Para ilmuwan peduli dengan kenaikan suhu masa depan - 21 Des 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Banyak yang menyebutkan Persetujuan Kopenhagen yang baru dihasilkan oleh Konferensi Perubahan Iklim PBB akan menjadi langkah pertama menuju arah yang benar untuk mengerem pemanasan global.

Namun, Ikatan Ilmuwan Peduli mengingatkan bahwa tanpa pengurangan emisi jangka pendek yang besar, sasaran kenaikan temperatur global maksimum 2 derajat Celsius yang dinyatakan dalam persetujuan itu tidak akan tercapai. Sebaliknya, temperatur global kemungkinan besar akan naik 3-4 derajat Celsius, yang menurut beberapa ahli dapat memicu pemanasan global yang tak terkendali dengan efek bencana.

http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5hRUWDr_OzTfxihjhrtk8oxU1lZqQ

Selama konferensi, telah ditekankan oleh negara kepulauan kecil bahwa dengan kenaikan 2 derajat itu bahkan akan menjadi bencana dan tujuannya seharusnya 1,5 derajat Celsius untuk mencegah negara ini serta area pantai lainnya tenggelam.

http://www5.cop15.meta-fusion.com/kongresse/cop15/templ/play.php?id_kongressmain=1&theme=cop15&id_kongresssession=2625

Edward Natapei – Perdana Menteri Vanuatu (L): Ini masalah kelangsungan hidup kami.

Mohamed Nasheed – Presiden Maladewa (L): Jika kita tetap ‘berbisnis seperti biasa’, ini sangat sulit bagi kita untuk bertahan.

PEMBICARA: Tidak hanya negara pantai, tapi juga banyak daerah yang cenderung kekeringan telah menderita temperatur di atas rata-rata.

Presiden Mongolia Nambaryn Enkhbayar, yang bicara di depan delegasi Kopenhagen tentang dampak di negaranya yang terkena kekeringan setuju bahwa solusi terpenting adalah pengurangan konsumsi produk hewani, sumber gas rumah kaca yang mengikat panas berlipat ganda.

Supreme Master TV: Apa Anda menyadari kita harus memberitahu orang-orang untuk mengurangi makan daging, jika mungkin bahkan menjadi vegetarian?

Presiden Mongolia Nambaryn Enkhbayar (L): Mohon, ya, mohon kurangi makan daging. Kami mempunyai 2,5 juta orang dan lebih dari 50 juta sapi di Mongolia. Ini juga satu masalah di Mongolia, karena meningkatnya jumlah sapi.

PEMBICARA: Yang Mulia kemudian menyatakan bahwa peralihan dari peternakan menuju pertanian vegan akan membantu lingkungan dan didukung oleh saudara sebangsanya.

Presiden Mongolia Nambaryn Enkhbayar (L): Kami mempunyai lahan untuk menanam lebih banyak sayuran di Mongolia. Marilah menanam sayuran di Mongolia. Dan kami juga punya banyak pasar.

PEMBICARA: Anggota  Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai merasa sangat terhormat dapat memberikan Presiden Enkhbayar material lain mengenai solusi vegan untuk perubahan iklim.

Juga selama KTT iklim ini, anggota Asosiasi kami mendapat kesempatan untuk memberikan literatur yang sangat relevan kepada kepala negara dan pemerintah yang lain –  Yang Mulia Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Komisi Eropa José Manuel Barroso, Presiden AS Barack Obama, dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon.

Kami memberi salut kepada semua pemimpin negara yang mulia, dan berterima kasih kepada ilmuwan atas usaha Anda untuk menyelamatkan Bumi. Semoga kita cepat membawa solusi vegan yang penting ke agenda untuk menjamin kelangsungan hidup semua makhluk di biosfer kita.

Pada konferensi video Januari 2009 bersama tamu kehormatan dan publik di Mongolia, Maha Guru Ching Hai sekali lagi menekankan kepada Mongolia dan pemerintah di dunia akan pentingnya manfaat dari gaya hidup vegan.

Maha Guru Ching Hai: Mongolia, seperti bagian dunia lainnya sedang mengalami cuaca yang lebih buruk, pola yang lebih mematikan dari perubahan iklim karena efek pemanasan global. Dengan pemeliharaan ternak, kita mengurangi sumber alam bangsa Mongolia yang terbatas dan bahkan membuat negara itu dalam bahaya lebih besar akan penggurunan.

Daripada digunakan untuk hewan merumput, kita bisa mulai menanam sayuran organik yang lebih sehat untuk setiap orang. Dengan mencabut subsidi daging, kita dapat menghemat triliunan dolar AS per tahun dalam bentuk pajak. Kita mengurangi banyak penderitaan karena penyakit terkait daging. Kita menghemat banyak makanan untuk berbagi dengan semua orang kelaparan di dunia sehingga suara hati kita tidak pernah terbangun di tengah malam dan menggigit kita lagi. Kita perlu semua bantuan dari pemerintah. Kita harus bekerja sama.

http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5hRUWDr_OzTfxihjhrtk8oxU1lZqQ
http://news.bbc.co.uk/2/hi/8395287.stm9