Jeong-Soon, Kucing-Kuil Vegan Korea Selatan (Dalam Bahasa Korea)   
Play with windows media ( 57 MB )


SUPREME MASTER TV: Halo, pemirsa. Jumpa lagi di Vegetarisme: Cara Hidup Mulia, di sini di Supreme Master Television. Hari ini di acara kami, kami akan memperkenalkan Anda sahabat satwa yang sangat istimewa. Dia adalah seekor kucing yang tinggal dengan damai di kuil pegunungan di Youngdong-goon, Korea Selatan.

Ya, kucing ini adalah Jeong-Soon. Selagi Anda mungkin sudah ingin tahu kalau dia adalah penghuni kuil, tetap saja ada alasan lain dia sangat istimewa...

Koki Kuil (P): Ya ampun, saya belum pernah melihat kucing seperti dia.

Murid 02 (P): Saya tak mempercayainya sampai saya melihatnya sendiri dengan mata saya. Tapi saat saya melihat dia di sana dan...

Koki Kuil (P): Sebentar, tampaknya tak ada kucing seperti dia di dunia.

SUPREME MASTER TV: Ini adalah Kuil YongYeon-Sa berlokasi di YoungDong-goon, sebelah utara provinsi Chungcheong, Korea Selatan. Kuil ini tidak banyak berbeda dari kuil-kuil lainnya. Di kuil sederhana ini, akan tetapi, tinggallah seekor kucing yang sangat luar biasa bernama Jeong-Soon.

Murid 02 (P): Mari saya panggil dia. Saya bertanya-tanya di mana dia sekarang. Jeong-Soon! Jeong-Soon! Jeong-Soon! Jeong-Soon! Di mana kamu? Dia tidak muncul walaupun namanya dipanggil. Dia tak mau keluar sampai Biksuni memanggilnya.

Biksuni (P): Jeong-Soon, apakah kamu sedang menjaga melon? Di mana kamu? Oh, di situ rupanya kamu. Ini panas. Mari makan. Apakah kamu tidur? Anda harus menjawabnya.

SUPREME MASTER TV: Inilah Jeong-Soon, kucing yang terkenal. Dia adalah kucing lembut yang tampan dalam tuksedonya yang rapi. Dia dan Biksuni menuju ke dapur kuil di saat waktu makan siang. Nah, dengan sabar dia menunggu makanannya. Oh, apakah itu tauge? Dia habiskan setiap jejak tauge lezat itu. Dan Biksuni memberinya kubis rebus. Dia habiskan sepiring tauge dan kubis. Sekarang saatnya pencuci mulut. Melon kuning? Kejutan besar kami untukmu adalah Jeong-Soon adalah kucing vegan murni 100% yang menyukai sayuran dan buah-buahannya! Jeong-Soon sangat populer di antara para pengunjung kuil YongYeon-Sa.

Murid 01 (P): Saat kami makan di dapur, dia masuk. Dan jika kami berikan dia tauge yang sudah dimasak dan nasi, dia makan banyak.

Koki (P): Dia sangat suka tauge, melon kuning, dan kubis yang dimasak. Menakjubkan melihat dia makan melon kuning. Saya telah tinggal bersama kucing di banyak tempat, tapi ini kali pertama saya melihat kucing hanya makan sayuran dan buah-buahan, bukan makanan yang biasa. Ini sungguh pertama kalinya saya melihat hal ini. Jadi saya kira dia sungguh kucing yang sangat unik. Saat saya memasak sayuran, saya sisihkan sebagian untuk dia karena saya tahu dia menyukainya.

Murid 02 (P): Dia amat sangat suka melon kuning. Saya pernah melihat dia makan tauge, kubis, dan kentang setelah makanan itu didinginkan sebentar. Saya juga melihat dia makan sayuran di Mie Sup Pasta Kacang (Doenjang-guk). Ketika saya makan mie, yang mana adalah kesukaan saya, dia akan menatap saya. Saya bertanya, “Biksuni, mengapa dia bersikap seperti itu?” Dan dia menjawab, “Berikan dia sedikit.” Ini seperti mengapa Anda makan sendiri. Jadi, saya berikan sedikit untuk dia dan dia sangat menikmatinya. Ya, dia suka mie.

