Bencana alam dikaitkan dengan industri daging - 25 Okt 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa tahun 2006 menyatakan bahwa industri daging dan susu adalah salah satu penyebab utama “masalah lingkungan yang paling mengkhawatirkan di dunia.”

Sejak diterbitkannya laporan ini, kerusakan akibat produksi hewan ternak semakin buruk. Emisi gas rumah kaca secara langsung dan tak langsung telah dilaporkan sedikitnya menyumbang 51 persen gas rumah kaca global, sementara dampak akibat hewan ternak telah meningkat, termasuk kerusakan tanah, zona-zona mati di lautan, pencemaran udara dan air, serta hilangnya keanekaragaman hayati.

Bagi manusia, hal ini merupakan ancaman ganda bagi kelangsungan hidup, karena kenaikan temperatur akibat industri hewan ternak juga memperkuat cuaca ekstrem yang mematikan.

Pada konferensi perubahan iklim baru-baru ini yang diadakan oleh pemerintah Indonesia di ibukota Jakarta, tamu kehormatan Maha Guru Ching Hai menekankan perlunya kita menghindari kenaikan lebih lanjut dari konsekuensi negatif semacam ini.

Maha Guru Ching Hai: Tidak hanya gempa bumi, tidak hanya tsunami, tidak hanya angin topan, tidak hanya puting beliung, tetapi juga naiknya air laut yang memaksa orang-orang kehilangan rumah leluhur mereka, dan pergi mengungsi ke tempat lain. Juga kehilangan martabat mereka, kekuatan untuk mengurus keluarga mereka sendiri, kehilangan berkah, kehilangan status sebagai penanggung jawab keluarga, kehilangan segalanya – tidak hanya harta fisik saja, tapi kehilangan orang-orang terkasih mereka. Pola cuaca yang sangat ekstrem ini termasuk banjir besar bersama dengan kekeringan yang lebih panjang. Mudah untuk melihat berbagai bentuk kerusakan lingkungan yang terkait dengan industri pembunuh ini yang kita sebut konsumerisme daging. Jika kita benar-benar ingin menghentikan semua kerugian dan penderitaan ini, kita semua harus menjadi vegan untuk menyelamatkan dunia. Lebih jauh lagi, Wakil Sekretaris Umum PBB Urusan Kemanusiaan, John Holmes, menyatakan bahwa 99 persen dari orang yang meninggal dunia karena bencana alam berada di Asia, termasuk Indonesia. Dan berapa banyak lagi yang akan meninggal jika kita tidak berubah tepat pada waktunya. Apa yang kita tunggu?

PEMBICARA: Para peserta menanggapi diskusi Maha Guru Ching Hai.

Peserta konferensi (P): Apa yang telah disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai adalah tinjauan analisa di masa sekarang ini. Kita telah mengalami banyak bencana dan kenyataannya itu benar; itu disebabkan oleh diri kita sendiri, disebabkan oleh konsumsi daging kita. Jika kita mengikuti [pola makan vegetarian] mungkin dunia akan menjadi lebih aman karena tidak ada malapetaka.

Peserta konferensi (P): Saya sangat terilhami oleh apa yang dikatakan Maha Guru Ching Hai yang mendorong orang menjadi vegan, demi mengurangi emisi gas rumah kaca dan semua dampak buruk dari metana terhadap planet ini, kita hanya perlu menjadi vegan saja.

PEMBICARA: Kami menghargai dukungan pemerintah Indonesia dan semua peserta konferensi yang terhormat, dan terima kasih kepada Maha Guru Ching Hai atas kepeduliannya yang besar dan wawasannya tentang planet ini. Semoga kita bekerja sama menciptakan dunia vegan yang konstruktif sehingga generasi mendatang akan mempunyai masa depan yang aman, damai, dan bahagia.