Planet Bumi: Rumah Tercinta Kita
 
Dr. Patrick Brown: Peternakan = Tidak Ramah Lingkungan   

Dr. Patrick Brown, Ilmuwan Biomikia terkemuka, Universitas Stanford, AS, Vegan: Saya pikir banyak dari hal ini  adalah kegagalan imajinasi; sangat sulit bagi manusia untuk memahami ide bahwa sebenarnya cara termudah bagi mereka untuk mendapatkan dampak besar pada emisi gas rumah kaca adalah dengan menghilangkan daging dari makanannya, yang sepenuhnya tidaklah penting.

Supreme Master TV: Salam, pemirsa cerdas  dan selamat berjumpa di Planet Bumi: Rumah Tercinta Kita bersama Dr. Patrick Brown, dari Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, AS yang terkenal di dunia, yang akan mendiskusikan dampak peternakan  yang sangat membahayakan lingkungan dan kenapa beliau percaya semua peternakan harus diakhiri. Dr. Brown, seorang vegan,  adalah ilmuwan terkemuka di bidang genomik, atau ilmu genom, dan dikenal sebagai salah satu ahli biokimia top di AS. Beliau adalah peneliti di Institut Kedokteran Howard Hughes dan menjadi anggota  Akademi Sains Nasional AS yang bergengsi pada tahun 2002. Dr. Brown juga telah  melakukan tugas penting di luar bidang penelitiannya.

Misalnya pada tahun 2000, beliau membantu pendirian Perpustakaan Sains Umum, sebuah gudang data  jurnal online gratis yang menyediakan  artikel ilmiah dan medis untuk mempromosikan  penyebaran penemuan baru secara terbuka dan efektif. Karena beliau sangat peduli terhadap masa depan planet kita, ilmuwan terkemuka ini saat ini berhenti sejenak dari tugas penelitiannya untuk mencari sejumlah inisiatif yang berkaitan  dengan perubahan iklim. Di antara usaha yang lain, beliau saat ini mempromosikan produksi pengganti produk hewani agar konsumen akan beralih ke cara-cara makan yang ramah lingkungan dan mengorganisir penelitian ilmiah yang luas untuk mendemonstrasikan berbagai cara supaya manusia dapat memperoleh banyak manfaat dari peralihan global ke pola makan nabati.

Dr. Patrick Brown: Peternakan sejauh ini adalah kegiatan yang paling merusak lingkungan dimana manusia terlibat di dalamnya. Tiga puluh persen daerah permukaan kering di planet saat ini digunakan untuk peternakan, baik untuk merumput maupun menanam untuk pakan ternak. Dan 20% dari biomassa di planet ini adalah hewan yang dipelihara untuk makanan.

Supreme Master TV: Peternakan adalah sumber emisi tunggal metana terbesar yang disebabkan manusia. Metana adalah gas rumah kaca  penahan panas  yang sangat potensial, yang memiliki potensi pemanasan 72 kali karbon dioksida selama periode 20 tahun dan menghilang dari atmosfer dalam waktu sekitar 12 tahun. Sebaliknya, karbon dioksida memerlukan waktu lebih  dari seribu tahun untuk menghilang dari udara. Banyak ilmuwan terkemuka kini setuju bahwa cara tercepat untuk mendinginkan Bumi adalah dengan mengakhiri pengembangbiakan ternak  karena akan membatasi  metana dan gas rumah kaca  lain yang berbahaya.

Dr. Patrick Brown: Saya pikir orang terlalu pelan menyadari besarnya kontribusi peternakan pada produksi gas rumah kaca. Hanya baru-baru ini saja telah disadari secara luas  bahwa peternakanlah kontributor utamanya. Gas rumah kaca  yang usianya lebih pendek, saya pikir itulah masalah yang sangat penting. Saya sepenuhnya setuju bahwa mengurangi emisi metana akan memberikan dampak luar biasa  selama periode waktu yang relatif pendek. Anda bisa membuat pengurangan yang signifikan dalam emisi metana, jika Anda mengurangi  permintaan produk hewani. Saya akan sangat senang melihat akhir dari pemberian kebebasan untuk peternakan pada peraturan gas rumah kaca, yang di AS, dan saat ini seperti yang saya ketahui di Uni Eropa dan di Inggris, peternakan  dibebaskan dari peraturan.

Masalah sebenarnya adalah saat ini pemberian pangan untuk tujuh miliar orang dan empat miliar sapi dan babi dan domba dan 18 miliar ayam memerlukan lahan yang sangat luas untuk mendukungnya. Membuka lahan sehingga lahan itu dapat tersedia untuk peternakan hewan menurut sejarah selama  beberapa ratus tahun terakhir melepaskan karbon yang sama  ke dalam atmosfer dengan membakar bahan bakar fosil pada tingkat saat ini  dalam periode 17 tahun. Dan sejauh lahan tersebut dapat dihentikan dari peternakan hewan dan diizinkan untuk mengubah CO2 menjadi biomassa,  kita sebenarnya berpotensi merendahkan tingkat karbon dioksida di atmosfer.

