Planet Bumi: Rumah Tercinta Kita
 
Hijaukan Atapmu untuk Mengangkat Lingkungan   
Bagian ke 1
Bagian ke 2
Download    

Atap hijau atau atap yang ditutupi tumbuh-tumbuhan mengurangi efek Panas Pulau Perkotaan, mempromosikan hemat energi, meningkatkan kualitas udara, menanam tumbuhan segar, meminimalkan kekurangan air dan mengurangi perubahan iklim. Ada dua tipe utama atap hijau - intensif dan ekstensif. Yang pertama memerlukan area permukaan datar luas, menampilkan banyak jenis tanaman termasuk pepohonan dan semak, memiliki lebih dari 10 sentimeter substrat tanah dan berbiaya pemeliharaan tinggi. Yang kedua memiliki  kurang dari 10 sentimeter substrat tanah, secara umum terbuat dari herbal, rumput, lumut dan jenis lain penutup permukaan dan berbiaya pemeliharaan rendah.

Hari ini kita akan berfokus pada penghijauan atap gedung-gedung di area metropolitan. Di kota-kota besar, pencakar langit, bangunan baja, infrastruktur dan trotoar menjebak panas dari Matahari, dan juga buangan panas dari mobil, unit pendingin udara, pabrik-pabrik dan sumber-sumber lain, menciptakan  “Panas Pulau Perkotaan” atau UHI. Efek ini bisa meningkatkan temperatur dalam kota  dua hingga 10 derajat Celsius lebih tinggi daripada area desa yang penuh tumbuhan.

Panel Antapemerintahan PBB untuk Perubahan Iklim  menyatakan dalam Laporan Penilaian Ketiga, “Sudah diketahui bahwa dibandingkan dengan area bukan perkotaan, panas pulau perkotaan meningkatkan [dua-duanya] temperatur malam [dan] temperatur siang hari.” UHI menyebabkan ketidakseimbangan energi, menurunkan kondisi hidup dan juga dapat mempengaruhi cuaca lokal dengan  mengubah pola angin, mmenghasilkan awan, kabut dan kelembaban dan mengubah frekuensi dan intensitas dari curah hujan.

Panas ekstra yang dihasilkan UHI dapat menginduksi aktivitas badai petir. Hujan deras, sering yang terjadi dipanaskan oleh trotoar panas dan atap mengalir ke sungai, hilir, kolam, danau, dan lautan menghasilkan tekanan dalam ekosistem akuatik. Pada tahun-tahun terakhir ini, pemanasan global  telah menjadi lebih intens dan mereka yang tinggal di metro besar telah amat dipengaruhi oleh temperatur yang meningkat yang dipertajam oleh fenomena UHI.

Tahun 2003 gelombang panas merusak di Eropa membunuh 35.000 orang, banyak yang tinggal di area perkotaan. Banyak struktur yang berdiri saat ini tidaklah efisien dalam energi. Contohnya, analisis 2007 dari gedung-gedung terbesar China, terdiri dari 46 milyar meter persegi dari area lantai ditemukan hanya empat persen yang bisa diklasifikasikan sebagai efisien dalam energi.

Atap hijau berfungsi sebagai lapisan isolasi ekstra, mengurangi jumlah pemanas di musim dingin dan pendingin udara di musim panas, mengurangi konsumsi energi. Pada hari musim panas, atap dari gedung Balai Kota di Chicago, AS, Balai Kota di Chicago, AS, model intensif dari atap hijau, model intensif dari atap hijau, akan sama dengan  temperatur udara disekelilingnya, katakan 32 derajat Celsius. Secara kontras, atap dari gedung tetangga tanpa tumbuhan apapun dapat mencapai hampir 71 derajat Celsius.

http://www.asla.org/meetings/awards/awds02/chicagocityhall.html
http://www.greenroofs.com/projects/pview.php?id=21

Selama bertahun-tahun negara Eropa Barat, khususnya Jerman, telah mempromosikan pemasangan atap hijau untuk mengurangi UHI, meningkatkan ekosistem lokal dan meningkatkan kualitas kehidupan kota. Tren atap hijau sekarang mendarat di metro Asia yang besar juga. Contohnya di Jepang, pemerintah pada tingkat nasional dan lokal telah menetapkan undang-undang untuk mendorong penghijauan atap kota.

