Tundra yang mencair lepaskan simpanan karbon yang besar. - 20 Jan 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh Dr. Sofia Hjalmarsson dari Departemen Kimia Universitas Gothenburg di Swedia menemukan bahwa lapisan permafrost yang merentang melintasi kawasan luas Arktik menyimpan bahaya pemanasan global lainnya.

Selain kristal metana hidrat yang mencair dan melepaskan gas  menggelembung ke atas dalam jumlah yang meningkat di danau-danau Siberia serta badan air lain, tundra yang mencair juga melepaskan simpanan karbon.

Penelitian Dr. Hjalmarsson pada Laut Laptev, Laut Siberia Timur, Laut Chukchi di Siberia utara, dan juga Laut Baltik mengungkapkan bahwa semua mengalami kenaikan level karbon dioksida yang berarti atau karbon organik yang dilepaskan dari permafrost yang dibawa oleh sungai ke luar dan ke dalam perairan pantai.

Dr. Hjalmarsson memperingatkan bahaya pencairan permafrost yang tidak dapat dihentikan sekali ia terus berlanjut di luar batasan tertentu yang berarti akan mencairkan simpanan karbon yang besar yang harus dihentikan sekarang.

Penghargaan kami, Dr. Sofia Hjalmarsson atas penelitian penting ini yang menunjukkan bahaya yang terus meningkat dari pemanasan global. Semoga penemuan seperti ini memacu kita menuju praktik berkelanjutan seperti pola makan vegan yang menyelamatkan Bumi.

Selama pertemuan internasional bersama dengan anggota Asosiasi kami pada bulan Februari 2008, Maha Guru Ching Hai bicara tentang gas beracun seperti metana yang dilepaskan karena pemanasan atmosfer, beliau juga menghimbau solusi untuk mengatasi akar penyebabnya.

Maha Guru Ching Hai: Anda lihat, gas tersebut berhembus dari lautan dan dari daratan yang telah mencair esnya. Merambat ke mana-mana. Hanya saja pada saat itu, tidaklah begitu kuat.

Semua orang sekarang tahu dari laporan PBB bahwa makan daging, beternak hewan adalah salah satu faktor terburuk, atau bahkan faktor utama dari pemanasan global. Tapi tidak ada yang bicara tentang itu. Semua orang membicarakan energi baru, bahan bakar bio, mobil hibrida, menggali lubang dan menyimpan karbon.” Seolah-olah lubang itu tidak akan meledak suatu hari nanti. Dan sebelumnya kita harus bernapas di dalamnya, seakan-akan itu tidak memengaruhi.

Apa sulitnya untuk berhenti makan daging dan mengganti itu dengan sepotong tahu? Yang sebenarnya persis sama, dengan nutrisi yang lebih baik. Lebih baik bagi kesehatan. Lebih ekonomis.

http://www.physorg.com/news182430651.html
http://www.alphagalileo.org/ViewItem.aspx?ItemId=65756&CultureCode=en
http://news.softpedia.com/news/Tundra-Meltdown-Triggers-Carbon-Spills-131761.shtml