Menadah Air Hujan: Wawancara dengan Pengarang Brad Lancaster  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak
Play with flash player Play with windows media ( 43 MB )

Apakah Anda tahu bahwa setengah atau satu persen air di Bumi yang dapat digunakan oleh manusia? Sebagian air ada di lautan atau air yang membeku.

Hari ini, karena semakin banyak bagian di dunia yang mengalami kekurangan air akibat perubahan iklim, jadi sangat penting bagi umat manusia untuk menghemat air.

PEMBAWA ACARA:
Pada acara Planet Bumi: Rumah Tercinta Kita, Brad Lancaster dari Tucson, Arizona, Amerika Serikat akan menjelaskan bagaimana kita dapat memakai air hujan di masa-masa kekeringan atau saat terjadinya penguapan air permukaan yang dipercepat dengan meningkatnya suhu.

Bpk. Lancaster mengkhususkan diri dalam permakultural, atau menciptakan lingkungan yang berkelanjutan yang meniru struktur dan keterkaitan ekologi yang ada di alam. Dia telah menerbitkan dua buku terlaris, pemenang penghargaan buku tentang hujan yang berjudul “Menadah Air Hujan Bagi Tanah Kering dan Tandus (Rineater Harvaesting for Drylands and Beyond), Jilid1 dan 2”.

Panduan ini menunjukkan bagaimana memaksimalkan pengumpulan air di rumah, alam, dan lingkungan.

Sekarang mari kita dengar dari Bpk. Lancastwer tentang bagaimana kita semua dapat melakukan bagian kita untuk menjaga air segar yang melimpah di mana pun kita hidup.

Supreme Master TV (P):
Jadi, apa yang dimaksud dengan panen air hujan?

Brad Lancaster (L):
Ide dasarnya adalah menadah hujan sedekat mungkin ke tempat jatuhnya agar kita dapat menggunakannya untuk irigasi, minum, masak, mandi, apapun.

Brad Lancaster (L):
Hal
ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yang berbeda. Umumnya orang berpikir untuk menadah air yang datang dari atap ke kolam atau bak.

Dan itu baik jika Anda ingin minum air, mencuci, atau mengairi kebun.

Tapi saya rasa cara termurah dan termudah untuk memanen air hujan adalah menciptakan pekerjaan panen air atau mangkok seperti bentuk landskap yang menadah hujan dan meresapkannya ke dalam tanah.

Beri jerami di atas permukaan agar air cepat menyerap. Lalu Anda menanam tanaman yang menjadi pompa dan akses air. Jadi Anda menggunakan air untuk pendinginan, penghalang angin, pengendalian erosi, keindahan, dan seterusnya.

Salah satu keuntungan besar dari sistem itu adalah biayanya yang kecil, hanya sebuah sekop.

PEMBAWA ACARA:

Bpk. Lancaster tertarik dengan panen hujan ketika ia melihat menipisnya sumber daya air di lingkungannya sendiri di Arizona.

Brad Lancaster (L):
Permukaan air tanah kita turun, sungai-sungai kita mengering, dan kita kehilangan mata air. Mengapa kita tidak bisa hidup dengan cara yang lebih baik?

Jadi saya mulai mencari cara yang dapat membuat perbedaan positif, dan saat itulah muncul ide untuk memanen air.

Saya mengunjungi sejumlah orang dan budaya yang melakukan hal ini dan melihat potensi, melihat bagaimana mereka membuat hal-hal di sekitar mereka menjadi lebih baik dan saya berpikir, “Saya ingin melakukan ini juga.”

PEMBAWA ACARA:
Di
negara Afrika, Zimbabwe adalah tempat Bpk. Lancaster mendapatkan pelajaran berharga tentang menyimpan air hujan.

Brad Lancaster (L): Saya mengunjungi Bpk. Zefanya Phiri Maseko, ia adalah seorang petani subsistensi di wilayah terkering Zimbabwe, Zvishavane. Mereka hanya mendapatkan sekitar 22 inci (56 cm) hujan pertahunnya.

Tetapi mereka sudah berada di musim kemarau, jadi mereka beruntung menerima sepuluh inci hujan pertahun. (Oke.)

