Dr. Kathi, ilmuwan olahraga, atlit vegan: Tantangan TransAlp mungkin adalah ajang lomba sepeda gunung paling penting dan paling sulit yang pernah ada. Anda harus membayangkan: dalam bersepeda lintas ada tiga tur sepeda utama yang dikenal semua orang; Tur Perancis sebagai puncak lomba sepeda lintas. Dan setelah bentuk ini, Tantangan TransAlp yang dimulai di tahun 1998. Lomba ini dirancang sebagai lomba 8 hari dan setiap harinya, sebuah maraton dijalankan. Anda harus membayangkan bahwa secara rata-rata adalah untuk menaklukkan hampir ketinggian 3.000 meter sehari, jadi Anda bisa katakan ini setara dengan tiga gunung juga jarak sekitar 80-100 kilometer per hari, yang harus Anda taklukkan. Dan Anda bisa bayangkan ini menguras secara fisik, secara mental; tapi juga panas, yang harus ditambahkan di sini. Dan tantangan khusus ini adalah kompleksitasnya, yang mana membuat lomba ini begitu istimewa.

Suprema Master TV: Untuk pertama kalinya, Dr. Wirnitzer secara ilmiah membawa pola makan vegan ke dalam konteks keunggulan olahraga. Mula-mula dia mempelajari lomba sepeda gunung tingkat kesulitan tinggi, bernama Tantangan TransAlp untuk menentukan seberapa kuat dan menuntutnya olahraga ini secara fisik. Peserta utama penelitian dalam proyek ini adalah dirinya sendiri – atlit perempuan yang menjalani lomba maraton sepeda gunung keras berhari-hari. Dia juga akan melaporkan asupan makanan vegan selama Tantangan TransAlp 2004. Selain menyajikan data yang dikumpulkan dan dianalisa dalam tesis doktoralnya, Dr. Katharina Wirnitzer juga menyajikan informasi terkait dalam bukunya yang sudah terbit “bikeeXtreme.”

Dr. Kathi: Prinsipnya, untuk mengatasi lomba 8 hari ini berarti bersiap fisik dan mental secara intensif, selama satu atau dua tahun; contohnya berorientasi tujuan, latihan sangat konsisten, yang harus dikontrol dan direncanakan secara individu, secara konstan. Tapi juga di satu sisi, Anda harus memiliki pengalaman berkompetisi, karena Anda juga tidak tahu bagaimana tubuh akan bereaksi, ketika selama delapan hari Anda berlomba lagi dan lagi setiap hari, mungkin sehari sebelum Anda jatuh. Dan kesulitan mental dimana setiap hari Anda duduk di atas roda selama hampir 8 jam, mengatasi turunan yang amat sulit, menahan panas, 30-35 derajat Celsius; mungkin asupan makanan dan cairan, yang mana sangat rumit dalam olahraga sepeda gunung, khususnya jauh lebih rumit daripada sepeda lintasan. Kerumitan ini menjadikan lomba ini sangat rumit dan sangat menuntut bagi para atlit.

Supreme Master TV: Dalam Tantangan TransAlp, para peserta menghadapi tantangan-tantangan adanya paparan elemen cuaca, sementara setiap hari mencoba menguasai hampir 3.000 meter perubahan ketinggian pada jalur sepanjang 100 kilometer Di bawah kondisi melelahkan seperti ini yang membutuhkan daya tahan dan kekuatan prima, nutrisi adalah yang terpenting.

Dr. Kathi: Itu adalah karakter dasar dari bersepeda alam, dimana kesempatan untuk makan dan minum sangatlah terbatas. Masalah bahkan menjadi semakin bertambah jika cuaca semakin panas dan seseorang ingin memberikan penampilan yang sangat tinggi, karena seseorang ingin menang atau ingin naik ke podium lagi. Sebagai contoh, seseorang harus memberikan kemampuan performa tinggi selama waktu yang sangat, sangat panjang dan jika Anda membuat kesalahan asupan makan, contohnya, minum sekarang atau terlambat atau salah minum minuman energi, maka itu dapat jadi contohnya, selama turunan yang panjang saya tidak punya kesempatan, memiliki energi terlalu sedikit sehingga mengalami kejatuhan performa, yang tidak dapat saya gantikan dengan apa pun selama lomba sehingga saingan terkuat saya adalah pemenang untuk hari itu dan bukan saya. Dan tantangan-tantangan ini yang harus diatasi seseorang memang sangat rumit selama perlombaan. Setelah lomba hal pertama yang harus saya lakukan adalah, di satu sisi merawat sepeda saya secara menyeluruh karena tanpa alat yang berfungsi secara optimal, saya tidak bisa meraih akhir yang baik. Dan yang kedua adalah meregenerasi tubuh saya lagi

Supreme Master TV: Dr. Wirnitzer meraih keberhasilan luar biasa dalam Tantangan TransAlp tahun 2004. Sebagai atlit amatir, adalah suatu pencapaian yang membawanya ke kelompok utama dari lomba sepeda gunung ekstrim ini, yang hampir seluruhnya terdiri atas para profesional.

