Berita bantuan terbaru Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai dari PakistanSerangkaian banjir bandang yang paling merusak dalam
sejarah negara tersebut telah merenggut 1.600 jiwa dimana korban masih
hilang. Keseluruhan, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa 17
juta penduduk telah menjadi korban, yang mana sekitar lima juta orang
saat ini kehilangan rumah.
Banjir
terakhir di pertengahan Agustus memperburuk keadaan di provinsi yang
paling selatan di negara tersebut, dimana lebih dari 460.000 rumah
telah rusak atau hancur.
Seperti pada hari
Kamis, 26 Agustus, hampir setengah juta orang diperintahkan untuk
dievakuasi karena Sungai Indus terus meninggi.
Hazar Khan korban banjir: Kami diberi waktu tiga jam untuk mengungsi. Saya hanya bisa membawa keluarga dan anak-anak dan meninggalkan segalanya.
Haleem Adil Sheikh – Sekretaris Umum, Sindh, Pakistan:
Dampaknya sangatlah berbahaya. Jutaan anak-anak kehilangan rumahnya,
jutaan anak-anak kehilangan orang tuanya. Begitu banyak kota yang
terlihat bagaikan sungai dan sebuah lautan. Mereka itu kota-kota! Hidup
jadi kacau di Pakistan.
Supreme Master TV:
Sebulan sejak banjir besar pertama, korbannya sangat memerlukan
makanan, air, perlindungan dari panas yang membara, dan perawatan
medis, dengan jutaan anak dan orang rentan pada risiko penyakit akibat
air dan serangan panas.
Menyampaikan rasa
dukanya bagi masyarakat Pakistan, Maha Guru Ching Hai segera mengirim
US$35.000 setelah mendengar bencana pertama, meminta agar anggota
Asosiasi kami termasuk para dokter dan perawat, untuk membantu. Saat
situasinya memburuk, Beliau menyumbang lagi US$80.000 untuk bantuan
darurat, terutama meminta agar tenda perlindungan dibawa bagi yang
paling memerlukan seperti anak-anak dan manula. Gabungan dana sebesar
US$115.000 mampu membeli sekitar US$2 juta persediaan darurat di
Amerika Serikat, berdasarkan biaya hidup Pakistan.
Menutupi
biaya perjalanan sendiri sebesar US$3.240, tim bantuan anggota Asosiasi
kami dari Formosa (Taiwan), termasuk seorang dokter, perawat dan dokter
gigi, telah memberi bantuan dengan berbagai keperluan sejak mereka tiba
di area yang terparah yaitu di Mithyani Provinsi Sindh.
Tim
bantuan kedua dari Indonesia juga baru saja tiba dengan lebih banyak
bantuan medis dan akan fokus membantu di daerah lainnya.
Koresponden:
Kami di Mithyani Sindh. Dulu ada 40 desa di sini. Namun sekarang,
banjir telah menyapu segalanya. Seperti yang Anda lihat, desa di
belakang saya dan rumah-rumah hancur - segalanya telah hilang. Anda
bisa melihat setengah masjid dalam air banjir. Kita bisa merasakan
betapa seriusnya banjir saat itu.
Supreme Master TV:
Dengan bantuan dari Palang Merah Pakistan, Asosiasi All Green di Sindh,
dan pemerintahan dari Kotamadya Taluka, tim bantuan memperkirakan
kebutuhan di daerah tersebut dan tenda yang harus dibeli, bersama
dengan obat dan persediaan makanan pokok. Tim medis bertempat di
sekolah milik pemerintah di Mithyani, dimana mereka telah merawat
sekitar 400 korban banjir yang tiba setiap hari. Banyak dari pasien
melihat kemajuan yang cepat pada kondisinya.
Sementara
itu, tim bantuan menyediakan beras, kacang, garam dan minyak goreng ke
dapur di Mithyani yang telah dibuat oleh pemerintah, dimana relawan
lokal bisa mempersiapkan makanan vegan tradisional yang lebih
bernutrisi.
Para anggota tim bantuan Asosiasi
kami membantu mendistribusikan makanan ke keluarga yang menanti bersama
selebaran SOS yang menjelaskan solusi vegan untuk mencegah bencana
akibat iklim.
Koresponden: Kami berada di dapur sementara pemerintah
mereka memasak makanan untuk para korban banjir. Mereka
menggunakan kacang-kacangan, beras, dan sayuran yang disumbangkan oleh Maha Guru Ching Hai.
Mari kita lihat dapurnya sekarang. Anda bisa melihat makanannya telah siap. Ada kacang, sayuran, dan jamur di dalam panci.
Anggota tim bantuan Asosiasi kami menyiapkan
makanan: Salam (Damai).
Koresponden: Ini adalah Supreme Master Television melaporkan dari Pakistan.
Supreme Master TV:
Kepada pemerintah dan para pejabat Pakistan, Bulan Sabit Merah
Pakistan, dan semua Asosiasi Hijau di Sindh, terima kasih atas upaya
penuh dedikasi Anda dalam memberi bantuan kepada para korban banjir.
Kami juga berterima kasih kepada Maha Guru Ching Hai atas bantuan
perhatiannya dan kepada tim bantuan Asosiasi kami atas pelayanan tekun
mereka. Doa-doa kami untuk kepulihan Pakistan dan rakyatnya ke
kehidupan sehari-hari yang aman, dan agar peristiwa semacam ini mereda
dengan semakin banyak orang ikut dalam jalan hidup yang penuh timbang
rasa.
http://www.voanews.com/english/news/Officials-Pakistan-Faces-Risk-of-More-Flooding-101453774.htmlhttp://www.abc.net.au/news/stories/2010/08/25/2992506.htm?section=world http://news.yahoo.com/s/afp/20100826/wl_asia_afp/pakistanweatherfloods_20100826182948