Survei menyeluruh yang diselesaikan baru-baru ini oleh
Tim Selam Kuwait sepanjang 50 mil dari garis pantai Teluk Persia di Uni
Emirat Arab menemukan bahwa terumbu karang di pantai emirat telah
terpengaruh oleh pemutihan. Kondisinya, yang membuat ia kehilangan alga
berwarna cerah di terumbu dan hanya tersisa kerangka putih, yang
dikenal telah rusak karena temperatur lebih tinggi, dan air di daerah
itu tahun ini tercatat akan meningkat hingga 35 derajat Celsius.
Ketua tim penyelam Walid Al-Fadhel berkata bahwa ia dan sesama
timnya terlibat dalam kampanye peningkatan kesadaran dan juga menyerukan ke
pejabat untuk membantu menghentikan kerusakan. Penelitian yang sama yang
dilakukan di Filipina musim panas ini menemukan pemutihan terumbu karang yang
menyebar luas di sana dimana 95% nya binasa. Ini adalah peristiwa terburuk dari
pemutihan karang dalam sejarah Filipina, melampaui bencana terakhir tahun 1998
yang merupakan tahun terpanas dalam catatan sampai sekarang.
Thomas Goreau, presiden dari Aliansi Terumbu Global, organisasi
non-pemerintah yang berada di Massachusetts, AS berkata bahwa terumbu di seluruh
dunia sama-sama menderita kehilangan besar menyatakan, "Tahun ini benar-benar
tahun terpanas dalam sejarah. Ini adalah hasil dari pemanasan global." Ia terus
mengatakan bahwa terumbu karang di Bahrain, Qatar dan negara emirat lain seperti
Iran semuanya sepertinya telah mengalami perubahan yang sama tapi belum
dilaporkan.
Kami sedih mengetahui berkurangnya kehidupan laut yang meluas, dan
berterima kasih kepada Tim Selam Kuwait, dan juga penyelam Filipina serta
organisasi yang peduli seperti Aliansi Terumbu Global Bapak Goreau atas
pekerjaan Anda dalam berbagi penemuan ini. Semoga kita semua bekerja
bersama-sama menghentikan kerusakan seperti itu dan memperbaharui keseimbangan
dan keindahan ekosfer kita.
Menyampaikan kepedulian atas mundurnya kesehatan dari terumbu karang
selama konferensi video Oktober 2009 di Indonesia, Maha Guru Ching Hai mendesak
tindakan sungguh-sungguh dari umat manusia untuk melestarikan stabilitas dari
ekosistem laut dan semua kehidupan yang mendukungnya.
Maha Guru Ching Hai: Terumbu karang adalah pelindung dari
kehidupan kita dan laut. Sekarang mereka terancam. Ketika kita berhenti
menangkap semua ikan yang malang di lautan, mereka akan punya kesempatan
melestarikan keseimbangan lautan. Kita sangat memerlukan ikan di lautan untuk
menyeimbangkan laut; kalau tidak kehidupan kita akan dalam bahaya. Para ilmuwan
juga mengamati bahwa ketika lautan sehat lagi, bahkan terumbu karang mati akan
hidup kembali. Tetapi untuk memberikan pemulihan pada alam, kita seharusnya
tidak meneruskan gaya hidup kita seperti sekarang. Solusi vegan adalah yang
paling cepat dan efektif.
http://www.english.globalarabnetwork.com/201009197300/Science-Health/kuwait-losses-90-of-corals-reefs-in-the-arab-gulf.htmlhttp://news.mongabay.com/2010/0923-fidenci_coralbleach.htmlhttp://www.telegraph.co.uk/earth/earthnews/3353985/One-third-of-fish-caught-worldwide-used-as-animal-feed.htmlhttp://e360.yale.edu/content/feature.msp?id=2112http://www.thenational.ae/apps/pbcs.dll/article?AID=/20100922/FOREIGN/709219863/1140