Penampilan-penampilan mana yang merupakan pencapaian Anda terbesar dalam hidup dan yang paling berarti bagi Anda?

Dr. Kathi: Itu meliputi Tantangan TransAlp tahun 2004 tentunya. Kami mengincar posisi 20 tertinggi sebagai target realistik, dan hal yang melambungkan kami adalah kami dapat melalui 20 tertinggi di kategori kami sejauh ini dan berhasil di urutan 16 secara keseluruhan – hubungan dengan elite dunia sebagai tim amatir, dan itu sangat luar biasa.

Supreme Master TV: Dengan akhir lombanya yang mengesankan dan penelitian Ilmiah Olahraganya yang informatif, Dr. Katharina Wirnitzer telah diundang untuk berceramah di seluruh Eropa untuk mempresentasikan dan mempromosikan tenemuan-temuannya di KTT ilmiah internasional. Temuan-temuannya telah dipublikasi di sejumlah jurnal-jurnal ulasan sesama kolega di seluruh dunia dari tahun 2005 sampai 2009. Di tahun 2005, dia dianugerahi Penghargaan Peneliti Muda dalam kategori “Latihan Olahraga” oleh Universitas Prague. 

Tahap-tahap regenerasi adalah aspek penting dari daya tahan seorang atlit. Telah terbukti secara ilmiah bahwa tahap-tahap regenerasi adalah jauh lebih pendek bagi seorang vegan daripada seorang non-vegetarian karena mengkonsumsi protein hewani membuat tubuh seseorang berada dalam kondisi asam bahkan saat istirahat. Berapa lama seharusnya periode pemulihan, dan mengapa Anda sebaiknya bertahan dengan itu? Dr. Wirnitzer menjelaskan:

Dr. Kathi: Masalahnya adalah, tubuh membutuhkan setidaknya 8 sampai 16 jam untuk beregenerasi, agar bisa kembali ke kondisi semula keesokan harinya dengan cadangan energi yang terisi penuh. Dan jika saya tidak bisa menjamin ini, itu berarti bahwa kemampuan saya berkurang keesokan harinya di permulaan dan tidak dapat memanfaatkan potensi performa saya sama sekali. Walaupun mungkin saya ingin itu, tubuh saya hanya tidak mengijinkannya. Karena itu, regenerasi setelah kompetisi sangatlah penting.

Supreme Master TV: Dr. Katharina Wirnitzer juga berbicara tentang kelaziman tentang mitos protein hewani. Jika kita teliti sumber-sumber ilmiah secara rinci, gambaran berbeda muncul dengan bukti yang mendukung keunggulan pola makan vegan. Penelitian-penelitian seperti ini sudah ada sejak lebih seabad lalu sampai jaman kontemporer.

Bahkan terdapat juga banyak penelitian yang membandingkan orang yang makan daging dengan vegetarian. Saya baca di buku Anda bahwa di akhir abad ke-19 dan di awal abad ke-20 telah ada penelitian-penelitian itu. Dapatkah Anda jelaskan lebih jauh tentang itu?

Dr. Kathi: Cerita ini sangat menggembirakan, khususnya karena ini sangat kontroversial dan di tahap awal mereka keunggulan pola makan vegetarian atau vegan ditunjukkan, bukti akan berbagai manfaat dari pola makan vegan telah ada di sana. Tapi karena saat itu kita telah melupakan hasil-hasil positif ini atau mengabaikan mereka. Menariknya, antara tahun 1850-1860, terdapat berbagai penelitian ilmiah dari sektor nutrisi; malahan, pentingnya karbohidrat telah ditunjukkan sebagai bahan bakar utama bagi tubuh manusia selama tekanan sehari-hari, tapi juga bagi latihan fisik. Dan hal menariknya adalah, sejak saat itu temuan-temuan ini telah dipendam dan ditolak. Dan malangnya walaupun temuan-temuan ini telah ada di sana, ada ilmuwan-ilmuwan – orang bisa katakan sekarang, yang sangat dekat dengan lobby daging dan susu, yang bersemangat membela protein. Dan mereka bahkan memiliki pendapat, bahwa manusia tidak akan bisa mendapat cukup protein. Dan setiap orang yang kaya raya atau ingin jadi berbudaya, makan sebanyak mungkin daging, susu, keju, dan telur. Seperti yang saya katakan, meskipun sudah diketahui pada saat itu bahwa bahan bahan yang lebih disukai oleh tubuh manusia adalah karbohidrat dan bukan protein. Hal ini telah diabaikan selama berabad-abad, dan juga alasan bagi kesalahan konsep ini, yang bahkan sampai saat ini masih berurat akar dan membatu.

