"Laporan Planet Hidup 2010" oleh Dana Margasatwa Dunia
yang mengukur konsumsi global dari sumber daya alam, telah menemukan
bahwa sumber daya alam saat ini telah dikonsumsi 1,5 kali dari
kapasitas yang dapat disediakan Bumi.
Dengan mengukur karbon, air, dan sumber daya lain dari
masing-masing negara, dan kemudian menghitung jumlah yang digunakan
oleh rata-rata orang, WWF menemukan bahwa beberapa negara mempunyai
jejak karbon ekologi yang sangat besar sehingga mereka akan membutuhkan
sumber daya dari enam planet jika setiap orang di Bumi hidup dengan
perilaku tang sama. Level konsumsi yang berlebihan tersebut memberikan
tekanan kuat bagi habitat alam dan hewan liar yang didukungnya, yang
direfleksikan dalam 30% penurunan dari keanekaragaman hayati di seluruh
dunia sejak tahun 1970 dengan daerah tropis yang rusak 60%.
Saat menghitung apa yang dikenal sebagai Jejak Karbon
Ekologi, laporan mengidentifikasikan aktivitas manusia yang menggunakan
lahan atau lingkungan air dan menemukan pembiakan ternak termasuk panen
yang ditanam untuk ternak, juga penangkapan ikan, menghasilkan
kerusakan lingkungan yang besar. Karena itu, Ketua Eksekutif WWF
Inggris David Nussbaum mendesak pengurangan konsumsi daging sebagai
cara yang logis untuk melestarikan sumber daya dan keanekaragaman
hayati.
Terima kasih banyak, Ketua Eksekutif Nussbaum dan Dana
Margasatwa Dunia atas laporan ini, yang menekankan perlunya tindakan
darurat untuk hidup sederhana demi kelangsungan hidup di Bumi. Mari
kita cepat beralih ke pola makan nabati yang hemat sumber daya untuk
memulihkan keseimbangan hidup di planet ini.
Bicara dengan kepedulian tentang kerusakan di ekosfer
kita selama wawancara yang diterbitkan pada edisi 16 Desember 2009
Jurnal Anjing Irlandia, Maha Guru Ching Hai menegaskan perlunya
menghentikan konsumsi daging untuk kelestarian Bumi.
Maha Guru Ching Hai: Sektor peternakan adalah
penggunaan lahan tunggal terbesar oleh manusia, dan pendorong terkuat
dari kerusakan hutan hujan. Industri peternakan menyebabkan sebagian
besar erosi tanah dunia. Ia adalah pendorong utama menuju penggurunan,
kehilangan keanekaragaman hayati dan pemborosan air, dan pencemaran air
- meskipun air menjadi semakin langka setiap hari karena pemanasan
global. Lagi pula, sektor peternakan secara tak efisien menguras bahan
bakar fosil kita dan sumber daya pangan biji-bijian. Singkat kata, kita
membuang 12 kali lebih banyak biji-bijian, paling tidak 10 kali lbh
banyak air, dan 8 kali lebih banyak energi bahan bakar fosil untuk
memproduksi sepotong daging sapi dibandingkan dengan makanan vegan yang
secara nutrisi sama atau bahkan lebih banyak.
Sebuah studi utama meramalkan bahwa semua ikan tangkapan
akan hilang 90% pada tahun 2050 karena penangkapan berlebihan dan
sisanya adalah tangkapan sampingan. Terlebih lagi, sungguh gambaran
mengkhawatirkan ketika kita berpikir tentang miliaran hewan yang
terbunuh setiap tahun demi yang dinamakan makanan. Sebanyak 55 miliar,
bahkan belum menghitung jumlah ikan dan spesies lainnya! Itu sudah 8
kali lebih banyak hewan tak berdosa terbunuh setiap tahunnya daripada
jumlah penduduk di Bumi. Saya berdoa agar pemimpin dunia kita akan
mengambil tindakan cepat untuk melarang produksi daging yang merusak,
dan sebagai gantinya, menggunakan subsidi untuk pertanian vegan organik
yang membantu menyerap emisi.
http://www.prweb.com/releases/World_Wildlife_Fund/2010_Living_Planet_Report/prweb4645084.htm
http://www.telegraph.co.uk/earth/earthnews/8061709/Britons-use-three-times-the-planets-resources.html
http://www.telegraph.co.uk/earth/wildlife/8061676/Tropical-species-decline-by-60-per-cent.html
http://news.yahoo.com/s/afp/20101013/sc_afp/environmentspeciesbiodiversitywarming_20101013123412