Atap hijau atau atap yang ditutupi tumbuh-tumbuhan mengurangi efek Panas
 Pulau Perkotaan, mempromosikan hemat energi, meningkatkan kualitas 
udara, menanam tumbuhan segar, meminimalkan kekurangan air dan 
mengurangi perubahan iklim. Ada dua tipe utama atap hijau - intensif dan
 ekstensif. Yang pertama memerlukan area permukaan datar luas, 
menampilkan banyak jenis tanaman termasuk pepohonan dan semak, memiliki 
lebih dari 10 sentimeter substrat tanah dan berbiaya pemeliharaan 
tinggi. Yang kedua memiliki  kurang dari 10 sentimeter substrat tanah, 
secara umum terbuat dari herbal, rumput, lumut dan jenis lain penutup 
permukaan dan berbiaya pemeliharaan rendah. 
Hari ini kita akan 
berfokus pada penghijauan atap gedung-gedung di area metropolitan. Di 
kota-kota besar, pencakar langit, bangunan baja, infrastruktur dan 
trotoar menjebak panas dari Matahari, dan juga buangan panas dari mobil,
 unit pendingin udara, pabrik-pabrik dan sumber-sumber lain, 
menciptakan  “Panas Pulau Perkotaan” atau UHI. Efek ini bisa 
meningkatkan temperatur dalam kota  dua hingga 10 derajat Celsius lebih 
tinggi daripada area desa yang penuh tumbuhan. 
Panel 
Antapemerintahan PBB untuk Perubahan Iklim  menyatakan dalam Laporan 
Penilaian Ketiga, “Sudah diketahui bahwa dibandingkan dengan area bukan 
perkotaan, panas pulau perkotaan meningkatkan [dua-duanya] temperatur 
malam [dan] temperatur siang hari.” UHI menyebabkan ketidakseimbangan 
energi, menurunkan kondisi hidup dan juga dapat mempengaruhi cuaca lokal
 dengan  mengubah pola angin, mmenghasilkan awan, kabut dan 
kelembaban dan mengubah frekuensi dan intensitas dari curah hujan. 
Panas
 ekstra yang dihasilkan UHI dapat menginduksi aktivitas badai petir.
 Hujan deras, sering yang terjadi dipanaskan oleh trotoar panas dan atap
 mengalir ke sungai, hilir, kolam, danau, dan lautan menghasilkan 
tekanan dalam ekosistem akuatik. Pada tahun-tahun terakhir ini, 
pemanasan global  telah menjadi lebih intens dan mereka yang tinggal di 
metro besar telah amat dipengaruhi oleh temperatur yang meningkat yang 
dipertajam oleh fenomena UHI. 
Tahun 2003 gelombang panas merusak
 di Eropa membunuh 35.000 orang, banyak yang tinggal di area perkotaan. 
Banyak struktur yang berdiri saat ini tidaklah efisien dalam energi. 
Contohnya, analisis 2007 dari gedung-gedung terbesar China, terdiri dari
 46 milyar meter persegi dari area lantai ditemukan hanya empat persen 
yang bisa diklasifikasikan sebagai efisien dalam energi. 
Atap 
hijau berfungsi sebagai lapisan isolasi ekstra, mengurangi jumlah 
pemanas di musim dingin dan pendingin udara di musim panas, mengurangi 
konsumsi energi. Pada hari musim panas, atap dari gedung Balai Kota di 
Chicago, AS, Balai Kota di Chicago, AS, model intensif dari atap hijau, 
model intensif dari atap hijau, akan sama dengan  temperatur udara 
disekelilingnya, katakan 32 derajat Celsius. Secara kontras, atap dari 
gedung tetangga tanpa tumbuhan apapun dapat mencapai hampir 71 derajat 
Celsius. 
http://www.asla.org/meetings/awards/awds02/chicagocityhall.htmlhttp://www.greenroofs.com/projects/pview.php?id=21Selama
 bertahun-tahun negara Eropa Barat, khususnya Jerman, telah 
mempromosikan pemasangan atap hijau untuk mengurangi UHI, meningkatkan 
ekosistem lokal dan meningkatkan kualitas kehidupan kota. Tren atap 
hijau sekarang mendarat di metro Asia yang besar juga. Contohnya di 
Jepang, pemerintah pada tingkat nasional dan lokal telah menetapkan 
undang-undang untuk mendorong penghijauan atap kota. 
