Hutan hujan Amazon sudah mendekati titik kritis - 13 Feb 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Hutan hujan Amazon sudah mendekati titik kritis
Berbicara dalam Konferensi Kebijakan Ilmu Keragaman Hayati yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa di Paris, Prancis, ahli biologi terkemuka Dr. Thomas Lovejoy memperingatkan bahwa 18% hutan hujan Amazon sudah lenyap, kehilangan sejumlah 20% areanya yang akan mengurangi hutan itu menjadi sepertiga ukuran aslinya dalam waktu 65 tahun. Penemuan riset ini didasarkan atas keahlian Lembaga Riset Meteorologi Jepang, Universitas Exeter Inggris, Pusat Perkiraan Cuaca dan Perubahan Iklim Brasil, Lembaga Potsdam dan Earth3000 Jerman.

Lebih jauh lagi, kajian itu menunjukkan bahwa kombinasi pemanasan global, penggundulan hutan dan kebakaran hutan saat ini kemungkinan besar akan merusak sistem geologi air unik Amazon yang diperlukan oleh hutan itu untuk mendatangkan sendiri sedikitnya setengah curah hujannya dan juga membawa embun yang menyegarkan ke wilayah-wilayah lain.

Penilaian Dr. Lovejoy menegaskan kajian sebelumnya oleh Panel Antarpemerintah urusan Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memperingatkan bahwa pemanasan global akan menyebabkan hilangnya 40% ekosistem penting ini.

Dr. Lovejoy dan para ilmuwan internasional yang ikut berperan, terima kasih kami atas pesan peringatan Anda yang jelas. Dalam jendela waktu sempit yang masih tersedia, marilah kita bekerja dengan komitmen baru untuk selamatkan planet berharga kita.

Dalam usahanya untuk menjaga kehidupan di Bumi, Maha Guru Ching Hai telah sering membahas pentingnya melestarikan hutan hujan, seperti dalam konferensi video bulan Oktober 2009 di Jerman.

Maha Guru Ching Hai: Menyelamatkan hutan tropis dunia, paru-paru Dunia, adalah salah satu dari prioritas yang amat penting. Karena ketika hutan hujan tropis dirusak, ada banyak efek samping yang menakutkan. Bukan hanya perubahan permanen pada temperatur dunia, curah hujan, dan pola cuaca yang diatur oleh hutan. Bukan hanya tentang jutaan orang yang mungkin kehilangan mata pencaharian mereka yang bergantung kepada hutan.

Ada kepunahan spesies tumbuhan dan hewan yang 100 kali lebih cepat daripada hal yang alami dan itu merusak ekosistem kita. Hutan hujan itu sendiri normalnya adalah pelindung kita, tetapi ketika iklim menjadi lebih panas, hutan bukannya menyerap CO2 untuk melindungi iklim planet kita, tetapi akan melepaskan CO2 kembali. Nah, kita perlu melihat alasan utama mengapa terjadi penebangan hutan. Ada satu industri di balik sebagian besar kasus itu, yaitu industri peternakan. Misalnya, alasan nomor satu untuk penebangan hutan Amazon, yang merupakan paru-paru terbesar planet kita adalah untuk memelihara ternak. Hentikan industri peternakan - itu akan menjadi cara paling efektif untuk hentikan pemanasan global dan memulihkan planet kita. Itu akan menyelamatkan hutan berharga kita, yang memerlukan puluhan tahun untuk tumbuh dan membuat hutan yang lebih alami yang kita butuhkan untuk mengurangi pemanasan global.

Referensi:
http://www.ipsnews.net/news.asp?idnews=50194
http://www.treehugger.com/files/2010/02/amazongate-more-sloppy-writing-than-sloppy-science.php
http://news.mongabay.com/2010/0203-hance_amazontip.html

Berita Tambahan
Dalam usahanya untuk kurangi emisi karbon, Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan di cabang Yunlin sedang menyediakan makanan vegetarian hanya pada Tahun Baru Imlek, yang mendorong penduduknya menuju tahun baru yang sehat dengan merekomendasikan resep veg yang dimasukkan dalam situs mereka.
http://www.ylh.ntuh.mc.ntu.edu.tw/ylh/ylhnewinfo.php?infosn=51

Para peneliti Jerman menyampaikan bahwa rencana menanam tanaman bahan bakar bio di Amazon dapat merusak lingkungan karena lahan yang mereka tempati memerlukan tambahan kotoran sapi yang membawa kerusakan lebih lanjut melalui pembabatan hutan.
http://news.mongabay.com/2010/0208-amazon_biofuels.html

Tanah dan Air di Utara Australia mengumumkan bahwa air yang tidak cukup dan meningkatnya kondisi kekeringan karena perubahan iklim membuat daerah utara tropis sebagai mangkuk makanan baru yang mengganti area pertanian di selatan yang kering.
http://www.reuters.com/article/idUSTRE6170KD20100208

Dr. Zafar Adeel, Ketua Air PBB, yang mengoordinasi usaha dari 26 kantor Perserikatan Bangsa Bangsa menekankan sifat air yang penting dalam banyak diskusi tentang pemanasan global yang mengatakan bahwa konflik dapat dicegah jika sumber utama ini dilihat sebagai kesempatan untuk kerja sama.
http://www.alertnet.org/thenews/newsdesk/LDE6160G3.htm