SUPREME MASTER TV: Faktanya, Jeong-Soon suka sayuran, buah-buahan, rumput laut, jamur, kacang-kacangan, dan sebagainya. Tapi makanan kesukaannya adalah melon kuning.

Murid 02 (P): Dia terkenal di antara umat Budha yang ke kuil karena menyukai melon kuning. Hal ini, hal yang ini, dan juga itu. Ini.

SUPREME MASTER TV: Apa yang sedang Anda tunjukkan pada kami sekarang?

Murid 02 (P): Ah, dia buang air di sini setelah makan melon kuning. Dan benih-benih tumbuh dari situ dan menjadi melon kuning seperti ini. Bahkan bunga-bunga di sana telah mekar. Bunga ini indah, bukan? Inilah tempat dimana dia buang air. Dia buang air di sini sehingga ini menjadi ladang melon kuning. Jadi dia menjaga ketersediaan makanannya [melon] sendiri. Jadi karena dia kami punya banyak melon kuning di sekitar sini.

SUPREME MASTER TV: Sekarang dia menjadi petani organik? Jeong-Soon juga menjaga taman-taman kuil dengan berani dari para tamu tak diundang, dan menjaganya mekar dalam kondisi puncak. “Saya menjaga kebun Kuil YongYeon-Sa!” Penjaga yang berani ini tampaknya mulai mengantuk dalam cahaya matahari sore yang temaram. Jadi bagaimana Jeong-Soon menjadi kucing yang vegan?

Biksuni (P): Saat ini dia berusia satu setengah tahun. Saya mulai memberi dia melon kuning sejak dari pertama karena semua orang harus menjadi vegetarian di kuil ini dan kami tak punya daging. Tapi dia hanya mau makan ⅓ sendok nasi.

Biksuni (P): Jadi, saya mulai memberinya tauge. Kemudian dia makan tauge dengan sangat lahap. Dia juga sangat suka ubi. Dan saya tambahkan kubis dalam sup pasta kacang, dan memberikannya itu. Wow, setiap kali saya merebus kubis, dia akan mengeong-ngeong, dan sangat menikmati memakannya. Seperti manusia juga katakan “Wow lezat, lezat,” dia akan terus mengeong-ngeong sambil makan. Jadi, saya sadar dia sangat suka kubis.

SUPREME MASTER TV: Biksuni memetik daun kubis dari kebun kuil dan sedang sibuk memasak. Dia memasukkan rumput laut dan jamur terompet raja, merebusnya, lalu tambahkan banyak bubuk biji perilla. Lalu, dia tambahkan satu sendok penuh pasta kacang (doenjang) dan sedikit daun kubis. Dia tambahkan protein kedelai dan merebusnya. Lalu, selesai. Oh tidak, belum! Kami harus dinginkan panci dengan kipas angin. Pindahkan ke mangkuk dan dinginkan dengan kipas angin sekali lagi. Lalu Biksuni meninggalkan dapur dengan mangkuk. Adalah aroma sup pasta kacang yang membangunkan Jeong-Soon dari kantuknya. “Wow, kesukaanku, Doenjang-guk!” “Yeah, kubis ini sangat lezat!” Dia sangat menikmati kubis, jamur, dan protein kedelai yang dimasak Biksuni untuknya. Biksuni juga memberi makan Jeong-Soon dengan kacang. Apa yang sedang Anda lakukan

Biksuni (P): Saya memberinya suplemen protein. Saya memberinya kacang.

SUPREME MASTER TV: Apakah dia menyukainya?

Biksuni (P): Dia suka sekali. Dia menikmatinya lebih dari saya.