Kami baru-baru ini mengunjungi Tokyo dan mewawancarai Bpk. Taro Hitokoto, pimpinan resmi dari Kantor Lingkungan Area Hijau, bagian dari Kementrian Lahan,  Infrastruktur, Transportasi dan Turisme Jepang. Bpk. Hitokoto sekarang akan mendiskusikan satu dari proyek percontohan atap taman Kementrian.

Hitokoto: Taman atap ini dengan area seluas 500 meter persegi dipasang di gedung oleh Kementrian Lahan, Infrastruktur dan Transportasi pada tahun 2002 bertujuan memverifikasi teknologi penghijauan atap, mengukur efek taman dan memberi informasi (akan penghijauan atap) kepada publik.

Supreme Master TV: Apakah hal ini melibatkan eksperimen dengan bobot tanah atau  tumbuhan apa yang cocok untuk penghijauan atap?

Hitokoto:Ya, ketika memasang kami mencari material berbobot ringan untuk ini dan memverifikasi berbagai jenis tanah, trotoar dan lantai mana yang cocok untuk digunakan. Juga, kami gunakan material ramah lingkungan seperti ban bekas dan kertas untuk bahan lantainya.

Supreme Master TV: Sepuluh tahun lalu ketika penghijauan atap belum tersebar luas di Jepang, Anda mulai penghijauan atap di gedung Kementrian Lahan, Infrastruktur dan Transportasi. Dapatkah Anda ceritakan tentang hasil proyek ini?

Hitokoto:Ya. Sesungguhnya, kami punya data yang memperlihatkan bahwa suhu di dalam gedung menurun ketika atap dihijaukan.

Supreme Master TV: Bagaimana struktur di bawah hamparan rumput ini?

Hitokoto: Pertama-tama, ada lapisan tanah lembut sekitar 15 centimeter dalamnya. Di bawah lapisan ini adalah filter berpori-pori, yang mana air dapat lewat tapi akar tanaman tak bisa melewatinya dengan mudah. Di bawahnya adalah jalur selebar lima centimeter untuk air mengalir. Paling bawah ada lapisan untuk melindungi gedung dari penyusupan baik air dan akar tanaman.

Supreme Master TV: Berapa derajat temperatur permukaan di atas atap berkurang melalui dampak penghijauan atap?

Hitokoto: Grafik memperlihatkan temperatur permukaan selama siang musim panas, dan inilah ketika ubin menjadi yang paling panas. Ini adalah temperatur permukaan di halaman. Temperatur berkurang sekitar 20 derajat Celsius.

Supreme Master TV: Saya berpikir berapa banyak makhluk telah meningkatkan kehadiran mereka karena penghijauan atap ini.

Hitokoto: Hingga saat ini, 180 jenis serangga telah teridentifikasi. Istana Kaisar ada di dekat sini dan berbagai serangga terbang dan tinggal di sini karena kami membuat area hijau tidak telalu jauh dari Istana.

Supreme Master TV: Di Jepang, pemerintah lokal menawarkan subsidi untuk mempopulerkan dinding hijau, menutupi dinding eksterior dengan tumbuhan, dan penghijauan atap. Kita akan berbicara dengan Bpk. Munetaka Takahashi mengenai operasi dari sistem subsidi ini di Wilayah Minato Tokyo, dan juga status saat ini dari program bersangkutan. Bpk. Takahashi adalah kepala Subseksi Promosi Penghijauan dari Seksi Lingkungan, bagian dari Departemen Pendukung Lingkungan dan Daur Ulang Minato.

Dapatkah Anda jelaskan sistem subsidi untuk penghijauan atap dan dinding?

Munetaka Takahashi: Wilayah Minato telah mensubsidi mereka yang memasang atap hijau sejak 2008: ¥25.000 (US$300) per meter persegi adalah batas tertinggi. Total jumlah subsidi  adalah mencapai ¥5 juta (US$60.000) dan penghijauan atap hingga 200 meter persegi per gedung disubsidi. Hasil aktual tahun lalu adalah 15 proyek, yang berarti area seluas sekitar 980 meter persegi dari ruang atap hijau telah dibuat.

Supreme Master TV: Apakah subsidi meliputi seluruh gedung termasuk rumah pribadi dan gedung kantor?

