Hilangnya peradaban masa lalu akibat dari aktivitas manusia. - 31 Mr 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Hilangnya peradaban masa lalu akibat dari aktivitas manusia.

Peradaban Nasca sangat kaya dan terkenal di Amerika Selatan atas garis-garis misteriusnya jika dilihat dari udara yang menggambarkan hewan dan bentuk-bentuk lain di seluruh padang pasir Peru. Peradaban Nasca berakhir tiba-tiba antara abad ke-6 dan 7.

Para ilmuwan di Universitas Cambridge Inggris baru-baru ini mengungkap bahwa kemusnahan peradaban Nasca berhubungan dengan pembabatan hutan. Ini karena mereka membabat pohon huarango yang akarnya berperan penting dalam mengatur kelembaban dan kesuburan tanah. Hilangnya pohon-pohon itu telah mengakibatkan titik kritis tercapai, dan setelah itu, ekosistem rusak tanpa dapat dipulihkan lagi dan iklim menjadi semakin kering. Penulis kajian itu berkata bahwa penemuan ini sangat relevan dengan situasi umat manusia saat ini.

Sementara itu, para ahli dari Institut Kelautan Leibniz di Kiel, Jerman mengumumkan penemuan mereka akan tanda-tanda bencana alam yang parah yang terjadi di Samudra Atlantik dua milenium lalu. Menurut para ilmuwan, pinggir beting benua Afrika terbelah, menghamburkan puing seluas lebih dari 150.000 kilometer persegi ke seluruh lepas pantai Maroko di Samudra Atlantik, selatan dari Kepulauan Canary. Peristiwa ini telah membuat super tsunami dan beberapa mengatakan berdampak terhadap hilangnya Kota Atlantis yang dipercaya pernah ada di cekungan Atlantik sebelum ditelan oleh lautan.

Sungguh penemuan yang menarik! Terima kasih, para ilmuwan Universitas Cambridge dan Institut Kelautan Leibniz atas laporan Anda yang menawarkan pandangan terhadap peradaban masa lalu. Mari kita berjuang untuk mencegah terulangnya penghancuran seperti itu melalui penghargaan kita kepada lingkungan.

Dalam konferensi video di Togo, Mei 2009, Maha Guru Ching Hai memberikan perspektif spiritual tentang beberapa kasus dalam sejarah serta cara-cara bagi manusia untuk memilih jalan yang aman hari ini.

Maha Guru Ching Hai: Setidaknya dua kali peristiwa besar terjadi, planet kita mengalami penghancuran besar karena kegiatan manusia yang merusak. Mungkin saja budaya masa lalu di Bumi tidak dapat bertahan karena standar moral mereka tidak berkembang dibandingkan dengan kemajuan teknologi mereka. Perkembangan spiritual dan cinta kasih adalah hal yang menjamin keamanan dan keseimbangan dari setiap usaha keras lainnya. Saya berdoa agar kebudayaan kita akan berbeda, akan lebih arif dan lebih maju menuju jalan yang bermanfaat.

Jadi, janganlah kita abaikan pembinaan moral kita. Jika kita menginginkan hal yang baik, kita harus melakukan kebaikan. Jika kita menginginkan kehidupan, kita harus membiarkan hidup. Karena itu berarti kita membiarkan hidup, kita menginginkan hidup, kita ingin energi konstruktif, kita tidak ingin pembinasaan. Menjadi vegan adalah jawabannya.

Referensi:
http://www.reuters.com/article/scienceNews/idUSTRE5A100O20091102
http://www.kew.org/science/anniversary-conference/Kew-250thConferenceProgramme.pdf
http://www.abc.net.au/rn/scienceshow/stories/2008/2432894.htm
http://www.naturalnews.com/028358_deforestation_human_civilization.html
http://www.earthtimes.org/articles/show/315771,oceanographers-find-signs-of-atlantic-disaster-2000-years-
ago.html
http://www.monstersandcritics.com/news/europe/news/article_1543702.php/Oceanographers-find-signs-
of-Atlantic-disaster-2-000-years-ago
http://en.mercopress.com/2010/03/27/german-scientists-find-evidence-of-major-tsunami-in-the-atlantic-
2000-years-ago

Konferensi ekologi internasional diadakan di Turkmenistan.

Digelar di Turkmenbashi dan diorganisir oleh Akademi Sains Turkmenistan, forum dua hari ini mempertemukan ilmuwan internasional dan ahli lainnya untuk membicarakan proyek lingkungan seperti danau Turkmen, Altyn Asyr yang dibangun tahun 2009 untuk menampung air pembuangan dari berbagai wilayah dan memakainya kembali untuk hal-hal seperti pertanian.

Berbicara di depan hadirin, Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdimuhammedov berbicara tentang sasaran seperti peningkatan kerja sama regional serta memastikan kecukupan sumber daya di seluruh wilayah Asia Tengah.

Banyak terima kasih, Yang Mulia, Akademi Sains, dan semua partisipan yang bersama-sama mengatasi berbagai isu ekologi ini. Semoga pertemuan Anda berhasil dan membawa pembaruan inspirasi untuk melestarikan ekosfer kita yang berharga.

Referensi:
http://en.trend.az/news/politics/foreign/1658316.html
http://turkmenistan.ru/?page_id=3&lang_id=en&elem_id=16594&type=event&sort=date_desc

Berita Tambahan
Di Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand, lebih dari 26.000 hektar tanaman singkong terserang penyakit sementara tanahnya yang dilanda kekeringan tidak dapat mengakses air lagi dari waduk setempat.
http://www.bangkokpost.com/news/local/34828/farms-battle-drought-bug-pest-in-isan
http://www.thephuketlandbuster.com/Thai_to_Metric.htm

Warga Pulau Uist Selatan di Skotlandia, Inggris, menyampaikan keprihatinan kepada Alasdair Allan, anggota parlemen yang berkunjung yang menyoroti perubahan lanskap pulau itu yang disebabkan oleh perubahan iklim dan mengatakan bahwa sebagian pulau itu akan segera lenyap oleh laut.
http://news.scotsman.com/inverness/Global-warming-will-split-.6185268.jp

Para peneliti di Au Lac (Vietnam) melaporkan bahwa hanya tersisa empat penyu Hoàn Kiếm di dunia, dua di habitat asal di Danau Sword di Ha Noi, dan dua di China di mana upaya sedang dilakukan untuk mencegah kepunahannya.
http://www.saigon-gpdaily.com.vn/Nature/Environment/2010/3/80433/

Mengutip kondisi kering yang ekstensif, pejabat Kuba melaporkan lebih dari 1.000 kebakaran hutan telah melanda negara itu dalam kuartal pertama 2010.
http://news.xinhuanet.com/english2010/world/2010-03/25/c_13224306.htm
http://www.ubalert.com/a/16429