SUPREME MASTER TV: Anda mengunyahkan untuknya?

Biksuni (P): Giginya yang asli adalah karnivora, jadi ruang antar gigi luas. Karena itu, dia tidak dapat mengunyahnya. Maka saya kunyah ini dulu dan berikan padanya.

SUPREME MASTER TV: Sekarang Jeong-Soon telah selesai makan.

Biksuni (P): Anak baik! Oke, waktunya mandi sendiri dan beristirahat. Bersihkan diri dan kita akan berdoa di hadapan patung Buddha.

SUPREME MASTER TV: Berdoa pada Buddha?

Biksuni (P): Pada waktu ini, saat saya pergi ke aula kuil, dia akan mengikuti saya, duduk bersama saya, dan berlatih sepanjang malam.

SUPREME MASTER TV: Apakah dia bermeditasi dengan Anda sepanjang malam?

Biksuni (P): Biasanya saya masuk ke aula kuil pada pkl 22 dan bermeditasi sampai pkl 6 dan dia masih di sana dengan saya sepanjang waktu.

SUPREME MASTER TV: Apa dia meditasi dengan baik?

Biksuni (P): Ya, dia menutup matanya, dan saya yakin dia meditasi dalam caranya sendiri.

SUPREME MASTER TV: Tidakkah dia mengganggu doa atau meditasi Anda?

Biksuni (P): Saya beritahu dia agar duduk di samping saya dan dia duduk di sana, tanpa suara. dan jika saya katakan “Pergi ke sana,” maka dia duduk di atas tumpukan bantal. Dia suka duduk di tempat yang lebih tinggi.

SUPREME MASTER TV: Jeong-Soon adalah kucing praktisi spiritual yang bermeditasi sepanjang malam bersama Biksuni di dalam biara. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana dia berlatih meditasi? Kami akan segera temukan jawabannya setelah kami kembali dari pesan2 singkat ini. Tetaplah bersama di Supreme Master Television.

Dia tinggal di kuil di gunung, mengenakan tuksedo profesional yang bergaya. Dia makan hidangan vegan. Dia ahli dalam pertanian organik. Dia berdoa dan bermeditasi sepanjang malam. Kami akan lanjutkan cerita tentang pahlawan hari ini, Jeong-Soon kucing vegan 100%.

Murid 01 (P): Kucing ini diceritakan duduk di samping Biksuni dan mereka bermeditasi bersama sepanjang malam. Mereka tidur bersama, berdoa bersama, makan bersama, dan tinggal bersama. Dia mengikuti Biksuni ke mana-mana.

SUPREME MASTER TV: Saat malam tiba, Biksuni bersiap-siap untuk meditasi sepanjang malam. Dan Jeong-Soon selalu muncul di aula kuil. Posisinya adalah di atas tumpukan bantal di samping Biksuni. Duduk dengan nyaman di atas bantal, dia tampak seperti praktisi sesungguhnya. Mata tertutup lembut, kepalanya tegak. “Apakah aku tidur? Tidak! Saya bermeditasi dengan rajin bersama Biksuni!” Saat tiba jam menjelang 12:30, tanpa suara dia menghampiri Biksuni dan menerima sebuah pelukan. “Di sini tampaknya mendapat lebih banyak berkah!” Dua kelompok meditasi ini berlangsung sepanjang malam. Fajar mulai menyingsing dan Biksuni bersiap-siap untuk tidur.

Biksuni (P): Mari tidur, Jeong-Soon. Mari sini, anak baik! Bagaimana kalau gunakan tangan saya sebagai bantal? Maukah kamu tidur di sini? Selamat malam! Slmt malam! Anak baik.