Kami 
baru-baru ini mengunjungi Tokyo dan mewawancarai Bpk. Taro Hitokoto, 
pimpinan resmi dari Kantor Lingkungan Area Hijau, bagian dari Kementrian
 Lahan,  Infrastruktur, Transportasi dan Turisme Jepang. Bpk. Hitokoto 
sekarang akan mendiskusikan satu dari proyek percontohan atap taman 
Kementrian. 
Hitokoto: Taman
 atap ini dengan area seluas 500 meter persegi dipasang di gedung oleh 
Kementrian Lahan, Infrastruktur dan Transportasi pada tahun 2002 
bertujuan memverifikasi teknologi penghijauan atap, mengukur efek taman 
dan memberi informasi (akan penghijauan atap) kepada publik. 
Supreme Master TV: Apakah hal ini melibatkan eksperimen dengan bobot tanah atau  tumbuhan apa yang cocok untuk penghijauan atap? 
Hitokoto:Ya,
 ketika memasang kami mencari material berbobot ringan untuk ini dan 
memverifikasi berbagai jenis tanah, trotoar dan lantai mana yang cocok 
untuk digunakan. Juga, kami gunakan material ramah lingkungan seperti 
ban bekas dan kertas untuk bahan lantainya. 
Supreme Master TV:
 Sepuluh tahun lalu ketika penghijauan atap belum tersebar luas di 
Jepang, Anda mulai penghijauan atap di gedung Kementrian Lahan, 
Infrastruktur dan Transportasi. Dapatkah Anda ceritakan tentang hasil 
proyek ini? 
Hitokoto:Ya. Sesungguhnya, kami punya data yang memperlihatkan bahwa suhu di dalam gedung menurun ketika atap dihijaukan. 
Supreme Master TV: Bagaimana struktur di bawah hamparan rumput ini? 
Hitokoto: Pertama-tama,
 ada lapisan tanah lembut sekitar 15 centimeter dalamnya. Di bawah 
lapisan ini adalah filter berpori-pori, yang mana air dapat lewat tapi 
akar tanaman tak bisa melewatinya dengan mudah. Di bawahnya adalah jalur
 selebar lima centimeter untuk air mengalir. Paling bawah ada lapisan 
untuk melindungi gedung dari penyusupan baik air dan akar tanaman. 
Supreme Master TV: Berapa derajat temperatur permukaan di atas atap berkurang melalui dampak penghijauan atap? 
Hitokoto: Grafik
 memperlihatkan temperatur permukaan selama siang musim panas, dan 
inilah ketika ubin menjadi yang paling panas. Ini adalah temperatur 
permukaan di halaman. Temperatur berkurang sekitar 20 derajat Celsius. 
Supreme Master TV: Saya berpikir berapa banyak makhluk telah meningkatkan kehadiran mereka karena penghijauan atap ini. 
Hitokoto: Hingga
 saat ini, 180 jenis serangga telah teridentifikasi. Istana Kaisar ada 
di dekat sini dan berbagai serangga terbang dan tinggal di sini karena 
kami membuat area hijau tidak telalu jauh dari Istana. 
Supreme Master TV:
 Di Jepang, pemerintah lokal menawarkan subsidi untuk mempopulerkan 
dinding hijau, menutupi dinding eksterior dengan tumbuhan, dan 
penghijauan atap. Kita akan berbicara dengan Bpk. Munetaka Takahashi 
mengenai operasi dari sistem subsidi ini di Wilayah Minato Tokyo, dan 
juga status saat ini dari program bersangkutan. Bpk. Takahashi adalah 
kepala Subseksi Promosi Penghijauan dari Seksi Lingkungan, bagian dari 
Departemen Pendukung Lingkungan dan Daur Ulang Minato. 
Dapatkah Anda jelaskan sistem subsidi untuk penghijauan atap dan dinding? 
Munetaka Takahashi:
 Wilayah Minato telah mensubsidi mereka yang memasang atap hijau sejak 
2008: ¥25.000 (US$300) per meter persegi adalah batas tertinggi. Total 
jumlah subsidi  adalah mencapai ¥5 juta (US$60.000) dan penghijauan atap
 hingga 200 meter persegi per gedung disubsidi. Hasil aktual tahun lalu 
adalah 15 proyek, yang berarti area seluas sekitar 980 meter persegi 
dari ruang atap hijau telah dibuat. 