Andm, ia menunjukkan kepada saya bagaimana ia telah mengubah gurun tanah pertanian yang terkikis menjadi oasis. Dan ia melakukan hal ini dengan "menanam hujan" di mana saja ia bisa, mulai dari bagian atas daerah aliran sungai hingga sepanjang jalan ke bawah, hanya dengan struktur sederhana seperti dinding batu rendah di lereng untuk memperlambat aliran air, untuk membuat resapan ketika air menyentuh tanah, untuk membuat kontur gundukan, hanya gundukan tanah di lereng dan perkebunan berkontur dan sebagainya.

Jadi, ia menyerapkan air ke dalam tanah dan dengan demikian sepanjang tahun ia memasukkan lebih banyak air ke dalam tanah daripada mengeluarkannya dengan galian tangannya.

Dan ia lebih banyak memasukkan air ke dalam daripada mengeluarkanya setiap tahun ke permukaan air tanah.

PEMBAWA ACARA:
Zimbabwe bukanlah satu-satunya negara yang disaksikan oleh Bapak Lancaster yang telah memanfaatkan sistem penadahan air hujan untuk menyelamatkan kehidupan.

Beliau juga pernah mengunjungi India dan melihat langsung bagaimana penduduk di sana menyelamatkan lingkungan dan sumber daya alam melalui cara pengelolaan air secara tradisional.

Brad Lancaster(L):
Lokasinya ada di kawasan Alwar di Rajasthan

(Baiklah)

Seluruh perkampungan tersebut bersama-sama mengadakan penghijauan di dataran sekitar sungai mereka, membuat benteng penadahan air, menahan air hujan, dan mereka melakukan hal ini secara besar-besaran sehingga dapat menperlambat aliran air, mereka menambah terobosan dan akhirnya mereka berhasil mengembalikan lima sungai yang telah mati sebelumnya sebagai akibat dari tindakan pemborosan air dan penggundulan hutan di sekitar sungai tersebut.

Dan mereka kembali memiliki air selama setahun serta menyelesaikan masalah perkampungan mereka secara keseluruhan. Mereka menggali waduk air supaya dapat menadah air lagi dan meninggikan permukaan air pada sumur-sumur.

PEMBAWA ACARA:
Selanjutnya, Bapak Lancaster menjelaskan betapa bergunanya membuat agar air hujan menyerap ke dalam tanah dan kemudian dihisap oleh tumbuhan yang Beliau beri nama sebagai “Pompa hidup” dari Bumi.

Apabila Anda menyimpan air di bawah tanah maka Anda akan kehilangan sedikit penguapan dan sedikit erosi karena air bergerak lambat sehingga lebih berguna dan tidak merusak.

Pompa hiduplah yang menghisap air melalui akarnya, kemudian menghasilkan buah-buahan, penahan angin, pencengah erosi, dan lain-lain.

PEMBAWA ACARA:
Menurut Bapak Lancaster, kunci dari penyimpanan air sebanyak mungkin adalah memperlambat aliran air yang melewati tanah.

Brad Lancaster(L):
Karena semakin lambat air bergerak, semakin besar kesempatan bagi kehidupan untuk menyerapnya dan menumbuhkan sumber daya alam, juga menyaringnya. Sebenarnya itulah fungsi dari air.

Pada sungai dan kali yang sehat, aliran air berliku-liku, tidak pernah lurus. Dengan berliku-liku maka aliran air melambat. Suatu sistem yang sempurna. Yang menarik adalah dengan melakukan ini, air akan tertinggal di tanah dengan kualitas terbaik daripada ia masuk ke dalam.

Supreme Master TV (P):
Bagaimana hal tersebut terjadi ?

Brad Lancaster (L):
Itu terjadi ketika arus air melewati tanah. Ia membawa batu-batuan dan mungkin beberapa kotoran yang mengambang dari permukaan tanah. Kemudian Anda mendapatkan tumbuhan penyaring dan daun-daunan serta tanah sehat yang membersihkan air.

Jadi air tidak melewati tanah Anda dan membuatnya menjadi air yang berwarna coklat lumpur, sebagai gantinya ia tetap tinggal di sana menjadi air yang bersih, baik di atas ataupun di bawah permukaan tanah.

PEMBAWA ACARA:
Bahkan di tanah yang terjal, ketika air hujan turun dengan cepat ke bawah bukit, banyak tumpahan hujan yang dapat merembes ke dalam tanah.

Brad Lancaster(L):
Jika ada tanah terjal seperti itu, Anda dapat menciptakan saluran selebar rentangan lengan, saluran alami. Dengan begitu air dapat terkumpul di dalam dan pada saat penuh, air dapat mengisi ke saluran yang lebih rendah berikutnya.

