Peralihan Peternak Babi yang Berani ke Gaya Hidup yang Damai    Bagian ke 1
Bagian ke 1 Play with windows media ( 41 MB )
Bagian ke 2 Play with windows media ( 44 MB )



Babi adalah salah satu satwa paling cerdas di Bumi. Bahkan, menurut penelitian ilmiah, tingkat kecerdasan mereka melampaui anak berusia tiga tahun.

Mereka juga sangat sensitif dan makhluk yang baik hati seperti yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa induk babi bernyanyi kepada anak-anak babi ketika ia menyusui.

Cagar Alam Babi adalah suaka satwa nirlaba bagi babi yang ditinggal, diabaikan, disiksa dan tunawisma di Tennessee, AS yang dikelola oleh Richard dan Laura Hoyle. Saat ini fasilitas tersebut menampung kira-kira 60 penghuni. Dengan adanya kesempatan mengamati babi secara dekat selama bertahun-tahun, Bpk. Hoyle memiliki pengamatan berikut tentang sifat alami mereka.

Bpk. Hoyle (L):  Hewan ini berharap dapat didampingi oleh babi lainnya. Mereka membentuk ikatan yang amat dekat dengan babi lainnya. (Karena) babi peternakan adalah kelompok matriarkal. Babi yang dominan adalah babi betina. Semua anggota kelompok tahu tempat mereka di dalam tatanan sosial itu dan mereka merasa sangat nyaman dengan hal itu. Mereka saling menemani saat seekor babi sakit. Di dalam kelompok itu ada struktur sosial yang amat rumit, dan jalinan persahabatan.

Anda harus berada di sini saat salah satu babi itu sakit dan menjalani suatu proses yang panjang untuk menghargai bagaimana babi lainnya akan berdiri menjaga babi tersebut, tidur dengan babi itu, mengawasi Anda saat Anda berusaha melakukan sesuatu, menyuntik atau apa saja; akan ada 3 atau 4 babi pendamping yang mengawasi Anda untuk memastikan bahwa Anda tidak melukai sahabat mereka. Kedalaman perasaan dan struktur sosial mereka tidak pernah dipahami, bahkan setelah 25 tahun melakukannya, tetap saja tidak pernah berhenti membuat saya kagum.

Karena menghargai sifat alami dari teman-teman babi kita, banyak peternak babi yang telah membuat keputusan mulia untuk meninggalkan industri itu dan mencari mata pencaharian yang damai. Hari ini, kami memperkenalkan beberapa cerita menyentuh hati dari dua bagian seri berjudul, “Peternak Babi yang Berani Beralih Menuju Gaya Hidup Damai”.

PEMBAWA ACARA: Randall Ball, seorang vegan, berasal dari keluarga peternak babi, tetapi meninggalkan bisnis untuk menciptakan Surga yang Ditemukannya.

Randall Ball (L): Sejarah keluarga saya adalah peternak babi di Ohio sini. Saya ingin mengatakan satu hal yang membuat saya benar-benar berubah, yaitu kesehatan. Itulah mengapa saya berada dalam bidang ini sekarang setelah ayah saya meninggal ketika saya berusia dua tahun. Saya nomor lima dari enam bersaudara. Ia meninggal karena serangan jantung dan setiap saudaranya juga meninggal karena serangan jantung. Dan itu membuat saya benar-benar bertanya tentang hubungan itu dan semakin saya melihat ke dalamnya, hubungan itu semakin jelas bagi siapapun yang bersedia melihat dari segi ilmu kesehatan.

PEMBAWA ACARA: Dari penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas sampai infeksi yang tak dapat diobati yang berasal dari peternakan, jelas bahwa konsumsi daging sangat mengancam kesehatan kita. Infeksi kebal-obat seperti Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) berkaitan dengan ternak yang diberi antibiotik dalam jumlah besar setiap hari untuk memicu pertumbuhan yang dipaksakan dan mengobati penyakit yang terjadi dalam kondisi tempat tinggal penuh sesak dan sangat kotor.

Randall Ball (L): Saya berasal dari industri medis. Saya menghabiskan 10 tahun di diagnostik dan ketika saya melihat ke pabrik peternakan, mereka hanya dapat digambarkan sebagai kekejian bagi saya, dari kedua sudut pandang, secara kesehatan dan lingkungan. Dan secara pribadi saya tidak mendukung orang untuk memasukkan teror ini, sakit ini, penderitaan ini, semua polusi ini ke dalam tubuh mereka.

Di samping itu, ini adalah wadah bagi berkembang biaknya semua penyakit, flu babi, flu burung, semua ini benar-benar bukan pembawaan dalam babi. Babi sebenarnya salah satu satwa paling bersih di planet ini.