Supreme Master TV: Apakah subsidi meliputi seluruh gedung termasuk rumah pribadi dan gedung kantor? 
Munetaka Takahashi: Mereka
 yang memiliki area luas yang kurang dari 250 meter persegi masih 
memenuhi syarat. Ketika sebuah gedung lebih dari 250 meter persegi baru 
dibangun, penghijauan atap diperlukan. Maka, kami membatasi subsidi 
untuk bangunan lebih dari lima tahun dengan banyak area lebih dari 250 
meter persegi. Konsep kami adalah memungkinkan sebanyak orang memasang 
atap hijau yang dimungkinkan. 
Supreme Master TV:
 Saya memahami bahwa di Wilayah Minato, batas atas dari subsidi untuk 
penghijauan atap dimeningkatkan dari ¥300.000 (US$3.500) hingga ¥5 juta 
(US$60.000) pada Mei 2008. Apakah alasan untuk gerakan ini? 
Munetaka Takahashi: Ya.
 Jalanan dan gedung melebihi 70% dari total area wilayah itu. Sebagai 
cara meningkatkan area hijau wilayah ini di masa depan, area atap dari 
sebuah gedung menjadi amat penting. Dalam Wiayah Minato ada banyak area 
atap pada baik rumah pribadi dan gedung kantor. Kami ingin meningkatkan 
penghijauan atap sebanyak mungkin, dan pada kasus rumah pribadi, tidak 
memakan biaya banyak. Namun, mempromosikan penghijauan gedung besar 
butuh banyak biaya. Jadi, kami berpikir bahwa area luas seharusnya juga 
layak untuk subsidi. Di Wilayah Minato, kami mengusahakan rasio hijau 
25% atau meliputi 25% dari total area wilayah dengan tumbuhan. Kami juga
 akan mempromosikan penghijauan atap bagian dari kebijakan terfokus. 
Supreme Master TV:
 Seberapa efektif kah meningkatkan batas atas dari subsidi? Apakah telah
 berkontribusi untuk meningkatkan area dan jumlah dari taman atap? 
Munetaka Takahashi: Setelah batas atas dimeningkatkan, kami dapat mengamankan lima kali area hijau dari sebelumnya. 
Supreme Master TV: Bagaimana Anda akan mempromosikan penghijauan atap masa depan agar mengurangi pemanasan global? 
Munetaka Takahashi:
 Kami ingin agar orang-orang memasang atap hijau sebanyak mungkin, 
karena juga menjadi  ukuran untuk menangkal pemanasan global. Juga, kami
 ingin melanjutkan membuat lingkungan menyenangkan bagi makhluk hidup 
dan kita. 
Supreme Master TV:
 Saya pikir amat luar biasa bagi pemerintah Jepang menerapkan sistem 
subsidi seperti ini untuk pendekatan yang amat diperlukan dan efektif 
untuk menangkal pemanasan global. Saya dengan tulus berharap area 
perkotaan lain akan diliputi oleh area hijau di masa depan. Terima kasih
 banyak. 
Munetaka Takahashi: Terima kasih banyak. 
Supreme Master TV: Akhirnya
 kita mengunjungi atap hijau Kantor Wilayah Meguro, yang amat elegan. 
Pemandu kami adalah Bpk. Yojiro Shigeno dari Seksi Taman dan Penghijauan
 dari Departemen Perencanaan dan Pengembangan Kota Meguro. 
Apakah konsep dibelakang taman atap ini, yang didesain dengan indah seperti taman Jepang? 
Yojiro Shigeno: Ya, ini adalah taman yang didesain dengan tema gaya Jepang modern. Dirancang oleh Dr. Kondo dari Universitas Pertanian Tokyo. 
Supreme Master TV: Saya melihat belum lama pepohonan diairi oleh sistem penyemprot otomatis. 
Yojiro Shigeno: Ya, sistem penyemprot otomatis ini bergantung sebagian pada kekuatan angin dan penghasil tenaga listrik-matahari. 
Supreme Master TV: Dapatkah Anda berbicara tentang rencana masa depan untuk taman atap di Kantor Wilayah Meguro? 