PEMBAWA ACARA:
Salah satu cara yang mudah dan efektif adalah mengarahkan aliran air dari jalan ke penadah air untuk mengairi pepohonan.

Aliran air dari jalanan bergerak bebas ke wadah untuk mengairi pohon, kemudian pohon akan tumbuh meneduhi jalan raya.

Jadi hal ini akan menjadi sistem yang berkesinambungan dimana jalan raya merupakan sumber pengairan bagi pepohonan yang meneduhkan serta menyejukkan jalanan. Karena di seluruh dunia semakin kita meratakan jalan, semakin bertambah panas karena aspal jalanan menyerap panas sinar matahari langsung pada siang hari. Aspal tersebut menyimpan panas kemudian melepaskannya pada malam hari.

PEMBAWA ACARA:
Rumah Bapak Lancaster terletak di wilayah padang pasir, ini merupakan contoh bukti dari keberhasilan pengumpulan air hujan dalam jumlah yang banyak sepanjang tahun.

Brad Lancaster(L):
Kami mendapatkan lebih dari 100.000 gallon (380.000 liter) air dalam setahun pada  tanah kami yang seluas 505 meter persegi (total keseluruhan tanah 4000 meter persegi) dan  kebanyakan disimpan di dalam tanah, tetapi kami juga memiliki 1200 gallon (4500 liter) tangki air hujan.

Jadi kami menadah air dengan beberapa cara dan air tersebut disimpan di tangki, kami mengunakannya untuk mengairi kebun.

PEMBAWA ACARA:
Bapak Lancaster juga terlibat dalam aktivitas kelompok dalam rangka memberikan semangat kepada tetangga.

Brad Lancaster(L):
Sejak tahun 1996, kami menanam lebih dari 1100 pohon di daerah tetangga. Bukan hanya kami saja tetapi semua tetangga juga ikut mengerjakannya, itu merupakan usaha bersama. Akan tetapi sebelum kami menanam pohon, kami selalu menadah air terlebih dahulu.

Supreme Master TV (P):
Apakah dapat Anda jelaskan maksudnya?

Brad Lancaster(L):
Jadi Anda dapat melihat di dalam dan sekeliling pepohonan tersebut ada benteng saluran penadah air.

Supreme Master TV (P):
Benar

Brad Lancaster(L):
Kami menciptakan bentuk tanah yang dapat menampung air hujan, kami menyebarkan dedaunan kering di permukaan dan menadahnya sehingga ia cepat merembes. Itulah sebabnya kami tidak mempunyai kolam air.

Brad Lancaster(L):
Karena jika Anda mempunyai kolam maka nyamuk akan ada (Oh benar). Kami menyimpannya di bawah permukaan tanah jadi tidak ada masalah nyamuk.

PEMBAWA ACARA:
Dengan adanya kenyamanan modern sekarang ini, masyarakat telah mengabaikan praktik tradisional dari pengamanan air.

Brad Lancaster(L):
Dalam periode seratus tahun ini kami telah melupakan sistem yang biasa kami gunakan, karena dalam seratus tahun inilah pipa air diperkenalkan.

Jadi kita kehilangan sistem yang berkesinambungan. Kita hanya memutar keran lalu air keluar. Tetapi dari mana asalnya? Kita kehilangan arah, padahal sebelumnya kita mengetahui sumbernya berasal dari mata air ini, atau kali ini, atau sumur ini.

Kita lebih terhubung dengan sumber air tersebut. Sehingga kita lebih sering memakai strategi untuk melestarikan sumber air lokal tersebut, kadang kita mengetahuinya ketika melihat permukaan air sumur turun atau ketika air sungai menyusut.

Sekarang kerangka sistem raksasa ini sudah mulai mengering, saya kira kita harus melihat ke belakang pada sistem kuno yang dapat menolong kita. Kita bisa menggunakan pengetahuan modern untuk mengembangkannya.

PEMBAWA ACARA:
Kami ingin menyampaikan penghargaan setulusnya kepada Brad Lancaster atas pengetahuannya tentang pengumpulan air hujan. Semoga pekerjaan mulia Anda untuk melindungi sumber daya bumi kita yang berharga ini dapat lebih berguna.

Untuk informasi selanjutnya tentang Brad Lancaster dan bukunya “Menadah Air Hujan Bagi Tanah Kering dan Tandus (Rainwater Harvesting for Drylands and Beyond)”. Silakan mengunjungi harvestingrainwater.com