Para ilmuwan di Eropa memperingatkan hubungan antara perubahan iklim dan penyakit infeksi - 29 Jun 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Laporan terbaru oleh Dewan Penasihat Sains Akademis Eropa (EASAC) mensinyalir risiko terjadinya lebih banyak penyakit sebagaimana pemanasan global ciptakan kondisi bagi serangga pembawa penyakit sehingga lebih cepat dewasa dan bereproduksi lebih banyak.

EASAC, yang diketuai oleh Dr. Volker ter Meulen, terdiri atas 26 akademi pengetahuan nasional dari negara-negara anggota Uni Eropa. Dr. ter Meulen, seorang ahli virus dari Universitas Würzburg di Jerman dan presiden Akademi Pengetahuan Leopoldina Jerman, menyebutkan nyamuk, yang diketahui menularkan sejumlah penyakit yang meliputi demam kuning, virus West Nile, demam berdarah, radang otak, dan chikungunya.

Khususnya chikungunya, infeksi virus yang menyebabkan demam dan kelemahan sendi, telah didiagnosa pada lebih dari 200 orang di Eropa. Sebagai tambahan, kenaikan suhu memberikan habitat baru bagi serangga, yang juga dikenal sebagai vektor, untuk menyebarkan.

Dr. ter Meulen menyatakan, “… Kita telah memiliki suhu yang lebih tinggi selama 20, 30 tahun terakhir, yang telah dicatat. Suhu yang lebih tinggi ini memberikan kepada vektor dan virus untuk tumbuh lebih cepat dan lebih banyak. Lebih banyak vektor, virus, dan hal ini akan sebabkan lebih banyak penyakit.”

Selama konferensi video tahun 2008 dengan anggota Asosiasi kami di Amerika Serikat, Maha Guru Ching Hai menjelaskan jalan yang paling tepat sasaran untuk menghentikan pemanasan iklim serta efek merusak yang terkait.

Maha Guru Ching Hai: Di beberapa tempat mungkin lebih banyak terdapat penyakit mental dan segala macam penyakit lain, bahkan penyakit menyebar ke tempat yang belum dijangkiti sebelumnya. Seperti nyamuk, mereka bermigrasi ke tempat-tempat yang berbeda yang belum pernah mereka tinggali sebelumnya karena iklim memanas.

Jadi, itu tergantung pada berapa banyak orang yang ikut bergabung untuk bervegan. Makin banyak orang yang bervegan, semakin sedikit pembunuhan hewan, semakin banyak waktu yang kita miliki untuk menyelamatkan planet ini dan kehidupan di planet ini. Jadi, tiap orang harus bergabung dalam pola makan vegan, dan menghentikan pembunuhan, berhenti mencelakai orang lain dan juga hewan-hewan serta menghemat energi dengan jalan apa pun yang mungkin dan bertindak ‘hijau’ sebisa mungkin. MAKA KITA MASIH BISA SELAMATKAN BUMI.

http://www.reuters.com/article/idUSTRE65928120100610
http://www.easac.eu/home/reports-and-statements/detail-view/article//climate-chan.html
http://www.easac.eu/about-easac/what-is-easac.html
http://www.interacademycouncil.net/?id=12759