Yojiro Shigeno:
 Ya, Wilayah Meguro berencana membangun taman atap di persimpangan 
Ohashi tahun 2012. Kami akan membangun taman atap di lahan buatan dengan
 ukuran sekitar satu hektar, dimana orang-orang dapat masuk. Satu gedung
 sudah sedang dibangun, tapi kami akan membangun satu lagi di masa depan
 untuk dihubungkan oleh jembatan hingga orang-orang dapat keluar dan 
masuk dengan bebas. Taman atap akan melandai dan menuju ke gedung 
sembilan lantai yang baru, dan taman akan perlahan menurun dari lantai 
sembilan gedung menuju gedung lima tingkat lainnya. Lebih lanjut, jauh 
ke depan taman akan dihubungkan dengan Rute 246 oleh sebuah jembatan, 
jadi orang-orang dapat pergi turun ke bagian yang setinggi gedung lantai
 dua atau tiga. Ini akan selesai pada tahun 2012. 
Supreme Master TV: Terima kasih banyak untuk waktu Anda hari ini. 
Yojiro Shigeno: Terima kasih kunjungannya. 
Supreme Master TV: Hari
 ini kita bergerak ke Formosa (Taiwan) untuk melihat bagaimana berkebun 
di atap tidak hanya memberi manfaat seperti yang sudah disebutkan tapi 
juga menyediakan komunitas lokal dengan makanan bergizi tinggi, 
menangkal perubahan iklim dan membantu memperlakukan Bumi dengan lebih 
lembut. Mari sekarang mengunjungi proyek demonstrasi pertanian atap 
Institut Pendidikan Lingkungan Universitas Normal Nasional Taiwan yang 
berfungsi sebagai contoh hidup berkelanjutan dalam lingkungan perkotaan.
 
Dapatkah Anda perkenalkan kepada kami fitur-fitur khusus di pertanian atap di Universitas Normal  Nasional Taiwan? 
Profesor Chang: Tentu,  mari kita berkeliling. 
Supreme Master TV: Terima kasih banyak. 
Profesor Chang:
 Ini adalah kebun sayur mayur kami. Kami tawarkan kebun untuk “adopsi,” 
terutama bagi para pelajar. Selain pelajar, baru-baru ini warga lokal 
dan rekan-rekan dari departemen lain di kampus juga telah merasakan 
pentingnya memiliki sebuah lahan di metropolis untuk menanam sayur 
mayur. Jadi kami membuka kebun sayur mayur ini untuk semua pelajar kami 
dan rekan-rekan yang  ada di kampus dan juga warga komunitas lokal kami 
untuk bercocok tanam di sini. Memandang rancangan dari atap-eco, jika 
ada bangunan baru kami bisa mengambil semuanya sebagai bahan 
pertimbangan. Tidak akan ada masalah. Tapi untuk bangunan lama, penopang
 berat amatlah penting. Faktor-faktor ini diberikan pertimbangan khusus 
untuk memastikan bahwa berat dari tanah dapat ditopang. Ini adalah 
masalah yang amat penting. Ketika membangun pertanian di atap, penopang 
berat dan kedap air adalah dua hal yang amat penting. Kami 
merencanakannya sebagai lingkungan yang berkelanjutan sendiri. Jadi, 
setelah Anda mengonsumsi sayur mayur yang Anda tanam, kami harap Anda 
mengumpulkan dedaunan yang tersisa untuk dijadikan kompos. 
Supreme Master TV: Apakah serupa dengan kompos limbah dapur? 
Profesor Chang: Ya, hal itu serupa. Kompos yang sudah jadi dapat digunakan sebagai pupuk tanaman disini di masa yang akan datang. 
Supreme Master TV:
 Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, Pertanian Amerika 
Serikat, sekitar 15% dari makanan yang diproduksi oleh dunia berasal 
dari perkotaan. Karena metro-metro besar memiliki jutaan penduduk, 
dengan meningkatkan persentase ini secara besar, lingkungan akan dapat 
manfaat dalam banyak cara termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang 
dihasilkan dari produksi transportasi ke kota ini. Manfaat lain dari 
tanaman secara lokal adalah harga buah dan sayur yang lebih murah karena
 biaya transpor juga minimal. 