Munetaka Takahashi: Mereka yang memiliki area luas yang kurang dari 250 meter persegi masih memenuhi syarat. Ketika sebuah gedung lebih dari 250 meter persegi baru dibangun, penghijauan atap diperlukan. Maka, kami membatasi subsidi untuk bangunan lebih dari lima tahun dengan banyak area lebih dari 250 meter persegi. Konsep kami adalah memungkinkan sebanyak orang memasang atap hijau yang dimungkinkan.

Supreme Master TV: Saya memahami bahwa di Wilayah Minato, batas atas dari subsidi untuk penghijauan atap dimeningkatkan dari ¥300.000 (US$3.500) hingga ¥5 juta (US$60.000) pada Mei 2008. Apakah alasan untuk gerakan ini?

Munetaka Takahashi: Ya. Jalanan dan gedung melebihi 70% dari total area wilayah itu. Sebagai cara meningkatkan area hijau wilayah ini di masa depan, area atap dari sebuah gedung menjadi amat penting. Dalam Wiayah Minato ada banyak area atap pada baik rumah pribadi dan gedung kantor. Kami ingin meningkatkan penghijauan atap sebanyak mungkin, dan pada kasus rumah pribadi, tidak memakan biaya banyak. Namun, mempromosikan penghijauan gedung besar butuh banyak biaya. Jadi, kami berpikir bahwa area luas seharusnya juga layak untuk subsidi. Di Wilayah Minato, kami mengusahakan rasio hijau 25% atau meliputi 25% dari total area wilayah dengan tumbuhan. Kami juga akan mempromosikan penghijauan atap bagian dari kebijakan terfokus.

Supreme Master TV: Seberapa efektif kah meningkatkan batas atas dari subsidi? Apakah telah berkontribusi untuk meningkatkan area dan jumlah dari taman atap?

Munetaka Takahashi: Setelah batas atas dimeningkatkan, kami dapat mengamankan lima kali area hijau dari sebelumnya.

Supreme Master TV: Bagaimana Anda akan mempromosikan penghijauan atap masa depan agar mengurangi pemanasan global?

Munetaka Takahashi: Kami ingin agar orang-orang memasang atap hijau sebanyak mungkin, karena juga menjadi  ukuran untuk menangkal pemanasan global. Juga, kami ingin melanjutkan membuat lingkungan menyenangkan bagi makhluk hidup dan kita.

Supreme Master TV: Saya pikir amat luar biasa bagi pemerintah Jepang menerapkan sistem subsidi seperti ini untuk pendekatan yang amat diperlukan dan efektif untuk menangkal pemanasan global. Saya dengan tulus berharap area perkotaan lain akan diliputi oleh area hijau di masa depan. Terima kasih banyak.

Munetaka Takahashi: Terima kasih banyak.

Supreme Master TV: Akhirnya kita mengunjungi atap hijau Kantor Wilayah Meguro, yang amat elegan. Pemandu kami adalah Bpk. Yojiro Shigeno dari Seksi Taman dan Penghijauan dari Departemen Perencanaan dan Pengembangan Kota Meguro.

Apakah konsep dibelakang taman atap ini, yang didesain dengan indah seperti taman Jepang?

Yojiro Shigeno: Ya, ini adalah taman yang didesain dengan tema gaya Jepang modern. Dirancang oleh Dr. Kondo dari Universitas Pertanian Tokyo.

Supreme Master TV: Saya melihat belum lama pepohonan diairi oleh sistem penyemprot otomatis.

Yojiro Shigeno: Ya, sistem penyemprot otomatis ini bergantung sebagian pada kekuatan angin dan penghasil tenaga listrik-matahari.

Supreme Master TV: Dapatkah Anda berbicara tentang rencana masa depan untuk taman atap di Kantor Wilayah Meguro?

Yojiro Shigeno: Ya, Wilayah Meguro berencana membangun taman atap di persimpangan Ohashi tahun 2012. Kami akan membangun taman atap di lahan buatan dengan ukuran sekitar satu hektar, dimana orang-orang dapat masuk. Satu gedung sudah sedang dibangun, tapi kami akan membangun satu lagi di masa depan untuk dihubungkan oleh jembatan hingga orang-orang dapat keluar dan masuk dengan bebas. Taman atap akan melandai dan menuju ke gedung sembilan lantai yang baru, dan taman akan perlahan menurun dari lantai sembilan gedung menuju gedung lima tingkat lainnya. Lebih lanjut, jauh ke depan taman akan dihubungkan dengan Rute 246 oleh sebuah jembatan, jadi orang-orang dapat pergi turun ke bagian yang setinggi gedung lantai dua atau tiga. Ini akan selesai pada tahun 2012.

