Selandia Baru menghentikan percobaan untuk menghasilkan kloning hewan ternak. Lembaga Negara AgResearch telah mengumumkan keputusan untuk menghentikan program kloning yang dimulai sejak 13 tahun yang lalu setelah menemukan bahwa 90% hewan meninggal selama percobaan. Laporan lembaga tersebut menyebutkan penderitaan yang berlebihan pada pihak hewan dengan penyakit utama antara lain aborsi spontan dan kondisi sangat fatal yang dikenal sebagai hydrops, dimana rahim ibu sapi dpenuhi dengan air. Laporan tersebut juga mencatat bahwa sapi, domba dan kambing yang menanggung 13 tahun masa percobaan juga menderita arthritis kronis, pneumonia, kepincangan dan keracunan darah. Dalam satu percobaan, tiga dari empat anak sapi disuntik dengan DNA manusia dilahirkan dengan ovarium yang tumbuh begitu besar yang pecah hanya pada usia enam bulan, membunuh sapi muda. Kami berterima kasih atas keputusan belas kasihan Selandia Baru untuk menghentikan praktek kloning.
Semoga semua negara sama-sama menghentikan kekejaman dan bahaya tidak diketahui dari baik percobaan genetik maupun peternakan sehingga semua makhluk bisa hidup dalam martabat dan integritas yang dianugerahkan oleh Tuhan.
http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1360166/New-Zealand-abandons-cloning-farm-animals-90-PER-CENT-died-trials.html#ixzz1EuLJEDPo http://www.gmwatch.org/index.php?option=com_content&view=article&id=12185,
http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1360166/New-Zealand-abandons-cloning-farm-animals-90-PER-CENT-died-trials.html#ixzz1ErzKpMCp