Tuna dalam risiko kepunahan karena penangkapan ikan. - 10 Jun 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Tuna dalam risiko kepunahan karena penangkapan ikan.

Untuk menghormati Hari Lautan Sedunia, organisasi media di seluruh dunia termasuk CNN di AS dan Telegraph di Inggris telah meluncurkan cerita yang menyoroti ancaman populasi tuna secara global karena penangkapan berlebihan.

 

Dana Margasatwa Dunia (WWF) menyatakan bahwa 90% dari ikan besar di dunia, termasuk tuna, telah ditangkap habis dari lautan.

 

Pada tahun 2007, proyek Perserikatan Bangsa Bangsa memproyeksikan bahwa akibat dari perubahan iklim dan penangkapan ikan berlebihan maka seluruh populasi ikan global diperkirakan akan hancur pada tahun 2050.

 

SUARA: Selama wawancara bulan November 2008, Maha Guru Ching Hai sering mengungkapkan kepeduliannya atas keadaan planet kita yang terancam bahaya, beliau menyinggung peranan manusia dalam kesejahteraan sesama penghuni Bumi.

 

Maha Guru Ching Hai: Kita harus menghentikannya bagaimanapun juga. Hentikan saja penangkapan ikan. Pemerintah harus melarang penangkapan ikan karena hal itu terlalu penting bagi kelangsungan hidup kita jika ditunda lebih jauh.

 

Bukan hanya penangkapan ikan berlebihan dan habisnya kehidupan laut, tapi juga akibat sampingan dari pembunuhan. Seperti ketika kapal komersial panjang menangkap ikan, mereka biasanya menargetkan ikan todak, tapi kemudian sambil lalu mereka membunuh puluhan ribu kura-kura laut dan ratusan ribu burung laut serta jutaan ikan hiu setiap tahun.

 

Pembunuhan tak sengaja ini kira-kira 25% lebih dari seluruh tangkapan global. Untuk menghentikan tindakan penangkapan ikan yang merusak ini, solusinya adalah pola makan vegetarian tanpa makanan laut di piring.


 

SUARA: Terima kasih CNN, Telegraph, dan media lainnya yang mengingatkan publik tentang ancaman yang dihadapi tuna dan makhluk-makhluk laut lainnya karena penangkapan yang berlebihan. Semoga usaha bersama kita dapat mendorong semua orang di manapun untuk beralih ke pola makan nabati yang berkelanjutan untuk mendukung semua kehidupan di Bumi.

 

http://edition.cnn.com/video/#/video/international/2009/06/07/damon.indo.food.security.cnn?iref=24hours,
http://www.panda.org/what_we_do/endangered_species/publications/?uNewsID=92540, http://www.independent.co.uk/life-style/food-and-drink/features/how-tuna-conquered-the-world-1700127.html,
http://www.financialexpress.com/news/rising-demand-will-deplete-fish-stock-by-2050/189300/

 

 

Dari lahan pembantaian menjadi daerah subur yang baru.

Penyu belimbing raksasa sangat terancam karena penangkapan, polusi, dan perburuan. Di Pantai Matura Trinidad, satu dari tiga hewan yang penuh keagungan ini binasa karena aktivitas pemburu gelap yang menyebabkan bau busuk sejauh beberapa mil. Pada tahun 1990, Ibu Lakhan Baptiste dan beberapa grup lingkungan lainnya, Nature Seekers, mulai berpatroli di pantai-pantai setiap malam untuk menyelamatkan penyu.

 

Melalui ketekunannya yang berani, hewan bersejarah ini sekarang hidup dalam tingkat 100 persen aman di pantai, dengan lebih dari 5000 penyu sekarang bersarang setiap tahunnya. Sebagai tambahan, sukses ini menarik lebih dari 10.000 turis setiap tahunnya, memberikan warga Trinidad sumber pendapatan baru.

 

Ibu Baptiste telah diberikan penghargaan oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa atas teladan dan usahanya. Salut pahlawan untuk Ibu Lakhan Baptiste dan anggota-anggota Nature Seekers atas usaha Anda yang penuh kasih yang telah mengubah Pantai Matura yang menyedihkan menjadi kemenangan yang indah.

 

Terberkatilah kebulatan tekad dan kepedulian seperti itu untuk menginspirasi keharmonisan di antara seluruh makhluk. Maha Guru Ching Hai menghargai bantuan mulia Ibu Lakhan Baptiste kepada penyu dengan Penghargaan Cinta Kasih Cemerlang Dunia dan memberikan US$10.000 kepadanya untuk melanjutkan upaya perlindungannya.

 

Referensi:

http://www.cnn.com/2009/TECH/05/28/cnnheroes.suzan.lakhan.baptiste/index.html#cnnSTCText