Supreme Master TV: Terima kasih banyak untuk waktu Anda hari ini.

Yojiro Shigeno: Terima kasih kunjungannya.

Supreme Master TV: Hari ini kita bergerak ke Formosa (Taiwan) untuk melihat bagaimana berkebun di atap tidak hanya memberi manfaat seperti yang sudah disebutkan tapi juga menyediakan komunitas lokal dengan makanan bergizi tinggi, menangkal perubahan iklim dan membantu memperlakukan Bumi dengan lebih lembut. Mari sekarang mengunjungi proyek demonstrasi pertanian atap Institut Pendidikan Lingkungan Universitas Normal Nasional Taiwan yang berfungsi sebagai contoh hidup berkelanjutan dalam lingkungan perkotaan.

Dapatkah Anda perkenalkan kepada kami fitur-fitur khusus di pertanian atap di Universitas Normal  Nasional Taiwan?

Profesor Chang: Tentu,  mari kita berkeliling.

Supreme Master TV: Terima kasih banyak.

Profesor Chang: Ini adalah kebun sayur mayur kami. Kami tawarkan kebun untuk “adopsi,” terutama bagi para pelajar. Selain pelajar, baru-baru ini warga lokal dan rekan-rekan dari departemen lain di kampus juga telah merasakan pentingnya memiliki sebuah lahan di metropolis untuk menanam sayur mayur. Jadi kami membuka kebun sayur mayur ini untuk semua pelajar kami dan rekan-rekan yang  ada di kampus dan juga warga komunitas lokal kami untuk bercocok tanam di sini. Memandang rancangan dari atap-eco, jika ada bangunan baru kami bisa mengambil semuanya sebagai bahan pertimbangan. Tidak akan ada masalah. Tapi untuk bangunan lama, penopang berat amatlah penting. Faktor-faktor ini diberikan pertimbangan khusus untuk memastikan bahwa berat dari tanah dapat ditopang. Ini adalah masalah yang amat penting. Ketika membangun pertanian di atap, penopang berat dan kedap air adalah dua hal yang amat penting. Kami merencanakannya sebagai lingkungan yang berkelanjutan sendiri. Jadi, setelah Anda mengonsumsi sayur mayur yang Anda tanam, kami harap Anda mengumpulkan dedaunan yang tersisa untuk dijadikan kompos.

Supreme Master TV: Apakah serupa dengan kompos limbah dapur?

Profesor Chang: Ya, hal itu serupa. Kompos yang sudah jadi dapat digunakan sebagai pupuk tanaman disini di masa yang akan datang.

Supreme Master TV: Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, Pertanian Amerika Serikat, sekitar 15% dari makanan yang diproduksi oleh dunia berasal dari perkotaan. Karena metro-metro besar memiliki jutaan penduduk, dengan meningkatkan persentase ini secara besar, lingkungan akan dapat manfaat dalam banyak cara termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari produksi transportasi ke kota ini. Manfaat lain dari tanaman secara lokal adalah harga buah dan sayur yang lebih murah karena biaya transpor juga minimal.

Profesor Chang: Manusia harus menjaga hubungan harmonis dengan alam. Kita harus menyadari bahwa, eksploitasi berlebihan dari alam akan menyebabkan pantulan darinya yang dapat amat mengancam keberadaan dan  perkembangan kemanusiaan. Menyoroti masalah bencana alam, yang menjadi semakin sering, saya pikir kita harus berpikir hati-hati tentang bagaimana hidup harmonis dengan alam dan menahan diri dari eksploitasi berlebih dari sumber daya alam kita. Dari sudut pandang hidup berkelanjutan, nampak jelas bahwa konsep kami menekankan daur ulang berkelanjutan dari sumber daya alam. Tanpa menghalangi proses daur ulang berkelanjutan, saya pikir alam akan terus berjalan selamanya. Sebagai hasilnya, manusia juga bisa hidup selamanya! Ini adalah cara pemikiran kami. Ya!

