Para ilmuwan terkejut saat menemukan bukit pasir planet Mars berubah tiap tahun. Gambar
dengan resolusi tinggi dari kutub utara di Mars selama dua musim panas
ini membuat para peneliti kagum karena menemukan perubahan di permukaan
planet tersebut dari satu musim ke musim lainnya.
Secara khusus,
daerah pasir itu sebelumnya dipercaya dalam kondisi beku, dengan
aktivitas terakhirnya sekitar 30.000 tahun lalu, akan tetapi teramati
mengalami gerakan signifikan selama periode dua tahun Mars.
Faktor-faktor perubahan ini di antaranya fluktuasi karbon dioksida beku
atmosfer musiman, yang berbentuk es kering, serta hembusan angin kuat di
seluruh permukaan planet.
Komponen CO2 adalah hasil dari
pembekuan gas dan menutupi kutub yang membeku. Karena pencairan terjadi
saat musim semi, es kering langsung berubah menjadi gas CO2. Tidak ada
yang mengagetkan bagi timnya mengenai derajat perubahan selama satu
tahun Mars, pemimpin penelitian dan penulis Dr. Candice Hansen dari
Institut Ilmu Planet di Arizona, AS menyatakan, “Gas yang mengalir ini
membuat pasir tidak stabil… menyebabkan pasir longsor dan menciptakan
ruang, selokan dan tepian pasir baru di bukit pasir Mars.”
Para
peneliti juga menyelidiki apa yang tampak merupakan angin kuat di utara,
menyebabkan timbulnya bentuk yang mengejutkan dan hilangnya longsoran
pasir. Dimana sekitar 40% dari semua tempat di daerah itu disadari
mengalami perubahan, Dr. Hansen menyimpulkan, “Kita harus melihat ke
Mars sebagai tempat yang memiliki geologi aktif pada iklim saat ini,
bukan hanya di masa lalu.”
Terima kasih banyak, Dr. Hansen dan
rekan-rekan atas pengamatan menarik pada evolusi alam semesta di sekitar
kita. Semoga pengamatan ilmiah seperti ini memberikan sinar terang pada
proses tentang planet yang membantu kita memahami bagaimana untuk lebih
menghargai dan menjaga planet Bumi.
Selama konferensi video
dengan Staf Supreme Master Television di AS, Maha Guru Ching Hai
mengungkapkan bagaimana perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia
menghancurkan permukaan Mars dan apa yang kemudian terjadi di permukaan
Planet Merah itu, sebagai cara untuk memperingatkan tentang situasi
serupa yang terjadi di Bumi.
Maha Guru Ching Hai:
Mereka meneruskan pengetahuan tentang apa yang terjadi dengan planetnya
kepada anak-anaknya dan cucu-cucunya, walaupun kejadiannya sudah 40
juta tahun lalu. Mereka menjaga sejarah apa yang terjadi, jadi
keturunannya mengetahui bagaimana untuk menjaga apa yang mereka miliki
dan agar tidak sembarangan, dan tidak menjadi begitu rusak lagi tapi
menjadi lebih bijak dan spiritual.
Bahkan manusia pun tidak bisa
memperbaiki planet yang rusak akibat bencana ini. Tapi planetnya akan
pulih sendiri oleh proses alami. Dan perlu 1 juta tahun lagi; 1 juta
tahun lagi dan Mars akan bisa dihuni lagi.
Semak kecil akan mulai
tumbuh kemudian rumput liar dan rumput dan kemudian pohon buah, dst,
dst. Sungai dan aliran air dan laut akan mulai terbentuk lagi. Dan
perlahan manusia dan hewan akan bisa mendiami permukaan Mars lagi.
http://www.abc.net.au/science/articles/2011/02/04/3128281.htm,
http://www.wired.com/wiredscience/2011/02/mars-shifty-sand-dunes/,
http://solarsystem.nasa.gov/people/profile.cfm?Code=HansenChttp://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=235360Berita TambahanPara
ahli memperhatikan bahwa hujan salju yang terjadi baru-baru ini di
timur laut AS adalah hasil dari pemanasan global, saat peningkatan suhu
lautan menghasilkan lebih banyak kelembaban atmosfer, yang pada akhirnya
menciptakan badai yang lebih besar.
http://articles.cnn.com/2011-01-27/opinion/kaku.snowstorms.global.warming_1_global-warming-monster-snowstorms-human-activity?_s=PM:OPINION
Dalam upaya mengurangi limbah beracun yang dibuang ke Sungai
Gangga India yang legendaris, Badan Pengendali Polusi negara bagian
Uttar Pradesh memilih untuk bertindak harmonis dengan alam melampaui
keuntungan ekonomis saat mereka memerintahkan penutupan hampir 70
industri pengulitan yang memakai tannin di kota Kanpur.
http://economictimes.indiatimes.com/environment/pollution/five-more-tanneries-to-be-closed-down-in-kanpur/articleshow/7373772.cmshttp://timesofindia.indiatimes.com/city/kanpur/Tannery-owners-want-high-level-probe-into-charges-of-polluting-Ganga/articleshow/7270715.cms