Acara ini mendiskusikan kemungkinan menjadi Udaratarian, atau hidup
tanpa makanan, dan bukan petunjuk yang lengkap. Untuk keamanan Anda,
tolong jangan mencoba berhenti makan tanpa bimbingan ahli yang tepat.
Supreme Master TV: Dalam kitab suci, tubuh
manusia sering disebut sebagai bait Allah. Namun, sungguh suatu hak
istimewa bagi setiap jiwa jika ia dapat menempati kediaman suci yang
dihuni oleh Sang Ilahi. Sungguh suatu berkah jika kita dapat terlahir
sebagai manusia. Dalam beberapa kesempatan, Maha Guru Ching Hai telah
berbicara tentang langkanya kesempatan ini:
Maha Guru Ching Hai: Sangat sulit
agar dapat bereinkarnasi ke dunia manusia. Kita harus memiliki cukup
Kualitas Manusia. Kita harus memiliki jodoh dengan orang tua dan
masyarakat, dengan orang di sekitar tempat kita dilahirkan. Sangat sulit.
Untuk menjadi manusia, kita membutuhkan
sejumlah pahala dari perbuatan baik yang telah kita lakukan di masa
lampau.
Supreme Master TV: Sebagai bait Allah yang
hidup, tubuh manusia dilengkapi sepenuhnya dengan keajaiban luar biasa
yang dapat dibangkitkan dalam diri mereka jika mereka bangkit secara
spiritual dan memiliki keyakinan penuh kepada Pencipta segala kehidupan.
Inedia, bahasa Latin untuk “puasa,” adalah
kemampuan manusia untuk hidup tanpa makanan. Sejak dahulu kala, sudah
ada individu-individu yang dapat menopang dirinya sendiri dengan prana,
atau daya hidup vital. Melalui berkah dari Sang Pemurah, para inedia,
mereka yang mengikuti gaya hidup tanpa makanan, dapat mengambil energi
dari alam untuk memberi makan dirinya:
Maha Guru Ching Hai: Mereka hidup
dari chi yang berasal dari tanah atau dari hutan, dari matahari, serta
dari udara. Mereka memanfaatkan semua itu. Atau mereka hidup dari kasih.
Dari kasih saja.
Supreme Master TV: Individu tersebut dikenal
sebagai breatharian, solarian, waterian, atau pranarian, dan mereka ada
dari segala latar belakang kehidupan, kebudayaan, dan dari seluruh sudut dunia.
Tentu saja segala hal dan keajaiban dalam
hidup ini berasal dari Sang Pencipta yang murah hati yang telah
merancang kita tanpa batas; kita hanya perlu terhubung ke dalam untuk
mengenal hadiah berlimpah kita sebagai anak Tuhan.
Dengan gembira kami memperkenalkan kepada Anda individu
luar biasa lainnya yang sudah tidak memerlukan makanan dan hanya hidup
dari prana, atau energi kosmik.
Minggu lalu, kita berkunjung ke India untuk menemui Sri
Sahaj Muniji Maharaj, biarawan Jain bersifat agung yang hidup dari prana
selama 1 tahun untuk mempromosikan perdamaian dunia. Hari ini, kita berkunjung ke
Amerika Serikat untuk menemui Dr. Mony Vital, pengarang “Kehidupan yang Tak
Terbatas (Life Unlimited)” dan “Kehidupan Awet Muda: Bebas dari Budaya Kematian
(Ageless Living: Freedom from the Culture of Death)”. Dr. Mony hidup
tanpa- makanan selama 18 bulan.
Dr. Mony: Breatharisme, cara saya melihatnya, bagi saya,
adalah mengetahui bahwa saya adalah bos. Saya bisa mengendalikan siapa diri saya.
Supreme Master TV: Saat kanak-kanak, Dr. Mony memiliki
kecenderungan menjadi pemikir liberal, menyangsikan dunia di sekelilingnya.
Dr. Mony: Saya dilahirkan di Irak. Kami pindah ke Israel bersama keluarga saya saat saya
berusia 5 tahun, dan saya tumbuh dewasa di Israel.
Supreme Master TV: Bagaimana kehidupan Anda saat tumbuh
dewasa?
Dr. Mony: Segalanya adalah tradisi. “Tradisi” adalah kata
pertama dan kata terakhir, maka saya memilih untuk tidak jadi bagian dari
tradisi itu dalam beberapa hal – hal makanan, hal pemikiran, hal tingkah laku,
juga.
Saya lebih mandiri. Bahkan pada usia 5 tahun – pada usia sangat muda – saya
menyadari bahwa itu semua tentang pengaruh keadaan, dan saya bahkan
tak bisa menerima pengaruh keadaan itu.
Saat dewasa, saya menyadari semua orang harus dibentuk oleh
kebudayaan dan harus persis sama; jika tidak, kita adalah seorang yang sesat,
ada sesuatu yang salah dengan diri kita. (Betul.) Sehingga, saya memilih jalan lain. Saya selalu ingin tahu
apakah yang hilang.
Supreme Master TV: Sebagai hasil dari keterbukaan pikiran
dan keingintahuannya, Dr. Mony siap menerima kemungkinan gaya hidup tanpa
makanan.
Dr. Mony: Saya bertemu sahabat saya yang bernama Jasmuheen,
dan ia menulis buku yang luar biasa yang berjudul, “Makanan Prana (Pranic
Nourishment)”, atau “Hidup dari
Cahaya (Living on Light)”. Itu adalah judul lain untuk buku itu. (Betul). Dan saya membaca buku
itu, sepertinya, lima kali, dan segala yang dikatakan dalam bukunya –itu
sepenuhnya 100% tepat dan benar, karena saya telah menjalani hal itu ketika saya
berhenti makan. Dan saya tahu bahwa ia benar. Itu sempurna. Jadi ketika saya
bertemu dengannya dan saat dia bertanya, “Siapa yang ingin berhenti?” Saya mengacungkan tangan dan berkata, “Saya.”
