Dr. Rebecca Lee: Penelitian dari Pengamat Terkenal Perubahan Iklim dari Hong Kong (Bahasa Kanton)   Bagian ke 1
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak
Bagian ke 1 Play with flash player Play with windows media ( 41 MB )
Bagian ke 2 Play with flash player Play with windows media ( 44 MB )

Dr, Rebecca Lee, pendiri Yayasan Museum Kutub. Yayasan ini memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan kita dengan fokus pada pentingnya eksplorasi ilmiah kutub ke masyarakat umum. Dr. Lee dikenal sebagai wanita pertama yang telah menjelajahi “Empat Kutub” di planet kita – Kutub Utara, Kutub Selatan, Gunung Everes, dan Tebing Yarlung Tsangpo di Tibet Timur yang merupakan tebing tercuram di dunia.

Pada tahun 1970, ia membawa tas punggung, tas tidur, dan kameranya, Dr. Lee memulai mimpinya untuk menjelajahi setiap pelosok dunia. Setelah hampir 40 tahun berkelana, beliau telah melihat lima samudra dan menyentuh tujuh benua.

Dr. Lee bergabung dengan tim Ekspedisi Penelitian Antartika China pada tahun 1985 untuk memimpin penelitian kutub. Sejak saat itu, beliau telah mengelilingi Antartika enam kali, Artik sepuluh kali, Gunung Everest empat kali, dua kali Taklamakan, padang pasir luas di Asia Tengah dan Tebing Yarlung Tsangpo sekali. Berdasarkan pada kayanya pengalaman dan pengetahuannya, Dr. Lee telah menulis “Deklarasi  Kutub (The Poles Declaration)” tentang penjelajahannya di kutub dan “Kekuatan Kutub (Polar Power)” tentang energi kutub dan pengaruhnya terhadap kondisi iklim global.