Jika Anda ingin menampilkan video ini ke blog atau website Anda, silahkan copy paste tag-nya:
Bencana besar naiknya air laut setinggi 1 meter telah diramalkan
Permukaan laut diramalkan akan naik dalam tingkat yang sangat membahayakan. Ini terungkap saat acara Kongres Ilmiah Internasional Perubahan Iklim di Copenhagen, Denmark, yang dihadiri sekitar 2.000 peserta. Upaya antisipasi telah banyak diutarakan para ilmuwan. Perkiraan terakhir menyangkut cepatnya pemanasan laut dan mencairnya es di Antartika & Greenland, kenaikan lebih dari 1 meter akan terjadi sebelum akhir abad ini. Diperkirakan 600 juta orang akan menanggung bencana tenggelamnya tanah seperti di negara bagian Florida, AS dan negara-negara pulau seperti Maladewa dan lainnya, sangat rentan terkena bencana alam seperti badai dan banjir.
Supreme Master Television juga berkesempatan berbicara dengan para peserta. Ini tentunya sejalan dengan anjuran para ilmuwan akan pentingnya peran seluruh manusia untuk bergerak cepat.
Dr. Rajendra Pachauri – Ketua Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC), VEGETARIAN (L): We have an enormous amount of inertia which we should be aware of. And that only requires us to take much more vigorous action to bring about change. Waspadai kecenderungan kita untuk lamban dalam bertindak. Kita butuh semangat tinggi dalam bertindak untuk membuat perubahan.
SUARA: Para pemimpin politik menghadiri pertemuan bersama para ilmuwan untuk melakukan perubahan yang mendesak.
Connie Hedegaard – Menteri Iklim & Energi Denmark (P): Jika kita tidak bertindak sekarang, kita tetap terjebak dalam sistem energi yang usang. Jika tidak bertindak sekarang, bencana dari perubahan iklim menyebabkan kekacauan konflik, dan migrasi pengungsi besar-besaran akibat kekurangan air dan makanan di banyak tempat di dunia. Dan konsekuensinya, jika kita tidak bertindak sekarang, kita menempatkan keselamatan lingkungan dalam bahaya. SUARA: Kita bersyukur kepada para ilmuwan dan pemimpin negara-negara di dunia yang telah membabarkan kondisi planet kita yang dalam kondisi bahaya. Mari kita segera menyikapinya dengan menyesuaikan gaya hidup yang peduli pada alam, untuk menyelamatkan bumi yang indah dan tak tergantikan ini.
Dalam menanggapi para panelis di acara konferensi video di acara SOS! Seminar Internasional tentang Pemanasan Global di Seoul, Korea bulan Mei 2008, Maha Guru Ching Hai juga mendesak tindakan cepat, serta mengingatkan kita akan prioritas kita dalam pemilihan makanan.
Konferensi video SOS! Seminar Internasional mengenai Pemanasan Global bersama Maha Guru Ching Hai, 22 Mei2008 – Seoul, Korea Selatan.
Maha Guru Ching Hai: Kita harus berubah. Kita harus. Ini satu-satunya cara menyelamatkan diri kita dan planet ini, dan seluruh dunia dan seluruh makhluk di dalamnya. Jika tidak, kita harus menggali lubang di gunung, atau di bawah tanah untuk menghindar dari panas matahari, atau kita naik ke gunung untuk menghindar dari naiknya air laut, dan banyak lagi bencana yang akan menimpa. Kita perlu bergerak cepat dan bertindak lebih banyak. Diet Vegetarian – nomor satu, Energi Hijau – nomor dua. Semua orang bekerja sama untuk hidup sederhana, dan lindungi lingkungan dan binatang. Ini sebenarnya tidak sulit. Ini cuma kebiasaan yang perlu diubah, cuma itu.
