Semakin bertambahnya
“zona mati”
yang kurang oksigen
di lautan dunia
tidak hanya mengancam
tanaman dan satwa laut,
tetapi air yang menyesakkan itu
juga melepaskan gas rumah kaca
nitrous oksida.
Dalam artikel yang diterbitkan
pada jurnal “Science”,
Dr. Lou Codispoti,
ahli kelautan
di Pusat Ilmu Lingkungan
Universitas Maryland
di Amerika Serikat
menjelaskan bahwa
pemanasan laut
menyebabkan mikroba,
terutama yang ada di zona
yang lebih dangkal
dan rendah oksigen
memproduksi banyak gas
yang kemudian dilepaskan
ke atmosfer
sehingga memperburuk
perubahan iklim.
Selain memerangkap panas
289 kali lebih besar
daripada karbon dioksida
selama periode 20 tahun,
nitrous oksida juga
merusak lapisan ozon
di Bumi sehingga
menambah pemaparan
radiasi UV yang berbahaya.
Dr. Codispoti, kajian Anda
menyuarakan peringatan
yang tidak dapat diabaikan
dan kami berterima kasih
atas pengamatan Anda.
Mari kita semua
bertindak sekarang untuk
mendinginkan planet ini
demi kestabilan lingkungan
darat maupun laut.
Maha Guru Ching Hai
telah sering memperingatkan
tentang hal-hal merugikan
dari gas beracun
yang dilepaskan
oleh karena pemanasan laut
bersama dengan solusi
utama pemanasan global,
seperti dalam pertemuan
internasional bersama
anggota Asosiasi kami
pada Februari 2008.
Maha Guru Ching Hai:
Anda lihat, gas tersebut
berhembus dari lautan
dan dari daratan yang
telah mencair esnya.
Merambat ke mana-mana.
Hanya saja
pada saat itu
tidaklah begitu kuat.
Tetapi hal itu akan menjadi
semakin kuat jika kita
tidak melakukan sesuatu.
Semua orang tahu sekarang,
dari laporan PBB bahwa
makan daging,
beternak hewan, itu adalah
salah satu faktor terburuk
atau bahkan faktor terburuk
dari pemanasan global.
Tak ada yang bicara tentang itu.
Semua orang membicarakan,
energi baru, bahan bakar bio,
mobil hibrida,
menggali lubang
dan menyimpan karbon.
Seolah-olah lubang itu tidak akan
meledak suatu hari nanti.
Dan sebelumnya kita juga bernapas di dalamnya,
seakan-akan itu tidak memengaruhi kita. Apa sulitnya berhenti makan daging
dan mengganti itu
dengan sepotong tahu? Yang sebenarnya persis sama,
dengan nutrisi yang lebih baik.
Lebih baik bagi kesehatan.
Lebih ekonomis.
Referensi:
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/03/100311141213.htm http://www.epa.gov/nitrousoxide/sources.html http://www.inhabitat.com/2010/03/12/aquatic-dead-zones-produce-greenhouse-gas-300x-more-potent-than-co2/world-wide-dead-zones/