Supreme Master TV: Hampir satu milyar orang di seluruh dunia kekurangan gizi. Sedihnya, makanan yang bisa dikonsumsi langsung oleh manusia dialihkan ke oleh manusia dialihkan ke hewan ternak. Sekitar 43% dari produksi serealia dunia dan 85% dari seluruh kedelai produksi global pergi ke industri peternakan hewan. Kerusakan ekologis karena makanan berbasis hewani amatlah parah hingga studi Program Lingkungan PBB tahun 2010  menyimpulkan: “Pengurangan dampak substansial akan hanya mungkin dengan perubahan pola makan dunia substansial, jauh dari produk hewani.

Profesor Chang: Ini adalah cara paling efisien bagi kita manusia untuk dapat menggunakan energi matahari. Melalui fotosintesis di tumbuhan, kita mengubah energi matahari menjadi energi dalam makanan yang kita konsumsi, dan kembali kita transformasi ke dalam energi yang dapat  digunakan tubuh manusia untuk aktivitas fisik. Jadi ini adalah bagaimana menggunakan energi dalam cara paling ekonomis. Cara paling langsung adalah menggunakan tanaman melalui fotosintesis dari sayuran dan buah-buahan dengan sinar matahari. Jadi, dari sudut pandang penggunaan energi, saya percaya makan banyak makanan nabati adalah sungguh-sungguh pilihan benar terbaik. Sebab dari pemanasan global baru-baru ini adalah konsentrasi tinggi dari gas rumah kaca di atmosfer. Jadi jika kita bisa mengurangi konsumsi daging, saya pikir akan amat membantu mengurangi emisi dari gas-gas rumah kaca. Tentu, dari sudut kegunaan energi yang efisien, makanan nabati adalah cara yang benar untuk didukung.

Supreme Master TV: Perma-kultur adalah tentang harmoni diantara manusia dan alam dan berusaha untuk merancang habitat beragam secara biologis, seimbang secara ekologis dan sistem produksi makanan. Profesor Chiu dari Universitas Tzu Chi di Formosa (Taiwan) mengajar kuliah tentang subjek ini dan adalah pendukung besar dari bercocok tanam di atap untuk meningkatkan keamanan pangan dan menghadapi perubahan iklim.

Profesor Chiu: Jika kita berjalan bersama alam dimana kita mengatur atap atau sebidang tanah, maka kita berjalan bersama hukum alam. Selama kita memiliki metode yang benar, kita tidak perlu menghabiskan terlalu banyak usaha karena ini adalah arah yang alam selalu ingin untuk  menuju ke sana, sementara kita manusia hanya perlu mengikuti. Maka, untuk menghadapi krisis air di masa depan, dampak dari perubahan lingkungan, dan krisis pangan, kita harus bergerak sejalan dengan cara alam mengatur tanah. Kita juga bisa menambahkan beberapa elemen yang dibutuhkan manusia. Contohnya,  kita bisa ganti tanaman menjadi yang dapat dimakan. Dengan ini, kita tak hanya sejalan dengan alam; kita juga merawat diri kita sendiri. Itulah mengapa kita menjalankan rencana atap hijau. Tentu saja, ini adalah rencana luar biasa karena atap hijau bisa mengurangi pemanasan di daerah perkotaan, hemat energi gedung, dan lebih penting, membantu kita menghadapi masa depan. Untuk mengubah atap menjadi kebun sayuran  adalah amat penting. Itu mengapa kita harus mulai membangun keamanan pangan dan hutan makanan, kebun sayuran ramah lingkungan di rumah kita sendiri. Kita harus mengembangkan gerakan ini karena sekarang kita menghadapi  perubahan iklim global, dan sistem pasokan makanan global kita amat, amat rapuh. Jika setiap individu bisa memlakukan ini, akan membantu kita melewati krisis nanti.

Supreme Master TV: Satu gagasan cerdas yang telah diusulkan adalah menggunakan yang disebut “air abu-abu” atau air bekas pencucian, bak mandi dan air mancur di gedung-gedung untuk mengairi hasil kebun yang ditanam di atap. Air abu-abu dapat menambah persediaan air dari sistem pengumpulan air hujan yang dipasang di atap. Pendekatan ini, bersama yang lain, dapat lebih meminimalkan jejak kaki lingkungan dari sebuah bangunan.

