Lebih dari dua ribu data cincin pohon di Eropa mengungkapkan bagaimana perubahan iklim mempengaruhi peradaban.Dipimpin
oleh ahli paleoklimatologis Ulf Büntgen, para peneliti dari Institut
Penelitian Federal Swis untuk Hutan, Salju dan Daratan mempelajari lebih
dari 9.000 contoh data cincin pohon untuk melukiskan sejarah dari 2.500
tahun fluktuasi iklim Eropa.
Membandingkan kejadian sejarah
utama ini, para peneliti memperkirakan adanya sebuah kaitan antara iklim
dan masyarakat. Mereka menemukan, misalnya, bahwa pertanian berlimpah
dinutrisi oleh musim panas yang lembab dan hangat telah mendukung
terjadinya kemakmuran selama masa Rowawi dan kemudian pada masa Eropa
dan abad Pertengahan, dan bahwa kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat
terjadi selama periode kekeringan dan meningkatnya perubahan iklim, yang
secara buruk mempengaruhi persediaan makanan.
Dengan contoh
lain, kombinasi musim panas yang dingin dan lebih basah sekitar 1.300
kejadian bertepatan dengan wabah dan kelaparan yang menyebabkan kematian
hampir setengah populasi Eropa selama 50 tahun ini. Para peneliti
menyimpulkan bahwa kejadian perubahan iklim yang secara positif dan
negatif mempengaruhi produksi pertanian diperkuat oleh situasi politik,
sosial dan ekonomi di masa lalu, dan mungkin ada implikasinya bagi era
modern kita ini.
Dr. Büntgen dan rekan-rekannya di Institut
Federal Swiis untuk Hutan, Salju dan Daratan, kami menghargai analisis
mendalamnya yang menunjukkan hubungan antar peristiwa fisik dan sosial.
Semoga pembandingan seperti ini mengingatkan kita untuk semakin berjuang
dengan giat demi kehidupan yang seimbang dan harmonis dengan alam.
Seperti pada saat konferensi video bulan Oktober 2009 di Indonesia, Maha
Guru Ching Hai sering mendiskusikan tentang pentingnya aspek yang
menentukan keberlanjutan suatu peradaban.
Maha Guru Ching Hai:
Jika kita memiliki mata spiritual, kita akan menyadari bahwa peradaban
masa lampau, baik di Bumi dan planet lainya, kadang kala berkembang
terlalu cepat di bidang teknologi. Tetapi perkembangan spiritual, kasih
sayangnya adalah rendah atau kosong.
Kita melihat polanya adalah
bahwa tidak ada masyarakat yang bertahan lama jika mereka menolak
menjaga kelangsungan hidup dari anggota keluarganya dan sesama makhluk
hidup; maksud Saya, termasuk semua makhluk, seperti hewan dan pepohonan.
Atau, jika mereka merusak lingkungan yang mereka tinggali, maka
masyarakat tidak bisa bertahan lama.
Masalah sebenarnya adalah
konsumsi daging kita, kecenderungan pembunuhan massal yang kita lakukan
sebagai bagian dari hidup kita.
Ini tidak normal. Kita tidak bisa mencari penghidupan atau bertahan hidup dengan kematian.
Sekarang,
jika kita, ras manusia, mengembangkan masyarakat vegan, tidak akan ada
batasan bagi perkembangan material kita. Karena kemudian, kita akan
memiliki kebijaksanaan dan cinta yang menggerakkan kita kepada
keseimbangan, lurus ke masa depan, masa depan yang cemerlang, bagi
planet dan anak-anak kita.
http://news.sciencemag.org/sciencenow/2011/01/fall-of-rome-recorded-in-trees.html?rss=1
,
http://voices.washingtonpost.com/postpartisan/2011/01/does_climate_change_explain_th.html,
http://www.swissinfo.ch/eng/science_technology/Scientists_link_bad_weather_to_historical_lows.html?cid=29224702
Berita TambahanDi
Pertunjukan Motor Qatar, pembuat mobil Jerman yaitu Volkswagen
mengungkapkan catu daya karbon baru Hybrid XL1, yang bisa menempuh lebih
dari 420 kilometer dengan satu gallon solar dan diperkirakan akan siap
diproduksi tahun 2013.
http://www.bbc.co.uk/news/business-12281238,
http://rumors.automobilemag.com/fast-facts-five-facts-didnt-about-volkswagen-xl1-15223.html,
http://www.autoguide.com/auto-news/2011/01/volkswagen-xl1-prototype-gets-260-mpg-is-one-step-closer-to-production.html
Para ilmuwan Survey Geologi AS memperingatkan masa depan
dampak perubahan iklim di Kalifornia, AS, termasuk terjadinya hujan
salju dimana curah hujannya sebanyak 10 kaki yang bisa menghancurkan 25%
dari rumah-rumah di negara bagian tersebut, serta mendesak rencana
pemerintah untuk menguranginya.
http://www.upi.com/Science_News/Resource-Wars/2011/01/17/Californias-big-one-could-be-a-flood/UPI-86481295273884/
Saat menteri-menteri pertanian Eropa, Afrika dan Kanada bertemu untuk
mendiskusikan kekurangan pangan global, mereka menyerukan agar
mengakhiri spekulasi dalam komoditas pangan, memperingatkan bahwa harga
pangan yang terus meningkat sepertinya akan menyebabkan kerusuhan dan
ketidakstabilan sosial.
http://www.france24.com/en/20110122-food-price-rises-may-cause-unrest-ministershttp://www.bloomberg.com/news/2011-01-24/speculation-swings-may-threaten-food-security-ministers-say.html,
http://www.dw-world.de/dw/article/0,,14780207,00.html,
http://www.presstv.ir/detail/161469.html