PEMBAWA ACARA: Produksi peternakan intensif telah menimbulkan berbagai penyakit baru yang berbahaya seperti varian penyakit Creutzfeldt-Jakob dari penyakit Sapi Gila, dan bertanggung jawab atas wabah flu babi sekarang ini. Angka resmi kematian global akibat flu babi secara global sekarang telah melebihi 12.000 orang dengan seluruh jumlah yang terinfeksi jauh melebihi perhitungan.

Dua mantan peternak babi di selatan Âu Lạc (Vietnam), keduanya sekarang vegan mengatakan flu babi dan keprihatinan lingkungan menyebabkan mereka berhenti dari peternakan dan beralih menanam buah naga organik.

Thai (L): Saat ini, saya mendengar laporan televisi dari seluruh dunia yang memberitahu kita bahwa H1N1 (flu babi) sangat cepat mempengaruhi kesehatan manusia. Setiap hari saya melihat pula limbah ternak mencemari pasokan air dan masyarakat sekitar, pertama mempengaruhi kesehatan kita sendiri, kemudian kesehatan masyarakat. Untuk alasan itu, Saya beralih menanam buah naga.

Supreme Master TV (L): Mengapa Anda mengubah pekerjaan Anda?

Kim (P): Alasannya adalah radio terus melaporkan tentang H1N1 (flu babi) yang menulari manusia, dan saya melihat bahwa peternakan babi merusak lingkungan serta sumber air yang dipakai warga di sekitar sini. Saya merasa tidak enak dan memutuskan untuk mengubah pekerjaan. 

Randall Ball (L): Saat dihadapkan pada industri peternakan, saya pikir ada banyak data ilmiah yang menunjukkan keburukan, risiko kesehatan, dan seterusnya dan saya sangat berterima kasih serta mengagumi Supreme Master TV atas semua kumpulan data yang mereka peroleh.

Hsu Chun-De (L): Mereka (babi) adalah teman baik kita, jadi kita tidak boleh memakannya.

PEMBAWA ACARA: Banyak penelitian ilmiah telah dilakukan untuk menyelami kehidupan batin satwa sesama penghuni yang menarik ini yang menunjukkan betapa kompleks dan sosialnya mereka.

Profesor Donald Broom dari Universitas Cambridge Sekolah Dokter Hewan di Inggris menyatakan bahwa babi “memiliki kemampuan kognitif  yang cukup canggih.”

Kim (P): Saat memelihara babi, saya menemukan induk betina seperti kita para wanita. Ketika mereka melahirkan, saya ikut merasa sakit seperti seolah-olah mereka adalah adik saya. Mereka tidak bisa bicara seperti kita, jadi saya amat kasihan kepada mereka.

Randall Ball (L): Menurut saya kita benar-benar harus melihat lebih dalam daripada sekadar ilmu pengetahuan. Bagaimana perasaan kita tentang itu dan bagaimana itu bergetar dengan hati kita dan perut kita, dan menurut saya sangat jelas bahwa kita telah putus hubungan dengan kehidupan lainnya di Bumi dan membunuh makhluk ini yang mempunyai hak yang sama untuk berada di sini dan memperlakukan mereka sesuka hati kita.

PEMBAWA ACARA: Hewan yang cerdas dan sensitif ini menahan kekejaman yang tak terungkap dalam peternakan babi. Hidung mereka mempunyai kekuatan sel penciuman 200 kali lebih kuat daripada yang dimiliki oleh manusia.

Dengan kebersihan sebagai sifat pembawaan mereka dan indra penciuman yang tajam, babi dalam industri peternakan menderita berkepanjangan dalam kotoran yang buruk dan bau busuk yang disebabkan oleh berjejalnya ribuan babi dalam bangsal.

Meskipun operasinya kecil dibandingkan industri hewan berskala besar, para peternak yang sensitif di Âu Lạc (Vietnam) menyadari kekejaman saat mengurung dan menyembelih makhluk berperasaan teman mereka.

Kim (P): Ajaran Cao Ðài melarang pembunuhan. Pada saat itu, saya juga merasa sangat malu, “Kenapa saya, pengikut Cao Dai, masih membiakkan hewan untuk makanan?” Betapa malunya saya!

Thai (L): Sebelumnya ketika saya memelihara babi, limbahnya menyebabkan radang paru-paru dan kesehatan istri saya dan anak-anak merasa tidak sehat; kami tidak begitu bahagia. Memelihara babi juga membuat banyak masalah. Misalnya, ketika babi sedang sakit, saya tidak tahu sebabnya, jadi saya harus membeli obat untuk mereka. Saya khawatir demi mereka. Ketika babi sakit, saya juga merasa sakit. Saat melihat mereka sakit, saya kasihan pada mereka, karena mereka tidak bisa berbicara.

