Dimulai hari Senin, 22 November,
Pekan Air Afrika, yang digelar di ibu kota negara itu, Addis Ababa,
mempertemukan menteri-menteri dari 20 negara lebih untuk membicarakan
pemanfaatan berkelanjutan sumber daya air benua itu.
Menurut
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), delapan negara
berada pada jalur pemenuhan Sasaran Pembangunan Milenium 2015 untuk
mengurangi sedikitnya separuh populasi yang masih memerlukan sistem air
dasar dan sanitasi.
Kedelapan negara ini adalah Aljazair,
Maroko, Tunisia, Libia, Mesir, Afrika Selatan, Angola, dan Botswana.
Aspek kunci lainnya dalam pertemuan ini adalah pendistribusian “Atlas
Air Afrika” yang disiapkan dan baru dirilis oleh UNEP, yang
mengonsolidasikan informasi tentang peranan air dalam ekonomi dan
pembangunan Afrika.
Pemetaan yang terinci dan gambar lainnya
dalam dokumen 326 halaman itu menunjukkan bagaimana proyek konservasi
dan irigasi di wilayah yang cenderung kekeringan seperti Kenya,
Senegal, dan Sudan meningkatkan ketahanan pangan.
Bersamaan
dengan itu, atlas itu juga menjelaskan keadaan sulit yang ditimbulkan
oleh kejadian seperti tumpahan minyak, penggundulan hutan, dan
perubahan iklim. Semua ini tercatat menciptakan kerentanan di
wilayah-wilayah sumber air benua itu dan dapat membahayakan suplai
kunci jika kondisi penyebabnya berlanjut.
Terima kasih tulus
kami atas niat dan komitmen kepedulian Anda terhadap rakyat Afrika,
para peserta Pekan Air Afrika dan Program Lingkungan Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Semoga pertemuan Anda menjadi dasar untuk
inisiatif-inisiatif yang membawa kelimpahan suplai air bersih bagi
rakyat Afrika yang ramah.
Pada konferensi video Oktober 2009
di Formosa (Taiwan), Maha Guru Ching Hai menekankan perlunya untuk
menghemat sumber daya berharga ini, sekaligus ia juga menyoroti
tindakan lain yang akan meningkatkan ketersediaan air bagi semua
makhluk.
Maha Guru Ching Hai:
Juga ada cara yang baik untuk memanen air hujan, dengan menuntun hujan
ke dalam tanah untuk digunakan oleh pohon-pohon dan tanaman-tanaman.
Mereka menggunakan teknik penghematan air ini di bagian-bagian yang
kering di Afrika dan India, dan sebagai hasilnya, permukaan air naik
melebihi jumlah yang mereka ambil dari sumur-sumur.
Tapi
kehilangan air ini bahkan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan
air dalam jumlah luar biasa yang terbuang untuk produksi hewan.
Dibutuhkan sekitar 4.664 liter air untuk memproduksi hanya satu porsi
daging sapi, tetapi keseluruhan hidangan vegan bisa diproduksi dengan
hanya 371 liter air.
Orang-orang menderita kekeringan,
orang-orang meninggalkan desa mereka dan kota mereka karena mereka tak
punya air lagi untuk diminum. Hanya karena tempat di mana saya berada,
saya beruntung masih punya air, tidaklah berarti bahwa puluhan juta
orang lainnya seberuntung itu.
Air berarti segalanya bagi
keberadaan kita. Kita mesti menghemat air; kita harus melakukan segala
sesuatu yang kita bisa. Dan langkah pertama untuk memulai adalah
menjadi vegan.
http://www.namnewsnetwork.org/v2/read.php?id=140381 http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=36872&Cr=evironment&Cr1= http://www.france24.com/en/20101126-africa-fall-short-water-millennium-goals-un