Pembabatan hutan di laut dapat mencapai titik kritis lain - 15 Feb 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Pembabatan hutan di laut dapat mencapai titik kritis lain
Penelitian baru-baru ini di Jepang mengungkapkan bahwa area bawah air yang dulu penuh rumput laut sekarang telah hilang. Wilayah seperti itu telah disebut dengan “tempat lahirnya laut” karena mereka menyuplai makanan penting, oksigen, dan habitat untuk ikan. Akan tetapi, ketika taman rumput laut hilang, maka begitu juga kehidupan yang lain seperti yang diamati dekat Prefektur Shizuoka, dimana area bawah laut yang dulu dipenuhi dengan spesies seperti kerang laut, ikan flounder, ikan kakap, dan lainnya sekarang hilang dan kosong.

Menurut Institut Riset Ekologi di Tokyo, perubahan iklim adalah faktor penyebabnya, karena air yang memanas menyebabkan ikan tertentu tetap aktif di daerah dingin daripada berhibernasi, ini membuatnya terus memakan rumput laut. Terlebih lagi, tindakan manusia untuk memulihkannya melalui penanaman kembali sejauh ini tidak berhasil.

Sebuah penelitian di 129 daerah rumput laut menunjukkan bahwa titik kritis mungkin telah tercapai dimana pemulihan tidak memungkinkan lagi.

Sebuah laporan dari Kementerian Lingkungan Jepang menyatakan bahwa ketika lingkungan berubah melewati tingkat dimana lapisan rumput laut dapat berkembang alami, usaha untuk menghindari kehilangan mereka sudah terlambat.

Penghargaan tulus kami, Kementerian Lingkungan Jepang, Institut Riset Ekologi Laut dan semua ilmuwan yang berpartisipasi yang mengutip aspek lain dari keadaan mengerikan di lautan kita. Marilah kita cepat mengadopsi cara hidup yang lebih berkelanjutan untuk melindungi Bumi dan lautnya yang luar biasa.

Berbicara selama wawancara untuk eIrish Sunday Independent disi 12 Juli 2009, Maha Guru Ching Hai menekankan tindakan kritis yang tidak hanya menyelamatkan hidup, tapi akan memulihkan ekosfer secara keseluruhan.

Maha Guru Ching Hai: Kebenarannya adalah itu, bicara secara ilmiah, kita punya sisa waktu pendek karena kita telah menunggu terlalu lama untuk bertindak. Ilmuwan-ilmuwan terkemuka dan organisasi-organisasi terkemuka sekarang juga mengatakannya, terutama karena mereka menemukan titik kritis itu, yang mengindikasikan kerusakan permanen pada Bumi yang akan terjadi jauh lebih cepat daripada yang dipikirkan dan diperhitungkan oleh siapa pun sebelumnya. Kita perlu solusi, yaitu pola makan vegan organik yang menyelamatkan kehidupan, maka masa depan kita akan berubah. Kehidupan akan dengan cepat menjadi lebih baik daripada yang pernah Anda bayangkan. Jika tak ada pembunuhan, manusia dan hewan akan hidup dalam perdamaian dan dunia akan dibangun kembali menuju keindahan dan kebahagiaan.

Referensi:
http://www.asahi.com/english/TKY201002070166.html

Berita Tambahan
Pelayanan Cuaca Nasional AS melaporkan bahwa 49 dari 50 negara bagian menerima salju pada hari yang sama untuk pertama kalinya dalam catatan sejarah.
http://www.thorntonweather.com/blog/national-weather/amazing-winter-allows-49-states-to-record-snow-on-
the-ground/
http://www.reuters.com/article/idUSTRE61B3QN20100212
http://arkansasmatters.com/content/news/weirdnews/fulltext?cid=291611

Sekretaris Umum PBB Ban Ki-moon mengumpulkan panel pemimpin internasional untuk mendiskusikan cara memobilisasi US$100 miliar hingga tahun 2020 untuk mendukung negara berkembang mengatasi perubahan iklim.
http://www.france24.com/en/20100212-un-mobilize-climate-funding-poorer-nations