SUPREME MASTER TV: Berapa lama telah berlalu? Jeong-Soon sudah tidur dengan kepalanya bersandar pada lengan Biksuni. Fajar tiba dan cahaya matahari mengusir kegelapan dan membawa cahaya pada seluruh kuil. Pagi-pagi sekali, Biksuni berjalan naik ke bukit untuk membunyikan lonceng. Jeong-Soon juga naik menapaki bukit, mengikuti Biksuni. Dia makan rumput sementara Biksuni membunyikan lonceng. Jeong-Soon juga hadir pada doa pagi. Matanya bercahaya terang, dia tak pernah tertidur. Dia mendengarkan suara moktak.

“Saya juga suka memukul moktak.” Oh, dia telah pindah ke bantal Biksuni dan duduk di sana bersama dengannya. Dia tampak sedikit kurang mantap di sana....Tentu saja! Jeong-Soon, saya kira tempat ini kurang tepat untuk meditasi. Jeong-Soon pindah kembali ke tempat asalnya. Sebuah makanan ringan siap ketika sesi doa ini selesai.

Biksuni (P): Oh, kucing Bodhisattvaku, saya merasa senang dengan usaha Anda. Anda bekerja begitu keras. Semoga Anda mencapai Kebuddhaan! Selamat atas doanya. Saya rasa orang seharusnya datang dan melihat kucing jalankan diet vegan dan berdoa di depan patung Buddha, dan mereka bisa belajar dari kucing. Ya, semua jiwa adalah sama. Dia sudah tahu bagaimana naik ke Surga dan berdoa. Untuk makanan, dia tahu bahwa dia seharusnya menjadi vegan. Dia dengan begitu menjadi lebih lembut dan konsentrasi dia juga sangat kuat. Saya harap orang mengembangkan kasih dan welas asih mereka ketika mereka melihat hewan-hewan vegan ini. Dan berharap bahwa mereka bertekad menjadi veggie seperti kucing sehingga mereka bisa menaikkan jiwa mereka dan jadi lebih murni dan berhenti makan daging.

SUPREME MASTER TV: Lewat veganismenya, Jeong-Soon mendorong umat Budhis di sini untuk membangunkan welas asih mereka dan berubah ke diet vegan.

Murid 02 (P): Saya merasa malu. Malu sebagai manusia. Dia menjalankan diet vegetarian dan berlatih dengan baik. Meskipun kita adalah murid dari Biksuni, kami menjadi vegetarian sangat telat, dimana dia menjadi vegetarian setelah dia datang ke sini, persis seperti itu adalah sifatnya. Saya rasa sifat spiritual kita tidak setinggi ia, dan dia sudah mempunyai hubungan dengan Biksuni, di kehidupan sebelumnya juga.

SUPREME MASTER TV: Jeong-Soon juga menyambut semua tamu yang mengunjungi biara dan muncul dihadapan mereka dan naik ke lengannya. Kucing yang berhati hangat dengan banyak kasih memakan tumbuhan dan buahan – orang begitu terinspirasi oleh Jeong-Soon yang hidup tanpa kekerasan.

Murid 01 (P): Dia begitu lembut, sangat lembut karena dia adalah vegetarian.

Koki (P): Ini adalah pertama kali melihat seekor kucing yang begitu manis dan begitu ramah dengan orang.

Murid 04 (P): Saya melihat kucing dalam sebuah pandangan yang sama sekali berbeda dibanding sebelumnya.


 
 
Konferensi Perubahan Iklim bersama Maha Guru Ching Hai
Maha Guru Ching Hai tentang Lingkungan
Konferensi video antara Maha Guru Ching Hai dengan staf TV
Ceramah dari Pertemuan Internasional di Tahun 2008 dan 2009
Masakan Sederhana dan Bergizi Bersama Maha Guru Ching Hai
Udaratarian - Hidup Tanpa Makanan
The King & Co.
Lembar Kata Mutiara
Daftar Penghargaan Bulanan
Daftar Konstruktif
Perdamaian dan Kebebasan
Puisi Maha Guru Ching Hai
Penghargaan Kepemimpinan Cemerlang Dunia