 mendapatkan masukan baru tentang pemahaman umum kita akan sistem iklim, dan khususnya perubahan iklim yang drastis di daerah-daerah Arktik.

 

“Pengamatan pada suhu -20°C akan menjadi persoalan, tetapi dalam hal ini, sangat luar biasa dan cukup mengejutkan ketika mengamati bagaimana emisi-emisi metana dari tundra tiba-tiba meningkat dengan drastis dalam hubungannya dengan permulaan pembekuan di Zackenberg,” kata Charlotte Sigsgaard dan menambahkan bahwa angka yang baru tersebut menekankan pentingnya peningkatan aktivitas-aktivitas pengamatan di daerah-daerah dataran tinggi Arktik.

 

Charlotte Siggsgaard menghabiskan beberapa bulan yang dingin di musim gugur tahun lalu di daerah Zackenberg, melakukan pengamatan harian, mengoperasikan dan menggunakan peralatan untuk mengumpulkan sampel-sampel dari tundra. Sekarang, penelitiannya mungkin telah menjawab teka-teki besar iklim yang tidak diketahui sebelumnya.

 

Kontak Universitas Konpenhagen:

Communications Division +45 35 32 42 61
Nørregade 10, P.O. Box 2177 kommunikation@adm.ku.dk
DK-1017 Copenhagen K