Ikan kecil juga berisiko mengalami keruntuhan - 7 Nov 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Ikan kecil juga berisiko mengalami keruntuhan.
Melaporkan tentang dua kajian baru-baru ini, terbitan sains lingkungan yang berbasis di AS, Mongabay, menjelaskan bagaimana aktivitas manusia menimbulkan risiko pada kelangsungan hidup ikan yang lebih kecil seperti teri, sarden, makarel, dan haring.

Riset pertama, yang dilakukan oleh para ilmuwan Australia, menemukan bahwa bahkan yang disebut praktik penangkapan berkelanjutan sesungguhnya mendorong banyak spesies ini menuju kepunahan. Mereka juga mencatat bahwa ikan lebih kecil saat ini meliputi sekitar 30% dari semua yang ditangkap untuk konsumsi manusia atau digunakan di peternakan dan makanan ikan ternak.

Kajian kedua, yang dilakukan oleh para ilmuwan AS, menyingkapkan bahwa meski punya ketahanan lebih besar, ikan kecil juga sama rentan seperti ikan lebih besar dalam hal penurunan populasi, dengan dampak serius bagi ekosistem laut bersamaan dengan itu.

Peneliti yang turut menulis kajian tersebut, Dr. Malin Pinsky, dari Universitas Stanford di California, AS, berkata, “Pelajaran pentingnya adalah bahwa semua spesies ikan dapat runtuh sekali manusia memutuskan untuk memakan atau menggunakannya, dari sarden hingga ikan todak. Anda dengar pepatah lama, ‘Jangan cemaskan hal-hal kecil’, tapi bagi perikanan, kita memang harus peduli terhadap yang kecil.”

Kami menghargai wawasan ini, para ilmuwan internasional, menyiagakan kita terhadap ancaman yang dibebankan konsumsi ikan lebih kecil oleh manusia. Semoga kita semua segera menerapkan praktik yang merangkul kehidupan yang melindungi ikan ini dan semua penghuni Bumi.

Pada konferensi video April 2011 di Mongolia, Maha Guru Ching Hai membahas peran penting setiap spesies, termasuk ikan.

Maha Guru Ching Hai: Ribuan spesies hewan yang indah di dunia kita, di planet kita di sini, bukanlah untuk dikonsumsi, bukan untuk dimakan, tetapi untuk memberi kasih tanpa syarat, berkat dan bantuan evolusioner yang menstabilkan kepada kita dan Bumi kita. Dan sebagai bagian dari kasih ini, mereka juga memelihara keseimbangan yang ringkih dari semua ekosistem di daratan dan di laut, dan di atmosfer juga. Misalnya ikan sarden kecil yang seharusnya tidak kita keluarkan dari laut, karena ikan kecil ini memainkan peran vital dalam mempertahankan oksigen dan menghindari kondisi-kondisi bagi zona mati. Setiap makhluk di planet ini memiliki tugas mulia untuk ditunaikan. Jadi, jika kita membunuh mereka, kita membunuh bagian dari diri kita sendiri, secara perlahan atau cepat. Hewan-hewan berada di sini untuk jalani hidup alami mereka secara bebas dan bermartabat dan damai, seperti halnya cara yang kita inginkan. Mereka berada di sini untuk kita kasihi, hormati, dan dikasihi.


Berita Tambahan
Pada pertemuan 3 November 2011, 42 anggota Aliansi Negara-Negara Pulau Kecil menyerukan pakta iklim internasional yang baru untuk ditandatangani sebelum Protokol Kyoto berakhir tahun 2012 dan jadwal yang akan disepakati pada KTT iklim di Durban, Afrika Selatan, karena negara-negara pulau menghadapi kian banyak dampak serius dari perubahan iklim.

http://www.trust.org/alertnet/news/vulnerable-islands-urge-climate-deal-before-end-2012/
http://www.reuters.com/article/2011/11/03/us-climate-aosis-idUSTRE7A23WR20111103

Sebuah laporan pada tanggal 3 November 2011 oleh Departemen Energi AS menyatakan bahwa keluaran gas rumah kaca global meningkat dalam jumlah terbesar pada tahun 2010, sementara gas-gas itu juga naik ke tingkat lebih serius drpd skenario kasus terburuk yang diramalkan 4 tahun lalu oleh para ahli iklim PBB.

http://www.physorg.com/news/2011-11-biggest-global-gases.html
http://www.guardian.co.uk/environment/2009/nov/17/global-temperature-rise
http://theenergycollective.com/tyhamilton/68503/global-co2-emissions-take-monster-jump-2010-due-largely-increases-china-us