Ilmuwan ulung menempatkan umat manusia di tepi kepunahan masal - 4 Jul 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Ilmuwan ulung menempatkan umat manusia di tepi kepunahan masal.

Selama wawancara yang jarang, Profesor Emeritus yang terhormat, Dr. Frank Fenner dari Universitas Nasional Australia menyatakan bahwa peranan kunci dalam eliminasi global smallpox, menyatakan bahwa pertumbuhan populasi dan perubahan iklim mendorong banyak spesies hewan, termasuk manusia, ke titik kepunahan dalam waktu 100 tahun.

Dr. Fenner bersama dengan ilmuwan lain yang menggambarkan Bumi mengantarkan dalam periode waktu “Anthropocene” sebuah istilah yang merujuk ke zaman perubahan iklim  yang disebabkan manusia. Mengatakan bahwa manusia sejak Zaman Industri telah mendapatkan lebih banyak efek daripada zaman es sebelumnya atau bahkan dampak komet.

Dr. Fenner menyatakan pemanasan global menjadi penyebab utama untuk kematian umat manusia. Dia menambahkan sementara upaya peringanan bisa melambatkan jalan ke tingkat tertentu, kemungkinannya terhenti telah dilawan dengan kebiasaan konsumsi dari manusia bersama dengan penundaan dalam tindakan yang berarti sejauh ini.

Pandangan Dr. Fenner dibagi oleh para ilmuwan terkenal yang lain, termasuk Dr. James Lovelock dari Inggris, yang takut bahwa terlalu terlambat untuk hidup manusia. Tetapi, yang lain, termasuk ahli ekologi manusia dari Australia Dr. Stephen Boyden, masih optimis.

Seperti kata Dr. Boyden, “Beberapa dari kita masih berharap bahwa akan datang sebuah kesadaran akan situasi ini dan sebagai akibatnya, perubahan revolusioner diperlukan untuk mencapai keberlanjutan ekologi.”

Sangat prihatin terhadap umat manusia, Maha Guru Ching Hai telah sering membicarakan tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan rapuh dari dunia kita seperti dalam konferensi video Desember 2010 di Kalifornia, AS.

Maha Guru Ching Hai: Biaya dari tidak melakukan apa pun sangat besar. Saya tidak ingin berpanjang lebar atas hal ini. Saya tidak ingin membayangkannya.

SAYA INGIN MEMOHON KEPADA SEMUA ORANG. TOLONG HENTIKAN PEMBUNUHAN HEWAN. MILIKILAH CINTA KASIH. TOLONG BERALIH KE DIET VEGETARIAN. TOLONG JADI VEGAN. ITU UNTUK SELAMATKAN DIRI ANDA DAN ANAK-ANAK ANDA. JADI, VEGAN ORGANIK ADALAH JAWABANNYA. Jika planet ini musnah, kita semua juga akan musnah. JADI VEGAN ORGANIK ADALAH JAWABANNYA.

http://www.upi.com/Science_News/2010/06/18/Scientist-gives-human-extinction-warning/UPI-55521276890103
http://www.theaustralian.com.au/higher-education/frank-fenner-sees-no-hope-for-humans/story-e6frgcjx-
1225880091722

Berita Tambahan
Menteri Transportasi Singapura Raymond Lim menyampaikan pembukaan KTT Pemimpin Transport Kota Dunia 2010, menekankan rencana nasional untuk tingkatkan penggunaan transportasi publik untuk kurangi macet dan membuat Singapura tetap menarik dan hijau.
http://www.thegovmonitor.com/world_news/asia/singapore-outlines-plans-to-encourage-use-of-green-
technologies-34803.html

Perth, Australia melaporkan bulan Juni sebagai kedua yang terkering dalam catatan yang diikuti juga dengan temperatur terdingin, dengan termometer turun rendah hingga minus 2 derajat Celsius di malam hari.
http://www.perthnow.com.au/news/perths-cold-snap-equals-record-and-theres-more-chills-to-come/story-
e6frg12c-1225887045620
http://www.perthnow.com.au/news/western-australia/perths-cold-snap-chilliest-in-four-years/story-e6frg13u-
1225884091345

Laporan yang dipublikasi di “Biology Letters” Masyarakat Kerajaan Inggris mengonfirmasi bahwa karena perburuan paus ilegal dan aktivitas manusia lainnya, populasi paus di timur Pasifik Utara telah turun hingga tersisa 30 mamalia laut saja.
http://www.france24.com/en/20100630-worlds-smallest-whale-population-faces-extinction
http://news.discovery.com/animals/smallest-whale-population.html  
http://www.treehugger.com/files/2010/06/worlds-smallest-whale-population-drops-to-30-individuals.php
http://www.physorg.com/news197133645.html