Kim (P): Setiap saya menjual babi, mereka selalu kembali, tidak mau meninggalkan saya karena mereka tumbuh besar dengan saya. Saya tidak ingin babi tersebut disembelih. Saya memikirkan babi tersebut diikat. “Tuhanku! Malam ini, babi tersebut dibunuh.” Saya banyak berdoa untuknya. Setiap saya menjual babi, saya merasa sakit sebulan, bahkan lebih lama. Kemudian saya katakan kepada suami saya, “Sayang kita harus berhenti membiakkan babi!” Dia kemudian menjawab, “Baiklah.” Saya tidak tega menjual babi, karena saya sangat mengasihi mereka. Saya tidak dapat membiakkan babi untuk daging lagi.

PEMBAWA ACARA: Banyak mantan peternak babi yang mulia seperti Hsu Chun-De dari Formosa (Taiwan) yang meninggalkan industri itu meskipun ada tekanan untuk melanjutkannya. Bapak Hsu sekarang menjadi ketua Institut Riset Alam Wilayah Yunlin dan pendiri Bahtera Nuh, sebuah proyek untuk melestarikan spesies tumbuhan air di pulau tersebut.

Hsu Chun-De (L):  Tahun 2000, saya menutup peternakan babi dan memulai pekerjaan yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan. Saya harus merelakan pendapatan beberapa juta dolar. Tapi kita harus bersikeras melakukan hal yang benar. Dalam mengambil kesulitan, saya bersikeras melakukan apa yang benar. Tanpa ketekunan, kita tidak bisa berhasil mengubah hidup kita.

 Supreme Master TV (P):  Bagaimana Anda mendukung keputusan suami Anda?

Istri: Pada awalnya, saya juga sangat enggan untuk menutup peternakan babi itu. Kami bisa menghasilkan beberapa juta dolar Taiwan dalam setahun. Tetapi karena pertimbangan lingkungan dan generasi mendatang kita, meskipun kami tidak sekaya sebelumnya, kehidupan kami sangat rileks dan bahagia.

PEMBAWA ACARA: Peternak yang baik di Âu Lạc (Vietnam) sebelumnya juga mengalami kekhawatiran serupa dan tantangan untuk mengubah pekerjaan mereka tapi mereka sama-sama bersikap tabah dalam menapak jalan kebaikan.

Kim (P): Ini memang agak sulit, tapi saya bertekad. Oleh karena itu, saya bisa mengatasi semua kesulitan. Saudara-saudari saya dan mertua saya berkata, “Kandang babimu bagus, dan sekarang kamu menutupnya? Sayang sekali!” Lalu saya menjawab, “Tidak, saya sudah memutuskan. Selain itu, pohon buah naga sekarang berbuah, siap saya panen. Jadi, saya berhenti beternak babi.”

Supreme Master TV (L): Bagaimana keluarga Anda bereaksi terhadap ini?

Thai (L): Pada awalnya, keluarga saya bingung tentang keputusan saya, tapi saudara saya Tam menjelaskan dengan jelas tentang hutang karma dan aspek spiritual ini sehingga kita semua mengerti. Pertama, hal itu merugikan kesehatan setiap orang. Kedua, mencemari sumber air. Oleh karena itu, saya bertekad untuk segera mengubah pekerjaan saya.

PEMBAWA ACARA: Keteguhan hati dari peternak babi yang lembut hati untuk beralih ke gaya hidup yang penuh kasih dan ramah lingkungan benar-benar mengagumkan.


Link yang Berhubungan
 
Pesan Media di Dunia untuk Konferensi Kopenhagen: Hentikan Perubahan Iklim melalui Perubahan Diet
Play with windows media
 
Peringatan untuk Dunia, Adaptasi dari puisi Maha Guru Ching Hai "Suara Hati Induk Ayam" (Bahasa Au Lac)
Play with windows media
 
Daging dan Pemanasan Global: Menyingkap Kebenaran untuk Menyelamatkan Planet
 
Dari Beternak Hewan ke Mengolah Tanaman: Para Petani Membuat Perubahan Mulia
Play with windows media
 
Cagar Alam Babi – Membangun Surga Penuh Kedamaian untuk Babi, Bag.1/2
Play with flash player Play with windows media
 
Virus-virus yang Kita Kembangkan Sendiri - Wawancara dengan Dr. Michael Greger
Play with windows media
 
Ikuti Suara Hati Anda: Babi di Api Penyucian
Play with windows media

 
 
Konferensi Perubahan Iklim bersama Maha Guru Ching Hai
Maha Guru Ching Hai tentang Lingkungan
Konferensi video antara Maha Guru Ching Hai dengan staf TV
Ceramah dari Pertemuan Internasional di Tahun 2008 dan 2009
Masakan Sederhana dan Bergizi Bersama Maha Guru Ching Hai
Udaratarian - Hidup Tanpa Makanan
The King & Co.
Lembar Kata Mutiara
Daftar Penghargaan Bulanan
Daftar Konstruktif
Perdamaian dan Kebebasan
Puisi Maha Guru Ching Hai
Penghargaan Kepemimpinan Cemerlang Dunia