Lalu ia
bertanya, “Kapan?” Dan saya jawab, “Hari ini.” Dan begitulah.
Supreme Master TV: Begitu Dr. Mony mengambil keputusan untuk menjadi
bebas-makanan, proses transisi itu secara mengejutkan berjalan lancar.
Dr. Mony: Saya tidak perlu melewati proses untuk berhenti
makan, karena biasanya ada proses 21 hari. Saya tidak perlu melakukan semua itu
karena tidak memiliki beban apa pun, saya tidak memiliki masalah apa pun untuk
dibersihkan – keluarga, ayah, ibu saya.
Semua pengaruh keadaan itu - saya tak memiliki semua ini.
Saya telah mengatasi semua masalah ini. Jadi begitu saya mengambil, keputusan,
itu selesai. Ya, saya bahkan tak ingin minum air selama beberapa saat dan saya bekerja pada waktu melakukan itu.
Supreme Master TV: Apakah Anda memperhatikan perbedaan
dalam tubuh Anda dalam kaitannya dengan kehilangan berat badan atau apakah
reaksi tubuh Anda setelah Anda memutuskan untuk melakukan ini?
Dr. Mony: Baiklah, saya mengetahui apa yang akan terjadi.
Ini bukanlah suatu tembakan dalam kegelapan. (Benar). Saya tahu tiap langkah dari proses itu karena saya membaca
dalam bukunya. Lalu saya juga mengenal diri saya, maksud saya, semuanya benar.
Supreme Master TV: Akan tetapi, karena tubuhnya mengalami
proses detoksifikasi selama minggu pertama, Dr. Mony mencatat beberapa
perubahan fisik.
Dr. Mony: Jadi, pada tiga hari pertama kita kehilangan
berat badan dan banyak racun keluar dari tubuh kita – darah kita benar-benar beracun.
Ketika kita buang air kecil, itu terasa seperti terbakar karena racun keluar
dari tubuh kita untuk minggu pertama; tapi tiga hari pertama adalah yang utama.
Karena kita melepaskan segala hal yang telah kita akumulasi
sepanjang hidup.
Dan kita tidak perlu tidur – kita tidur misalnya satu atau
dua jam, lalu kita oke selama delapan jam kemudian. Kemudian sepanjang waktu,
kita benar-benar tak lelah, tak ada rasa lelah; jika kita tidak makan, kita
tidak memboroskan energi.
Jadi tiga hari pertama, kita banyak kehilangan berat badan
lalu tubuh kita menyentak dan mulai memakai lemak… dan berat badan kita menurun.
Saya secara total berkurang sekitar 7 kg. Lalu kita menuju ke berat badan
optimal. Tubuh mengetahui – kita tidak perlu memberitahunya apa pun.
Jadi kita kehilangan apa yang tidak kita perlukan lalu kita
tetap di situ. Tapi kuncinya adalah olahraga: kita harus berolahraga. Kita harus
berada dalam kebugaran.
Kita sengaja melakukan itu dan kita terlihat baik, kita
merasa baik, kita berolahraga setiap hari... Maksud saya, sepanjang hari. Kita memiliki semua waktu untuk berolahraga.
Supreme Master TV: Setelah tubuhnya menyesuaikan kembali ke
keadaan optimal, Dr. Mony mulai memperoleh manfaat dari gaya hidup
tanpa-makanan.
Dr. Mony: Kita memiliki lebih banyak energi dan kekuatan,
kekuatan fisik, daripada saat kita makan. Jadi, dalam ruang olahraga saya melakukan 10 kali lebih
berat dari sebelumnya.
Supreme Master TV: Dan Anda merasa lebih baik?
Dr. Mony: Oh, merasa lebih baik. Ya, itu adalah perasaan
menakjubkan.
Supreme Master TV: Kenyataannya, Dr. Mony yakin bahwa
konsumsi makanan secara umum melawan produktivitas dari kesehatan optimal.
Dr. Mony: Lihatlah, saat orang makan, makanan adalah
penghisap energi nomor satu dari tubuh fisik kita. Setiap kali kita makan,
makanan akan menutup sistem dalam tubuh Anda guna memproses makanan itu. Lihat,
itulah sebabnya ada tidur-siang di dunia ini. Menurut Anda, mengapa?
Supreme Master TV: Setelah kita makan kita perlu pergi
tidur.
Dr. Mony: Setelah mereka makan, mereka harus pergi tidur.
Menurut Anda, mengapa mereka melakukan itu?
Karena mereka terlalu banyak makan, tubuh mereka menutup;
mereka harus tidur selama satu atau dua jam untuk mengizinkan tubuh mereka
memproses makanan selagi mereka sedang tidur. Jadi banyak sistem yang tertutup
sewaktu perut bekerja, jadi apabila kita tidak makan, kita tidak memiliki
masalah itu.
Kita tidak memiliki masalah memberi makan diri kita,
memproses makanan itu dan pengeluaran - ketiga hal itu semuanya tidak ada lagi. Lalu kita tidak menyia-nyiakan energi apa pun.
Energi sebenarnya – bagaimanapun juga
berasal dari pernafasan. Apabila kita merasa bahwa makanan kita adalah hal yang
membuat kita tetap hidup, itu adalah kesalahan besar. Karena semua yang dilakukan di dalam tubuh kita berada di
dalam pikiran kita – bukan di perut kita. Perut kita adalah sekunder.