Ilmuwan menemukan hubungan antara kesehatan planet dan manusia Diet vegan hanya butuh sedikit lahan. Dr. Pamela Martin, seorang ahli geofisika di Universitas Chicago, AS, baru-baru ini tampil di acara radio Earth & Sky untuk berbicara tentang temuan dari studi Pola Makan Orang Amerika yang juga adalah karyanya. Dengan membandingkan antara penggunaan lahan untuk makanan daging dan non daging, ia menyatakan,”Anda butuh lahan empat setengah kali lebih luas untuk memelihara hewan ternak, dibanding untuk menanam makanan yang langsung kita konsumsi.” Dr. Martin terus mendesak orang-orang untuk membuat pilihan makanan yang menjamin kelangsungan hidup manusia dan lingkungan.
Penghargaan tulus kami untuk Dr.Martin, karena memberikan info tentang manfaat dari makanan non daging. Mari kita beralih ke gaya hidup vegetarian untuk bisa secepatnya mengembalikan keseimbangan di bumi.
PBB : Pengelolaan hutan yang berkelanjutan bisa menyediakan 10 juta pekerjaan baru Pengelolaan hutan yang berkelanjutan menciptakan lapangan kerja. Seminggu setelah pertemuan komite PBB urusan Kehutanan di Roma, Italia, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyatakan bahwa pegelolaan hutan yang berkelanjutan mampu menciptakan 10 juta lapangan kerja hijau di seluruh dunia. Kegiatannya termasuk pengelolaan hutan, pengembangan dan pengelolaan jalan setapak dan obyek-obyek wisata, perluasan ruang hijau urban, pemulihan hutan dan penanaman pohon baru. Dalam banyak kasus, pengelolaan yang baik bisa menahan penggundulan dan mengurangi emisi karbon, di sisi lain sisi perekonomian juga memperoleh manfaanya.
Hormat kami untuk Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) atas saran inovatif dan hijau ini. Investasi yang begitu ramah lingkungan bagi kemanusiaan seperti ini pasti bermanfaat bagi seluruh negeri dan pepohonan kita
Singapura memberikan Anugerah Air 2009 kepada ilmuwan Belanda Ilmuwan Blenada memperoleh penghargaan untuk karya pengelolaan air yang ramah lingkungan. Dr. Gatze Lettinga memperoleh penghargaan Anugerah Air Lee Kuan Yew Singapura 2009 untuk penemuannya berupa pengelolaan air yang murah dan ramah lingkungan. Ia menerapkan teknologi anaerob bebas oksigen, yang mencegah polusi dan menciptakan energi berkelanjutan. Ilmuwan berusia 73 tahun ini sengaja tidak mempatenkan inovasinya ini agar semua orang bisa memperoleh manfaat darinya, serta bisa diadopsi untuk keperluan industri dan perkotaan. Anugerah Air Lee Kuan Yew Singapura 2009 yang disponsori Yayasan Milenium Singapura ini memberikan hadiah uang tunai senilai US$193.000 untuk Dr. Lettinga.
Hormat dan apresiasi kami untuk bukan hanya untuk inovasi pengelolaan air, tapi sikap tidak mementingkan diri Anda. Semoga berkat surgawi menyertai dedikasi Anda dalam membantu manusia di seluruh dunia untuk memperoleh kesempatan menikmati air bersih yang berlimpah.
Wanita Tasmania mengatasi perubahan iklim
Para wanita di Tasmania memulai program kesadaran bahaya perubahan iklim. Proyek bernama “Wanita Tasmania Menyejukkannya” ini tengah mencari 10.000 wanita pulau Australia sampai tahun depan untuk menginformasikan mereka tentang pemanasan suhu bumi dan mendorong mereka membuat perubahan dengan penghijauan rumah dan lingkungan yang lebih baik. Sharon Davis dari Dewan Wanita Tasmania mengatakan,”Tujuan kami adalah untuk menghubungi sebanyak mungkin wanita di Tasmania yang mau membuat kontribusi kecil, untuk mencapai kontribusi lebih besar akan ide-ide mengurangi emisi karbon yang mereka hasilkan.”
Dewan Wanita Tasmania, kami salut atas upaya Anda menginspirasi sesama wanita dalam aksi penyelamatan lingkungan ini! Proyek yang sangat bagus dan menyatukan ini pasti membuat dunia menjadi lebih baik.