Pada musim dingin lalu di Pulau Vancouver, Kanada, Menteri Pertanian dan
Tanah British Columbia memperhatikan hilangnya 90% serangga bersayap yang
sangat mengejutkan. Musim panas yang lebih lama akibat perubahan iklim
dianggap telah melemahkan kekebalan lebah itu karena mereka terus kerja
lembur untuk mengumpulkan serbuk untuk meneruskan keberadaan spesies bunga
dan makanan yang dikonsumsi oleh manusia.
Para ilmuwan merasa cemas akan penurunan jumlah lebah di Pulau Vancouver
yang akan menyebar lebih jauh ke pedalaman. Studi yang baru-baru ini
diterbitkan di AS menunjukkan lebah terus binasa karena penyakit yang
dikenal sebagai Keruntuhan Koloni, mereka menemukan kadar pestisida kimia
yang belum pernah terjadi sebelumnya di sarang lebah di Amerika Utara.
Pengadilan federal negara itu telah mengeluarkan keputusan untuk mendukung
peraturan yang lebih keras.
Peneliti Kanada dan AS, kami menghargai pesan yang memberi sinyal tentang
lebah madu yang sedang sekarat ini, dan juga berterima kasih kepada seluruh
ilmuwan dan pejabat yang berusaha melindungi mereka. Doa kami agar manusia
di mana-mana beralih ke pola makan vegan organik sebagai cara terbaik untuk
menghemat sumber daya dan melindungi semua jiwa.
Seperti pada pertemuan internasional Agustus 2008, Maha Guru Ching Hai telah
lama menyatakan bahwa spesies yang dibuat susah seperti lebah menunjukkan
perlunya perubahan gaya hidup untuk menyetabilkan ekosistem Bumi.
Maha Guru Ching Hai: Ya Tuhan, sekarang penurunan jumlah lebah telah
berdampak pada hasil makanan. Ini bukan hal yang baru, tapi mereka terus
melaporkan bahwa hal itu semakin memburuk sepanjang waktu. Karena jika tidak
ada lebah maka tidak ada penyerbukan. Lalu sebagian makanan, sebagian
buah-buahan dan sayuran bergantung pada penyerbukan untuk bisa berbuah. Dan
sekarang banyak lebah telah mati. Kita mungkin tidak punya makanan karena
tidak adanya penyerbukan. Jadi kalian mungkin harus mulai menanam sesuatu di
rumah. Sesuatu yang tidak membutuhkan lebah. Tetapi bencana semacam ini
mengerikan. Orang-orang tidak peduli terhadap lingkungan, dan
membiarkan semua makhluk sekarat seperti ini. Tinggal menjadi vegan,
seberapa sulitkah hal itu? Apakah hal itu sulit? Walaupun itu sulit, namun
ini adalah pilihan satu-satunya agar kita bisa bertahan hidup, lalu mengapa
tidak? Mengapa kita tidak beralih ke pola makan vegan saja?
Referensi:
http://www.examiner.com/x-40360-Vancouver-Environmental-News-Examiner~y2010m3d9-Climate-change-linked-to-death-of-90-of-Vancouver-Island-honeybee-populationhttp://www.cbc.ca/canada/british-columbia/story/2010/03/09/bc-vancouver-island-bees-die.htmlhttp://news.yahoo.com/s/ap/20100324/ap_on_sc/us_food_and_farm_disappearing_bees http://www.examiner.com/x-40360-Vancouver-Environmental-News-Examiner~y2010m3d9-Climate-change-linked-to-death-of-90-of-Vancouver-Island-honeybee-populationhttp://www.cbc.ca/canada/british-columbia/story/2010/03/09/bc-vancouver-island-bees-die.htmlhttp://www.sciencenews.org/view/generic/id/57474/title/Bees_face_unprecedented_pesticide_exposures_at_home_and_afieldhttp://news.discovery.com/animals/honey-bees-disappearing-still-a-problem.html