Profesor Chang: Manusia
 harus menjaga hubungan harmonis dengan alam. Kita harus menyadari 
bahwa, eksploitasi berlebihan dari alam akan menyebabkan pantulan 
darinya yang dapat amat mengancam keberadaan dan  perkembangan 
kemanusiaan. Menyoroti masalah bencana alam, yang menjadi semakin 
sering, saya pikir kita harus berpikir hati-hati tentang bagaimana hidup
 harmonis dengan alam dan menahan diri dari eksploitasi berlebih dari 
sumber daya alam kita. Dari sudut pandang hidup berkelanjutan, nampak 
jelas bahwa konsep kami menekankan daur ulang berkelanjutan dari sumber 
daya alam. Tanpa menghalangi proses daur ulang berkelanjutan, saya pikir
 alam akan terus berjalan selamanya. Sebagai hasilnya, manusia juga bisa
 hidup selamanya! Ini adalah cara pemikiran kami. Ya! 
Supreme Master TV: Hampir
 satu milyar orang di seluruh dunia kekurangan gizi. Sedihnya, makanan 
yang bisa dikonsumsi langsung oleh manusia dialihkan ke oleh manusia 
dialihkan ke hewan ternak. Sekitar 43% dari produksi serealia dunia dan 
85% dari seluruh kedelai produksi global pergi ke industri peternakan 
hewan. Kerusakan ekologis karena makanan berbasis hewani amatlah parah 
hingga studi Program Lingkungan PBB tahun 2010  menyimpulkan: 
“Pengurangan dampak substansial akan hanya mungkin dengan perubahan pola
 makan dunia substansial, jauh dari produk hewani. 
Profesor Chang: Ini
 adalah cara paling efisien bagi kita manusia untuk dapat menggunakan 
energi matahari. Melalui fotosintesis di tumbuhan, kita mengubah energi 
matahari menjadi energi dalam makanan yang kita konsumsi, dan kembali 
kita transformasi ke dalam energi yang dapat  digunakan tubuh manusia 
untuk aktivitas fisik. Jadi ini adalah bagaimana menggunakan energi 
dalam cara paling ekonomis. Cara paling langsung adalah menggunakan 
tanaman melalui fotosintesis dari sayuran dan buah-buahan dengan sinar 
matahari. Jadi, dari sudut pandang penggunaan energi, saya percaya makan
 banyak makanan nabati adalah sungguh-sungguh pilihan benar terbaik. 
Sebab dari pemanasan global baru-baru ini adalah konsentrasi tinggi dari
 gas rumah kaca di atmosfer. Jadi jika kita bisa mengurangi konsumsi 
daging, saya pikir akan amat membantu mengurangi emisi dari gas-gas 
rumah kaca. Tentu, dari sudut kegunaan energi yang efisien, makanan 
nabati adalah cara yang benar untuk didukung. 
Supreme Master TV: Perma-kultur
 adalah tentang harmoni diantara manusia dan alam dan berusaha untuk 
merancang habitat beragam secara biologis, seimbang secara ekologis dan 
sistem produksi makanan. Profesor Chiu dari Universitas Tzu Chi di 
Formosa (Taiwan) mengajar kuliah tentang subjek ini dan adalah pendukung
 besar dari bercocok tanam di atap untuk meningkatkan keamanan pangan 
dan menghadapi perubahan iklim. 
Profesor Chiu: Jika
 kita berjalan bersama alam dimana kita mengatur atap atau sebidang 
tanah, maka kita berjalan bersama hukum alam. Selama kita memiliki 
metode yang benar, kita tidak perlu menghabiskan terlalu banyak usaha 
karena ini adalah arah yang alam selalu ingin untuk  menuju ke sana, 
sementara kita manusia hanya perlu mengikuti. Maka, untuk menghadapi 
krisis air di masa depan, dampak dari perubahan lingkungan, dan krisis 
pangan, kita harus bergerak sejalan dengan cara alam mengatur tanah. 
Kita juga bisa menambahkan beberapa elemen yang dibutuhkan manusia. 
Contohnya,  kita bisa ganti tanaman menjadi yang dapat dimakan. Dengan 
ini, kita tak hanya sejalan dengan alam; kita juga merawat diri kita 
sendiri. Itulah mengapa kita menjalankan rencana atap hijau. Tentu saja,
 ini adalah rencana luar biasa karena atap hijau bisa mengurangi 
pemanasan di daerah perkotaan, hemat energi gedung, dan lebih penting, 
membantu kita menghadapi masa depan. Untuk mengubah atap menjadi kebun 
sayuran  adalah amat penting. Itu mengapa kita harus mulai membangun 
keamanan pangan dan hutan makanan, kebun sayuran ramah lingkungan di 
rumah kita sendiri. Kita harus mengembangkan gerakan ini karena sekarang
 kita menghadapi  perubahan iklim global, dan sistem pasokan makanan 
global kita amat, amat rapuh. Jika setiap individu bisa memlakukan ini, 
akan membantu kita melewati krisis nanti. 
