PBB memperingatkan peningkatan kekeringan dan penggurunan mengancam keamanan pangan.Saat
perubahan iklim dan degradasi tanah dinyatakan sebagai penyebab
peningkatan kekeringan dan kegersangan di seluruh dunia, kekurangan
makanan dan air juga bertambah parah, kadang-kadang berkaitan dengan
timbulnya konflik maupun desakan migrasi.
Menurut Sekretaris
Eksekutif dari Konvensi PBB untuk Melawan Penggurunan Luc Gnacadja,
hampir 2 miliar hektar daratan telah mengalami degradasi sejak tahun
1950, dimana 12 juta hektar telah hilang setiap tahun, yang sekarang
bertambah karena pemanasan global. Perubahan ini pada akhirnya
menyebabkan peralihan cuaca termasuk penurunan panen tanaman pertanian
pada saat permintaan makanan diperkirakan memerlukan tambahan sekitar
70% untuk produksi pangan tahun 2050.
Terlebih lagi, 44% pangan
dunia diproduksi di daerah gersang dimana alokasi sumber dayanya sudah
merupakan suatu masalah. Sekretaris Eksekutif Gnacadja mengatakan,
“Daerah kering adalah zona paling mudah terkena konflik di dunia, dan
hal itu bukan karena kebetulan. Ketidakstabilan itu justru didorong oleh
pencarian orang untuk memiliki akses ke sumber daya yang sangat langka
seperti lahan produktif dan air.”
Sementara negara-negara rentan
seperti Nigeria, China dan India pada tahun-tahun belakangan ini telah
membuat upaya berani untuk mengendalikan penggurunan melalui aktivitas
penanaman pohon berskala besar, Bapak Gnacadja memperingatkan bahwa
makin banyak bantuan langsung yang sangat diperlukan untuk membantu
mereka yang tinggal di daerah gersang demi menjaga persediaan makanan
termasuk rumah mereka.
Beliau juga mengatakan bahwa sistem
pengawasan daerah penggurunan baru telah diluncurkan dalam upaya untuk
melacak degradasi tanah dan berusaha untuk melindunginya. Terima kasih
Bapak Gnacadja, Konvensi PBB untuk Melawan Penggurunan dan semua orang
yang telah bekerja untuk meningkatkan kesadaran mengenai kebutuhan
planet rapuh kita demi pemeliharaan mendesak.
Mari kita bergabung
dalam tindakan yang lebih berkelanjutan sehingga Bumi bisa diperbarui
agar terus mendukung kehidupan semua makhluk. Dalam sebuah pesan video
yang disajikan pada konferensi perubahan iklim bulan Juni 2009 di
Meksiko, Maha Guru Ching Hai menunjukkan konsekuensi darurat dari
kekeringan dan penggurunan termasuk cara paling efektif untuk
menghentikannya.
Maha Guru Ching Hai: Kita harus
menghentikan penggurunan. Kita bisa. Penggurunan adalah efek lain dari
perubahan iklim yang terkait dengan peternakan, lagi.
Penggembalaan
berlebihan oleh ternak, yang memerlukan hampir sepertiga dari permukaan
daratan Bumi kita di seluruh dunia, adalah penyebab utama penggurunan
dan kerusakan lainnya, dan bertanggung jawab untuk lebih dari 50% erosi
tanah. Sekarang, kita harus menghentikan penggembalaan ternak untuk
melindungi tanah kita dan melindungi hidup kita.
Secara singkat,
hanya dengan mengatakan tidak pada daging akan membuat kita semakin
kaya, semakin sehat, dan yang paling penting, akan membuat kita semakin
bijak, dan menjadi pahlawan hebat. Karena itulah cara paling tepat yang
bisa memastikan keselamatan dari anak dan cucu kita.
http://www.trust.org/alertnet/news/drought-and-desertification-a-growing-threat-to-food-security-un-experthttp://www.ifad.org/events/op/2010/qatar.htm
Berita TambahanPara
perwakilan dari organisasi Program Pengelolaan Pesisir dan Penghidupan
Masyarakat di Teluk Tomini di Pulau Sulawesi Indonesia menyerukan
peraturan pemerintah yang lebih ketat demi melindungi habitat pantai
yang sangat penting, mengatakan bahwa dengan tingkat kecepatan
penebangan hutan saat ini, semua hutan bakau di daerah tersebut mungkin
akan hilang dalam kurang dari 30 tahun.
http://www.antaranews.com/en/news/68268/mangrove-forests-in-sulawesi-to-vanish-by-2038,
Dinyatakan bahwa populasi kehidupan laut Bahrain telah menurun lebih
dari setengah dibanding dekade sebelumnya, para ahli dari perusahaan
teknik yang berada di Ingris Scott Wilson menyebutkan kenaikan suhu laut
sebagai penyebab utama, dimana lebih banyak kematian diperkirakan jika
perubahan iklim berlanjut.
http://www.gulf-daily-news.com/NewsDetails.aspx?storyid=297167