Sasaran emisi yang ada saat ini membuat dunia berada di jalur kenaikan suhu hingga 3 derajat - 3 Jan 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Sasaran emisi yang ada saat ini membuat dunia berada di jalur
kenaikan suhu hingga 3 derajat

Dengan menggunakan kombinasi sumber-sumber ilmiah, surat kabar Guardian di Inggris menyajikan ulasan tentang dampak dari berbagai peningkatan temperatur global. Mulai dari yang minimal ia melaporkan bahwa kenaikan rata-rata 1 derajat Celsius dipandang sebagai ideal dan dapat memastikan kelangsungan hidup negara kepulauan seperti Tuvalu.

Namun, karena sasaran ini dianggap tidak mungkin oleh kebanyakan orang, para ilmuwan telah menyerukan peningkatan rata-rata yang lebih realistis yaitu 2 derajat. Hal ini dapat menyebabkan gelombang panas seperti yang terjadi di Eropa pada tahun 2003 yang merenggut nyawa ribuan orang serta runtuhnya Antartika Barat yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut.

Namun, jika negara-negara hanya mempunyai komitmen untuk pengurangan emisi saat ini, maka bertambahnya suhu hingga 3 derajat diramalkan akan terjadi dan hal ini dapat mendorong pemanasan global menjadi tak terkendali, dengan miliaran orang terpaksa meninggalkan negaranya.

Tanpa peringanan apapun, para peneliti menunjukkan kenaikan sebesar 5 derajat atau lebih yang akan mempengaruhi populasi manusia secara drastis.

Terima kasih, para ilmuwan, wartawan, dan surat kabar Guardian atas ulasan yang informatif ini, meskipun skenarionya sangat mengejutkan. Mari kita bertindak bersama untuk membuat masa depan planet yang paling sejuk dan paling aman untuk diri kita sendiri dan anak-anak kita.

Seperti dalam banyak kesempatan, Maha Guru Ching Hai sering mengungkapkan keprihatinannya seperti pada konferensi video bulan Oktober 2009 di Hong Kong tentang efek yang merusak dari pemanasan global. Beliau juga menyarankan solusi berkelanjutan yang tercepat.

Maha Guru Ching Hai: Ada banyak berita ekologi dan lingkungan sekarang ini yang tidak begitu baik tentang dampak dari pemanasan global. Kita mendengar tentang mencairnya gletser, air menjadi semakin langka, pangan semakin berkurang, naiknya harga pangan dimana lebih dari satu miliar orang kelaparan setiap hari, hewan-hewan menjadi punah dan banyak spesies yang lenyap untuk selamanya dan seterusnya.

Tapi meskipun waktu kita hampir habis, kita masih punya waktu untuk menyelamatkan planet yang indah ini dan memulihkannya ke kemegahan asalnya, atau bahkan lebih lagi jika kita semua beralih ke pola makan vegan.  Penelitian terkini menunjukkan bahwa lebih dari 50% emisi yang memanaskan planet kita, yang membuat kehidupan kita dalam bahaya dari kepunahan massal, berasal dari industri peternakan.

Solusi ada di tangan kita masing-masing, tinggal hilangkan produk hewani  dan menjadi vegan - hanya sebuah perubahan kecil; ini bukan masalah besar.

Referensi:
http://www.guardian.co.uk/environment/2009/dec/18/copenhagen-five-climate-scenarios

Ibukota Berkelanjutan Dunia diluncurkan

Dengan mewakili ibukota dari daerah Catalonia Spanyol, delegasi dari kementerian Barcelona pergi ke Abu Dhabi, ibukota dari Uni Emirat Arab, dimana mereka secara resmi menjadi negara pertama yang bergabung dalam inisiatif Ibukota Berkelanjutan Dunia (WPS).

Dimulai dengan Dewan Perencanaan Kota dan Dewan Pengembangan Ekonomi Abu Dhabi, WSC sedang mendirikan kotamadya persekutuan global untuk dibimbing menuju perencanaan hijau dengan jaringan ahli kepemimpinan.

Wakil Direktur umum Dewan Abu Dhabi untuk Pembangunan Ekonomi Fahad Saeed Al Raqbani menyatakan bahwa proyek yang mencari jembatan ilmu untuk pembangunan berkelanjutan yang memberi manfaat bagi kota yang berpartisipasi.

Bravo Yang Mulia, Barcelona, Abu Dhabi, dan Ibukota Berkelanjutan Dunia atas inisiatif hijau global Anda. Semoga sukses Anda yang berlimpah membawa manfaat dan kenyamanan dari kehidupan ramah lingkungan dari seluruh penduduk dunia.  

Referensi:
http://www.khaleejtimes.com/DisplayArticleNew.asp?section=theuae&xfile=data/theuae/2009/december
/theuae_december614.xml

Berita Tambahan
Para peneliti Brasil melaporkan pengurangan tajam dari arus kelembaban Amazon, yang juga dikenal sebagai “sungai terbang” yang menjadi pelembab utama yang sebenarnya diciptakan oleh pohon yang telah berbahaya secara kritis karena pembabatan hutan.
http://news.nationalgeographic.com/news/2009/12/091217-amazon-flying-rivers-climate.html

Dengan mengutip kesuksesan Kalifornia, AS dalam mengatasi banjir sejak tahun 1930, para ilmuwan di Konservasi Alam AS merekomendasikan untuk membiarkan sungai untuk mengalir secara alami ke area yang didesain dengan menyatakan bahwa ini akan meningkatkan daya lawan masyarakat dari perubahan iklim.
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/8406351.stm

Tim ilmuwan internasional telah memfoto ikan pink muda yang tinggal di kedalaman 7.560 meter di daerah Kermadec Trench di dekat Selandia Baru, yang membuat mereka jadi ikan yang tinggal paling dalam di belahan bumi Selatan.
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/8353329.stm