Supreme Master TV: Satu
 gagasan cerdas yang telah diusulkan adalah menggunakan yang disebut 
“air abu-abu” atau air bekas pencucian, bak mandi dan air mancur di 
gedung-gedung untuk mengairi hasil kebun yang ditanam di atap. Air 
abu-abu dapat menambah persediaan air dari sistem pengumpulan air hujan 
yang dipasang di atap. Pendekatan ini, bersama yang lain, dapat lebih 
meminimalkan jejak kaki lingkungan dari sebuah bangunan. 
Profesor Chiu:
 Kami juga harus mendaur ulang limbah yang dihasilkan gedung-gedung kami
 atau lingkungan sekitar dan menggunakan di kebun. Itulah mengapa hal 
ini amat penting untuk memiliki beragam jenis sistem kompos. Kita harus 
punya variasi sistem kompos, dan masing-masing harus saling berhubungan.
 Akan amat menyenangkan membangun sistem seperti itu karena kita 
menggunakan sumber daya produksi paling sedikit, limbah paling sedikit 
dan mendapat hasil paling besar dari produk daur ulang. Seiring kami 
merancang sistem daur ulang, setiap elemen amat penting, dan 
masing-masing elemen terhubung amat dekat satu sama lain, dan semua 
sumber daya lokal digunakan secara penuh, baik itu energi Matahari, air,
 energi angin atau nutrien, karena penggunaan mereka seperti siklus. 
Jadi, jika kita bisa membangun masyarakat dimana semua atap kecil 
memiliki sistem daur ulang sendiri, dan setiap komunitas punya sistem 
daur ulang, maka sistem daur ulang kecil akan bergabung jadi sistem daur
 ulang besar. Hanya jenis desain ini dapat membantu kita manusia 
menggunakan sumber daya planet yang terbatas dan melalui krisis global  
yang akan kita hadapi. 
Supreme Master TV: Pertanian
 atap dapat membantu warga kota bertransisi ke pola makan  vegan organik
 yang ramah terhadap Bumi, cara tercepat mendinginkan planet kita, 
karena produksi berlimpah yang ditanam dapat memberi makan  banyak orang
 di lokasi. Dalam cara lain apakah gaya pertanian ini dapat membantu 
menangkal perubahan iklim? Mari dengar pandangan Profesor Chiu. 
Profesor Chiu: Atap
 hijau dapat membantu mengurangi pemanasan global dalam beberapa cara. 
Pertama, mereka bisa membantu mengurangi panas karena tanah dapat 
menyerap panas melalui penguapan. Atap hijau juga dapat mengurangi 
penangkapan radiasi panas matahari dari atap. Sebagai hasilnya, kita 
bisa mengurangi energi untuk pendingin ruangan. Kedua, atap hijau 
sendiri adalah indikator penghijauan, karena  tanaman di atap dapat 
menyerap CO2. Maka kita bisa ukur indikator penghijauan dari sembilan 
indikator dari bangunan hijau dengan menghitung berapa CO2 yang dapat 
dikurangi. Juga, tentu saja, Anda bisa menikmati sayuran yang ditanam. 
Anda tak perlu membeli makanan impor lagi. Secara normal, untuk  
menghasilkan satu unit makanan impor kita harus menghabiskan 22 unit 
energi, tapi jika kita makan sayuran yang kita tanam sendiri, dan kita 
tanam secara organik, kita tak perlu pupuk kimia atau bahan bakar fosil 
untuk menghasilkannya. Jadi jenis gaya hidup ini dapat sungguh membantu 
mengurangi pemanasan global. Jadi, saya pikir pada titik ini sekarang, 
kita harus fokus pada swasembada dalam pasokan makanan kita. Kita tak 
punya banyak fleksibilitas lagi. Untuk mencapai swasembada pasokan 
makanan, kita bisa mulai dari satu atap dan mengembangkan ke seluruh 
komunitas, dan bisa dikembangkan ke seluruh wilayah, dan kita bisa 
mengembangkan ke seluruh pulau di Formosa (Taiwan). Kita harus 
mengembangkan dari bawah ke atas.