Artikel baru-baru ini dalam "Persoalan Besar", majalah
mingguan yang paling banyak dibaca di Skotlandia, Inggris, mencatat
bahwa kerumunan sianobakteri, yang juga dikenal sebagai alga hijau
biru, sedang terjadi dengan frekuensi yang terbesar di daratan dan
lautan di seluruh dunia.
Ditulis oleh penulis tajuk Adam Forrest, artikel itu
menambahkan bahwa perkembangbiakan alga itu tidak hanya mengganggu
ekosistem dan mendorong pembentukan zona mati, ia juga membahayakan
manusia dan hewan. Jika terpapar oleh alga itu, bisa mengakibatkan
muntah, kulit melepuh, dan kematian.
Penyebaran perkembangan alga ini telah dihubungkan dengan
limpahan dari pupuk dan kotoran ternak, yang kemudian diperburuk oleh
kenaikan temperatur yang berhubungan dengan iklim. Area yang baru-baru
ini terjangkit termasuk Laut Baltik di Eropa, Danau Erie di AS, Danau
Victoria di Afrika, dan beberapa danau di China. Di Laut Baltik,
misalnya, temperatur tinggi yang mencapai rekor di musim panas ini
mendorong terbentuknya wilayah luas alga beracun ini yang melebar dari
Finlandia ke pantai selatan Swedia.
Di Skotlandia, Inggris, Kantor Perlindungan Lingkungan
membatalkan sedikitnya dua acara merenangi danau yang populer setelah
konsentrasi sianobakteri dari alga itu ditemukan pada level dua kali
yang dianggap aman. Yang menjadi kepedulian lebih besar adalah ancaman
akibat pemanasan global karena tambahan polusi bersama dengan kenaikan
temperatur yang berlanjut dapat menyebabkan alga menutupi perairan di
seluruh planet ini.
Menyusul penelitian oleh ilmuwan AS yang mengaitkan lima
kepunahan massal dengan penyebaran alga beracun, para ahli lingkungan
seperti ahli ekologi Russ George mengatakan bahwa ekosistem air yang
kekurangan oksigen dapat mudah runtuh.
Kami berterima kasih kepada jurnalis Adam Forrest dan
"Persoalan Besar" di Skotlandia yang menarik perhatian akan bahaya ini.
Semoga umat manusia berjuang untuk melindungi planet ini melalui gaya
hidup yang berkelanjutan dan selaras dengan alam.
Dalam konferensi video Oktober 2009 di Formosa (Taiwan),
Maha Guru Ching Hai menyampaikan efek merusak seperti itu, sambil
menekankan perlunya menghilangkan pemeliharaan ternak untuk membalik
efeknya dan menjaga ekosistem lautan.
Maha Guru Ching Hai:
Sektor peternakan mungkin juga sumber pencemaran air terbesar di dunia.
Limbah hewan yang banyak, pupuk kimia, dan pestisida memperburuk
perairan, membunuh organisme air dengan menciptakan banyak kumpulan
alga, yang pada gilirannya menghambat oksigen dari sistem air serta
membantu terbentuknya zona mati lautan ini. Jumlah zona mati lautan
yang tidak memiliki oksigen telah meningkat dari hanya 49 pada tahun
1960-an menjadi 405 tahun 2008. Dan saya yakin jumlahnya lebih banyak
sekarang, Mengenai instruksi konkret dan bimbingan untuk menghindari
kehancuran planet ini, sekali lagi: Jadilah vegan, bertindaklah hijau,
lakukan perbuatan baik dan menjadi pengasih. Itu adalah cara hidup
penuh kasih, itu adalah cara hidup yang mulia. Kita harus mengembangkan
kualitas mulia bawaan kita, sebab bagaimanapun juga, kita adalah
makhluk manusiawi. Dan, itu adalah satu-satunya jalan agar kita bisa
menyelamatkan planet ini dari kehancuran.
http://www.bigissuescotland.com/features/view/365
http://www.bigissuescotland.com/aboutus
http://www.ppa.co.uk/ppa-scotland/ppa-scotland/scottish-magazine-awards/2009-shortlist/~/media/Documents/PPA%20Scotland/Scottish%20Magazine%20Awards/2009%20SHORTLIST%20Scottish%20Magazine%20Awards%20Final.ashx
http://www.upi.com/Science_News/2010/09/13/Toxin-blamed-in-death-of-Calif-sea-otters/UPI-71551284421798