Kasih Terhadap Ciptaan Tuhan: Puisi Maha Guru Ching Hai tentang Hewan Sesama Penghuni Bumi Kita - Suara Hati Seekor Anak Babi   
Play with windows media ( 158 MB )


Suara Hati Seekor Anak Babi

Di hari pertama aku bertemu denganmu
Adalah hari kelahiranku.
Merah muda dan bulat, oh aku sungguh montok
Bersama Ibu aku bersenda gurau dengan gembira.
Dengan kasih engkau memandangku
Memuji, “Oh, kau sungguh bulat, betapa lucunya!”

Setiap hari engkau datang berkunjung
Membawa air sejuk dan hidangan vegetarian yang lezat.
Ibu dan aku sangat tersentuh
Kebaikanmu lebih berharga dari emas.

Aku menjalani kehidupan yang damai
Di bawah pemeliharaan dan perlindunganmu
Seiring dengan berlalunya waktu aku semakin montok
Hanya makan, istirahat, dan bermain saja…

Begitu indahnya pagi ini
Di kala awan sedang melayang melintasi langit,
Aku dan Ibuku berdekapan erat
Tak sadar akan tragedi yang akan menimpa!

Dua pria muda berotot
Kuat laksana macan dan gajah
Melumatkan tubuh kecilku
Masuk ke dalam sangkar kengerian!
Tidak ada jalan untuk lolos!
Oh Tuhan, api pencucian apakah ini?

Aku meratap dalam ketakutan dan kengerian
Ibu, oh Ibu, tolong selamatkan aku!
Oh pemeliharaku, tolong segera datang lindungi aku!
Selamatkan hidupku, aku masih muda!

Ibuku menjerit dalam duka
Air mata putus asa memenuhi matanya.
Surga yang tak terukur tak dapat menampung
Derita yang tak terkira ini!
 
Pengurusku berpaling pergi 
Tangannya sibuk menghitung tumpukan uang.
Dengan malang aku terguncang-guncang dalam peti barang
Hati yang hancur lebih sakit daripada penderitaan tubuh!

Dua pria muda itu berkelakar:
“Anak babi ini akan sangat lezat!
Besok kita akan menyembelihnya
Untuk merayakan kelahiran bayiku yang baru lahir!”

Oh, betapa ironisnya hidup ini!
Jiwaku dihancurkan,
Air mata mengalir dalam hatiku
Laksana darah mengalir dalam anak sungai.

Aku kira kau mencintaiku
Memeliharaku sampai dewasa
Tetapi semua ini hanyalah pura-pura
Bagimu, ini hanyalah keuntungan dan uang!

Besok tubuhku akan disembelih menjadi potongan kecil
Daging dan tulangku berubah menjadi siksaan belaka
Hanya agar mereka dapat tertawa dalam keriangan
Di pesta dan pertemuan bahagia mereka.

Untuk anakmu yang baru lahir dan yang lainnya
Aku berharap agar mereka panjang umur
Agar keluargamu dapat berkumpul bersama
Dan tidak perlu menanggung nasib seperti diriku...

Aku berdoa agar seluruh keluargamu hidup dengan mulia
Untuk menjadi manusia dalam banyak kehidupan
Dan tak pernah dilahirkan sebagai babi
Yang selalu membayar hutang karma!

Oh, selamat tinggal kehidupan...
Aku rindu pada ibuku yang menderita.
Dengan berlinang air mata aku berteriak...
Oh, Ibu! Ibu... Ibu...

Link yang Berhubungan
 
Permohonan Tulus pada Dunia - Saduran Puisi dan Lagu Terbaru Maha Guru Ching Hai: Tolong Bangunlah! & Tolong Jangan Pergi (Bahasa Aulac)
Play with windows media
 
Peralihan Peternak Babi yang Berani ke Gaya Hidup yang Damai
Play with windows media
 
Peringatan untuk Dunia, Adaptasi dari puisi Maha Guru Ching Hai "Suara Hati Induk Ayam" (Bahasa Au Lac)
Play with windows media
 
Daging dan Pemanasan Global: Menyingkap Kebenaran untuk Menyelamatkan Planet
 
Maha Guru Ching Hai dalam soal Lingkungan: Jalani Hidup Penuh Kesadaran dan Cinta - Bag.1/4 Kutipan dari Ceramah Maha Guru Ching Hai
Play with windows media
 
Virus-virus yang Kita Kembangkan Sendiri - Wawancara dengan Dr. Michael Greger
Play with windows media
 
Cagar Alam Babi – Membangun Surga Penuh Kedamaian untuk Babi, Bag.1/2
Play with windows media

 
 
Konferensi Perubahan Iklim bersama Maha Guru Ching Hai
Maha Guru Ching Hai tentang Lingkungan
Konferensi video antara Maha Guru Ching Hai dengan staf TV
Ceramah dari Pertemuan Internasional di Tahun 2008 dan 2009
Masakan Sederhana dan Bergizi Bersama Maha Guru Ching Hai
Udaratarian - Hidup Tanpa Makanan
The King & Co.
Lembar Kata Mutiara
Daftar Penghargaan Bulanan
Daftar Konstruktif
Perdamaian dan Kebebasan
Puisi Maha Guru Ching Hai
Penghargaan Kepemimpinan Cemerlang Dunia