Supreme Master TV: Produksi daging menguras sejumlah besar sumber air tawar Bumi yang langka dan tidak efisien jika dibandingkan dengan  menanam tanaman pangan. Untuk menghasilkan satu porsi daging sapi, diperlukan lebih dari  4.500 liter air, sementara satu porsi makanan vegan lengkap dengan tahu, nasi, dan sayuran  hanya memerlukan  370 liter air.

Dr. Patrick Brown: Saya saat ini telah  menyelesaikan perhitungan di Kalifornia (AS) saja, karena air sering kali menjadi masalah di Kalifornia. Saya memeriksa apa efeknya pada harga daging  dan produk susu  yang diproduksi di Kalifornia  jika setiap orang  menanggung semua biaya air di Kalifornia, dan setiap orang membayar harga yang sama per galon untuk itu. Saat ini peternakan membayar amat kecil dibandingkan dengan apa yang dibayar oleh pemakai tingkat rumah tangga. Jika mereka membuat semuanya rata, ini akan meningkatkan  biaya produksi daging-susu yang dihasilkan di Kalifornia sebesar 50%, yang akan, saya pikir, memiliki dampak besar pada konsumsinya.

Saya kira, mungkin akan membuat peternakan  sapi dan susu di Kalifornia menjadi tidak menguntungkan dan akan sepenuhnya dihentikan. Saya akan sangat senang melihat subsidi dihentikan. Akan ada dampak yang besar pada biayanya dan mungkin benar-benar merupakan cara penyelesaian dengan bantuan pajak. Misalnya jika Anda katakan, Anda harus membayar lebih untuk pemakaian air dan tanah, itu ide yang menarik.

Supreme Master TV: Menurut buku laris John Robbins, “Pola Makan untuk Amerika Baru”, jika biaya air industri daging tidak lagi disubsidi oleh pembayar pajak AS, harga sebenarnya dari setengah kilogram hamburger akan menjadi US$35 dan US$89  untuk daging sapi panggang dalam jumlah yang sama.

Dr. Patrick Brown: Kita mensubsidi biaya akhirnya dari  semua kerusakan lingkungan yang mereka lakukan. Jadi, saya pikir hampir bisa dipastikan bahwa suatu saat sekitar 50 tahun ke depan akan menjadi upaya global  yang sangat mahal untuk memperbaiki apa yang  diakibatkan perubahan iklim, mungkin polusi air, kekurangan air, hal-hal seperti itu, yang didorong hingga skala yang besar oleh peternakan. Cepat atau lambat, tagihan itu akan harus dilunasi.

Pada dasarnya, orang yang melakukan kerusakan tidak membayar apa pun untuk itu. Seperti menunggak tagihan kartu kredit yang sangat besar, kemudian mengalihkannya kepada anak-anak untuk membayarnya. Saya pikir bahwa solusi yang masuk akal adalah dengan memajaki produk itu, bukan saja daging, tapi dia akan dilabeli harga yang besar berdasarkan kerusakan  lingkungan yg ditimbulkan. Jika hal itu terjadi, harganya akan naik banyak dan saya pikir hal itu akan memberi efek besar pada perilaku orang.

Supreme Master TV: Dr. Brown mendukung solusi berorientasi pasar untuk mengakhiri pemeliharaan  ternak dan mempromosikan  gaya hidup vegan. Beliau percaya bahwa konsumen akan berhenti membeli produk hewani saat ada banyak makanan pengganti yang mirip-daging yang tersedia dengan harga lebih murah.

Dr. Patrick Brown: Saya pikir, secara strategis satu-satunya cara  yang akan benar-benar mengurangi  peternakan adalah dengan memberi keuntungan akan fakta bahwa kita bisa memproduksi sesuatu  yang nilai gizinya setara dengan daging non-olahan yang paling murah, dengan biaya kurang dari 4 persen dari biaya daging itu, yang pada dasarnya hanya  memakai produk nabati,  kedelai, biji polong lainnya, biji-bijian, dan lainnya.

Itulah yang saya pikir adalah kesempatan bisnis besar bagi produsen makanan atau investor yang berwawasan ke depan karena jika Anda bisa mengambil kesempatan dari produksi berbiaya rendah dan memproduksi barang yang merupakan barang yang rasanya setara dan memiliki cara memasak dan penanganan seperti daging non-olahan dan menjualnya setengah harga, semua yang bisa kita lakukan adalah menunjukkan  label harga dan saya pikir  akan ada insentif kuat bagi orang-orang untuk mengubah perilakunya. Harga makanan  sangatlah sensitif. Jika memperhatikan tingkat  merokok; pendorong utama turunnya angka merokok di AS, saya pikir  bukanlah label kecil pada kemasan rokok, yang berbicara tentang betapa tidak sehatnya rokok, melainkan label yang  menyatakan berapa harganya.

