Warga dan kaum muda bergabung dalam menyerukan aksi iklim - 1 Des 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Warga dan kaum muda bergabung dalam menyerukan aksi iklim.
Saat negosiasi Konferensi Perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa tengah diluncurkan minggu ini di Durban, Afrika Selatan, puluhan ribu warga dan aktivis juga angkat bicara tentang kepentingan dan harapan mereka.

Penduduk Afrika Selatan: Saya sungguh berharap beberapa solusi dapat muncul dari konferensi ini.

Supreme Master TV: Banyak yang berpartisipasi dalam kegiatan yang bertepatan dengan konferensi ini, menyuarakan keprihatinan yang didasari pada laporan ilmiah terbaru tentang bencana pemanasan global yang sudah dekat.

Lemuel Vega – Aktivis muda Meksiko: Saya di sini karena saya benar-benar peduli terhadap perubahan iklim, dan saya benar-benar akan terlibat dalam gerakan kaum muda.

Koresponden: Kami berada di Pusat Konvensi Internasional di Durban. Pertemuan ini dilihat sebagai kesempatan terbaik bagi negara-negara peserta untuk sepakat setidaknya pada pembaruan komitmen terhadap Protokol Kyoto, yang akan berakhir hanya dalam setahun.

Severink Apedjagbo – Aktivis muda Togo: Kami ingin perubahan karena nyatanya, orang-orang di Afrika mengalami bencana relatif karena perubahan iklim. Tujuan kami adalah dapatkan keadilan iklim dan kesepakatan hukum yang mengikat di COP 17 di Afrika ini.

Supreme Master TV: Kehadiran kaum muda yang antusias khususnya terlihat jelas di Durban dengan orang-orang muda datang dari seluruh wilayah yang rentan di Afrika, dengan harapan bahwa suara kolektif mereka bisa membawa hasil nyata dari para pemimpin dunia.

Mwasu Mghamed Ninga – Aktivis muda Tanzania: Apa yang saya butuhkan adalah para pemimpin bersatu dan bertindak. Bukan waktunya untuk hanya membuat cerita dan terus berbicara saja. Sudah waktunya bagi mereka untuk melakukan tindakan.

Koresponden: Para Anggota Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai juga hadir untuk mendukung solusi vegan organik bagi perubahan iklim, yang menurut kajian ditemukan sebagai cara yang paling efektif dan tercepat untuk mengurangi suhu global. Para anggota Asosiasi kami berbicara kepada delegasi-delegasi, membagikan selebaran SOS tentang solusi vegan untuk perubahan iklim bersama kotak makan siang vegan yang lezat, ramah lingkungan.

David Wainaina Kuria – Aktivis muda Kenya: Apa yang kita makan sungguh berperan dalam emisi banyak gas rumah kaca khususnya metana. Dan kami berada pada Konferensi Kaum Muda tempat kami mendapat presentasi mengenai berapa banyak kita menyumbang jika kita memakan daging. Dan kami semua putuskan bahwa kami tidak bisa mendukung keadilan iklim jika gaya hidup kami berlawanan total dengan apa yang kami dukung. Sebagian dari kami berkata saat dalam perjalanan pulang ke Nairobi, tanpa daging! Maka, kami hanya akan memakan sesuatu yang lebih ramah lingkungan.

Landry Mayigane, PhD - Initiative of Climate Change, Rwanda: Wah! Anda tahu, itu sangat enak. Saya tidak tahu bahwa itu adalah vegetarian sampai seseorang memberitahu saya. Sungguh, mohon, jika seluruh dunia bisa beralih ke vegan, itu akan sangat baik.

Koresponden: Supreme Master Television di Durban, Afrika Selatan. Harapan terbaik kami, para pemimpin pemerintahan dan semua peserta COP 17, atas diskusi Anda yang berarti. Kami berdoa semoga hasilnya akan memastikan langkah-langkah paling efektif untuk menghentikan pemanasan planet ini, khususnya pola makan vegan organik penyelamat Bumi.

Sekelompok pemuda: Kami berada di COP 17, Jadilah Vegan, Bertindaklah Hijau untuk Selamatkan Bumi!

Supreme Master TV: Dalam konferensi video April 2011 di Mongolia, Maha Guru Ching Hai menyerukan kepada para pemimpin dunia dan orang-orang untuk menghadapi penyebab paling mendesak dari perubahan iklim.

Maha Guru Ching Hai: Saya tahu benar bahwa kita harus bersatu sebelum terlambat, dan itu termasuk pemerintah dan penduduk. Anda bertanya kepada saya apa yang harus kita lakukan pertama dan terutama – itu sangat sederhana: diet vegan yang tepat pada waktunya, karena itu akan membawa suasana yang penuh kebaikan untuk melindungi planet kita. Tanpa menjadi vegan terlebih dahulu, tidak ada solusi lain yang dijamin bekerja, sungguh. Tapi,dengan menjadi vegan saja, kita dijamin dapat melestarikan planet ini dan tentu saja manusia yang hidup di atasnya. Karena beternak hewan untuk daging adalah, seperti kita sudah tahu melalui semua laporan dan bukti ilmiah, bahwa itu merupakan penyebab nomor satu pemanasan global dan penyebab utama penggurunan dan penggundulan hutan. Jadi, hal nomor satu untuk melawan penyebab nomor satu ini adalah melakukan yang sebaliknya, menjadi vegan.

Berita Tambahan
Sebuah laporan pada tanggal 22 November 2011 oleh para ilmuwan di Universitas Negeri Oregon dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) menemukan bahwa pengasaman lautan dari penyerapan gas rumah kaca menyebar dari lautan-dalam ke daerah pesisir, tempat kerang-kerang muda telah menjadi sekarat dalam jumlah sangat besar karena pengasaman menghalangi terbentuknya kulit kerang mereka yang vital.

http://e360.yale.edu/feature/massive_oyster_die-offs_show_ocean_acidification_has_arrived/2466/

http://daily.sightline.org/2011/11/07/report-northwest-ocean-acidification/
http://www.reuters.com/article/2011/11/22/idUS99946799720111122

Pejabat melaporkan bahwa sampai 26 November 2011, kekeringan ekstrem di Texas, AS telah berdampak pada seluruh Lembah Sungai Brazos, dengan satu danau yang 4,9 meter di bawah normal dan tujuh dari 11 waduk berkurang hingga tingkat terendah dalam catatan sejarah.

Uni Konversasi Alam Internasional yang berbasis di Swiss memperingatkan pada laporan November 2011 bahwa persentase tinggi kehidupan laut, mamalia, dan reptil serta 467 spesies tumbuhan berpembuluh di Eropa terancam punah, sementara ekosistem memerlukan konservasi yang mendesak.

Di negara bagian Kerala, India, kajian baru yang dirilis pada 24 November 2011 menjelaskan aktivitas manusia yang telah menimbulkan dampak buruk pada Sungai Chalakudy, termasuk pembuangan limbah industri serta penambangan pasir, sementara para pejabat merekomendasikan status perlindungan bagi sebagian sungai demi melestarikan kehidupan airnya seperti 104 spesies ikan asli di wilayah itu.