Lebih dari dua dekade lalu, daerah Arktik telah diamati oleh para ilmuwan dan memanas lebih dari dua kali daripada lokasi lainnya di dunia. Tetapi, alasan atas perbedaan yang mengkhawatirkan ini tidak diketahui.

Sekarang, suatu penelitian yang dipimpin oleh Dr. James Screen dari Universitas Melbourne, Australia, menyediakan bukti yang menghubungkan pemanasan berlebihan Arktik dengan menyusutnya lapisan es.

Dengan menggunakan data baru yang dikumpulkan selama 20 tahun lebih, Dr. Screen dan rekannya Dr. Ian Simmonds menemukan korelasi langsung antara hilangnya lapisan es dan kenaikan temperatur regional. Para ilmuwan menjelaskan bahwa hilangnya es mempercepat penguapan air di musim panas, mengubahnya menjadi gas rumah kaca yang kuat di atmosfer yang kemudian mempercepat kenaikan suhu.

Pemanasan global juga meningkat melalui efek albedo, dimana air yang gelap menyerap lebih banyak panas daripada es putih yang memantulkan. Menanggapi masalah titik kritis, yang jika dilampaui maka kerusakannya tak dapat diperbaiki, Dr. Screen menyatakan, “Hasil kami tidak dapat membuktikan apakah kita telah melewati titik kritis atau belum. Apa yang dapat kami katakan adalah munculnya umpan balik kuat dari suhu es ini hanya dapat meningkatkan kecenderungan percepatan pemanasan dan hilangnya es lebih lanjut."

Berbicara dalam konferensi video bulan Mei 2009, Maha Guru Ching Hai juga memperingatkan atas gawatnya situasi pencairan Arktik, menawarkan solusi yang paling efektif.