Supreme Master TV: Dr. Brown juga berjuang membantu mendorong produksi massal  alternatif daging yang tidak mahal yang dia rasakan akan siap dirangkul oleh masyarakat.

Dr. Patrick Brown: Pada dasarnya bagian penting dari upaya saya saat ini adalah berusaha mengatur pendanaan dan rencana strategis untuk produksi berskala besar untuk produksi berskala besar bagi produk mirip daging untuk dijual kepada konsumen utama dng basis harga yang lebih murah dan kualitas yang setara. Orang yang tidak peduli tentang kesehatannya, mungkin akan berkata, “Saya bisa membeli satu pon daging sapi giling  seharga satu setengah dolar  atau saya bisa membeli  produk ini yang dikatakan terasa sama, terlihat sama, cara penanganan yang sama dan seterusnya tapi harganya hanya setengahnya.” Saya baru saja mulai, sejak sebulan lalu, secara serius berbicara pada orang-orang yang merupakan kapitalis dan  investor petualang tentang apa yang saya pikir adalah kesempatan investasi luar biasa. Karena jika Anda bisa  membuat produk  yang bisa Anda jual  ke konsumen utama, dan bisa mengambil alih tempat dari pasar produk daging saat ini, di AS saja, nilainya US$150 miliar  setahun, jika Anda mendapat satu persen saja, itu sebesar satu setengah milyar dolar setahun, ini jumlah uang yang besar.

Saya tidak tertarik memulai bisnis produksi makanan milik sendiri, saya hanya tertarik mengkatalisasinya saja. Tapi, ada banyak ketertarikan, dan saya merasa seperti ada panggilan bisnis yang  mendesak untuk hal ini jika  orang-orang berniat untuk  berpikir dengan cara yang berbeda.

Supreme Master TV: Dr. Brown juga berencana membentuk grup peneliti sebagai bagian dari upayanya untuk mengubah kebijakan pemerintah yang saat ini mendukung dan mendorong peternakan.

Dr. Patrick Brown: Hal lain yang saya lakukan adalah berusaha mengorganisir penelitian ilmiah untuk melihat secara objektif, untuk meminta para ahli di dunia untuk meneliti semua isu ini, meneliti secara sistematis dengan membandingkan  biaya dan manfaat dari segi  ekonomi, lingkungan, ketahanan pangan, dan kesehatan  masyarakat; seandainya jika dunia maju beralih sepenuhnya ke pola makan nabati atau sampai pada tingkat tertentu.

Saya hanya ingin hal ini dilakukan dengan ketat dan secara ilmiah, tapi dari semua yang saya tahu, saya pikir jawabannya adalah “Kemenangan besar dalam semua dimensi jika membuat transisi  menjauh dari makanan hewani.” Jika penelitian ini rampung, yang sedang saya coba organisir sebagai bagian dari kelompok dewan riset nasional di AS dengan grup yang memang berwenang, saya pikir hal ini akan  memberikan dampak penting pada beberapa  penetapan kebijakan publik.

Supreme Master TV: Terima kasih yang tulus  kepada Dr. Patrick Brown yang telah memberikan waktu untuk diskusi cemerlang tentang upaya mulia Anda menghentikan peternakan dan mendorong orang-orang menjalani pola makan vegan. Semoga tujuan ini segera tercapai, dimana manusia selalu membuat pilihan makanan  yang ramah lingkungan, sehat, dan penuh kasih.

Untuk detail lebih lanjut tentang Dr Brown silakan kunjungi BrownLab.Stanford.edu

 
Cari di Semua Acara
 
 
Paling populer
 Vegan: Cara Tercepat untuk Mendinginkan Planet
 "Home": Film Dokumenter Lingkungan dari Yann Arthus-Bertrand
 Pertanian Ahimsa: Pertanian Organik tanpa Tanah
 Dr. Rajendra K. Pachauri - Peringatan Global: Dampak Produksi dan Konsumsi Daging terhadap Perubahan Iklim
 “Perubahan Iklim, Perubahan Kehidupan” - Pesan dari Greenpeace Brasil
 Metode Pertanian Alami Yoshikazu Kawaguchi
 Dunia Taman Asli yang Memikat bersama Alrie Middlebrook
 Dampak Merusak Peternakan Babi
 Penyebab Cepat Hilangnya Biodiversitas Global: Industri Peternakan
 Ilmuwan Perubahan Iklim Dr. Stephen Schneider tentang Keadaan Planet Kita