Daniel Zitterbart, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Erlangen-Nuremberg di Jerman, dan rekan-rekan penelitinya meluangkan waktu di musim dingin memantau pergerakan burung-burung di Dronning Maud Land, Antartika.
Mereka mengamati burung-burung berkerumun bersama-sama untuk bertahan dari suhu minus 50 derajat Celcius dan angin dingin hingga 180 kilometer per jam selama 110 hari.
Selain itu, kebanyakan penguin-penguin itu adalah sang ayah yang melindungi sebutir telur di kaki mereka, bergerak maju serempak 5 sampai 10 sentimeter setiap 30 sampai 60 detik.
Dengan cara ini, mereka terus-menerus menggeser posisi, sehingga tidak ada satu ekorpun yang keadaannya terlalu lama di tepi, di mana angin paling dingin.
Terima kasih kami, Daniel Zitterbart dan tim, atas perhatiannya yang tercurah terus menerus pada kelompok cerdik teman-teman kami yang lembut berbulu. Semoga Penguin Kaisar yang cantik terus berkembang dan memberkati planet kita sampai berkalpa-kalpa tahun yang akan datang.
http://www.upi.com/Science_News/2011/06/03/Penguins-do-the-wave-to-stay-warm/UPI-30241307125969/ http://indianapublicmedia.org/amomentofscience/warm-penguins-wave/ http://www.thestar.com/printarticle/1001665BF