Profesor Chiu: Kami juga harus mendaur ulang limbah yang dihasilkan gedung-gedung kami atau lingkungan sekitar dan menggunakan di kebun. Itulah mengapa hal ini amat penting untuk memiliki beragam jenis sistem kompos. Kita harus punya variasi sistem kompos, dan masing-masing harus saling berhubungan. Akan amat menyenangkan membangun sistem seperti itu karena kita menggunakan sumber daya produksi paling sedikit, limbah paling sedikit dan mendapat hasil paling besar dari produk daur ulang. Seiring kami merancang sistem daur ulang, setiap elemen amat penting, dan masing-masing elemen terhubung amat dekat satu sama lain, dan semua sumber daya lokal digunakan secara penuh, baik itu energi Matahari, air, energi angin atau nutrien, karena penggunaan mereka seperti siklus. Jadi, jika kita bisa membangun masyarakat dimana semua atap kecil memiliki sistem daur ulang sendiri, dan setiap komunitas punya sistem daur ulang, maka sistem daur ulang kecil akan bergabung jadi sistem daur ulang besar. Hanya jenis desain ini dapat membantu kita manusia menggunakan sumber daya planet yang terbatas dan melalui krisis global  yang akan kita hadapi.

Supreme Master TV: Pertanian atap dapat membantu warga kota bertransisi ke pola makan  vegan organik yang ramah terhadap Bumi, cara tercepat mendinginkan planet kita, karena produksi berlimpah yang ditanam dapat memberi makan  banyak orang di lokasi. Dalam cara lain apakah gaya pertanian ini dapat membantu menangkal perubahan iklim? Mari dengar pandangan Profesor Chiu.

Profesor Chiu: Atap hijau dapat membantu mengurangi pemanasan global dalam beberapa cara. Pertama, mereka bisa membantu mengurangi panas karena tanah dapat menyerap panas melalui penguapan. Atap hijau juga dapat mengurangi penangkapan radiasi panas matahari dari atap. Sebagai hasilnya, kita bisa mengurangi energi untuk pendingin ruangan. Kedua, atap hijau sendiri adalah indikator penghijauan, karena  tanaman di atap dapat menyerap CO2. Maka kita bisa ukur indikator penghijauan dari sembilan indikator dari bangunan hijau dengan menghitung berapa CO2 yang dapat dikurangi. Juga, tentu saja, Anda bisa menikmati sayuran yang ditanam. Anda tak perlu membeli makanan impor lagi. Secara normal, untuk  menghasilkan satu unit makanan impor kita harus menghabiskan 22 unit energi, tapi jika kita makan sayuran yang kita tanam sendiri, dan kita tanam secara organik, kita tak perlu pupuk kimia atau bahan bakar fosil untuk menghasilkannya. Jadi jenis gaya hidup ini dapat sungguh membantu mengurangi pemanasan global. Jadi, saya pikir pada titik ini sekarang, kita harus fokus pada swasembada dalam pasokan makanan kita. Kita tak punya banyak fleksibilitas lagi. Untuk mencapai swasembada pasokan makanan, kita bisa mulai dari satu atap dan mengembangkan ke seluruh komunitas, dan bisa dikembangkan ke seluruh wilayah, dan kita bisa mengembangkan ke seluruh pulau di Formosa (Taiwan). Kita harus mengembangkan dari bawah ke atas.

 
Cari di Semua Acara
 
 
Paling populer
 Vegan: Cara Tercepat untuk Mendinginkan Planet
 "Home": Film Dokumenter Lingkungan dari Yann Arthus-Bertrand
 Pertanian Ahimsa: Pertanian Organik tanpa Tanah
 Dr. Rajendra K. Pachauri - Peringatan Global: Dampak Produksi dan Konsumsi Daging terhadap Perubahan Iklim
 “Perubahan Iklim, Perubahan Kehidupan” - Pesan dari Greenpeace Brasil
 Metode Pertanian Alami Yoshikazu Kawaguchi
 Dunia Taman Asli yang Memikat bersama Alrie Middlebrook
 Dampak Merusak Peternakan Babi
 Penyebab Cepat Hilangnya Biodiversitas Global: Industri Peternakan
 Ilmuwan Perubahan Iklim Dr. Stephen Schneider tentang Keadaan Planet Kita