Supreme Master TV: Para atlit yang berpola makan vegan memiliki waktu pemulihan jauh lebih pendek. Mereka memiliki kekuatan dan daya tahan lebih, dan pada akhirnya lebih bertenaga.

Dr. Kathi: Ringkasnya, telah dibuktikan ketika seseorang mengambil atlit-atlit pemakan daging lalu membandingkan mereka dengan vegetarian ketat, atlit-atlit yang hidup secara ketat sebagai vegetarian/vegan mampu memiliki kekuatan, perlawanan, dan kemampuan daya tahan sampai 3 kali lebih besar. Contohnya, mereka mampu mengayuh lebih lama, mereka mampu menahan tekanan jauh lebih besar dengan rangkaian ujian atau latihan tertentu selama periode waktu lebih lama, dengan waktu pemulihan yang jauh lebih pendek yang mana hanya seperlima dari yang dibutuhkan orang omnivora atau pemakan daging untuk pulih kembali dari kelelahan menyeluruh. Dan ini adalah hasil-hasil revolusioner walaupun mereka telah ada sejak 100 tahun yang lalu, dan para atlit jarang sadar akan pengetahuan ini. Saya masih merasa gembira hari ini saat saya beritahu Anda.

Supreme Master TV: Dr. Katharina Wirnitzer dibesarkan di daerah pedesaan Austria yang indah yang dikelilingi pegunungan dan hutan-hutan. Dia dan keluarganya sama-sama menyukai alam dan atletik.

Dr. Kathi: Pada dasarnya, saya ini penggila kegiatan luar ruang. Jadi itu meliputi lari, lari maraton, jalan ala nordik, lari gunung, jalan berjam-jam menembus salju di musim dingin, bersepeda gunung, balap sepeda sebagai latihan tapi juga menuruni bukit, agar mudah meraih penguasaan teknis bersepeda dan sekedar membuatnya lebih sempurna karena ini juga faktor penentu performa dalam lomba itu sendiri. Seberapa baiknya saya bisa menguasai bagian turun bukit yang sulit secara teknis juga harus dilatih. Jadi segala sesuatu yang harus dilakukan dengan ketekunan, dengan ruang terbuka, dengan pegunungan, dan hutan, adalah hidup saya sesungguhnya.

Supreme Master TV: Dengan kegemaran akan kegiatan ruang terbuka ini, Katharina muda secara alami tumbuh menyayangi hewan. Di awal tahun-tahun remajanya, Dr. Katharina Wirnitzer tergerak untuk menjadi seorang vegetarian saat dia sadar akan kekejaman yang terlibat dalam pemeliharaan hewan untuk konsumsi daging.

Dr. Kathi: Saya mulai jadi vegetarian saat usia 16 tahun ketika pertanda-pertanda saya menguat bahwa hewan-hewan disiksa untuk makanan saya dan karena informasi yang saya kumpulkan saat itu, yang telah menunjukkan bahwa untuk nutrisi saya hewan-hewan harus menderita, yang mana tidak saya inginkan. Dan itu adalah faktor penentu untuk menjauh dari itu di usia 16 tahun.

Supreme Master TV: Ceritakan pada kami tentang saat itu saat dimana Anda sadar bahwa Anda tak pernah ingin makan daging lagi.

Dr. Kathi: Itu bukanlah saat yang terlalu istimewa, tapi itu lebih merupakan suatu proses antara usia 16 dan 25, dimana itu mengkristal bagi saya kemudian, khususnya dalam penelitian di daerah konflik ini, manusia, hewan, olahraga dan nutrisi, bahwa bukti ini yang saya kumpulkan, fakta-fakta ilmiah ini, mengendap.

Supreme Master TV: Walaupun motivasinya terhadap gaya hidup vegan adalah cintanya untuk hewan-hewan, Dr. Wirnitzer segera menyadari manfaat-manfaat lainnya yang datang bersama dengan pola makan nabati.

Dr. Kathi: Dan motif-motif pribadi saya adalah etika. Tapi dari sudut pandang olahraga para atlit, sungguh tak ada pola makan yang lebih baik daripada pola makan vegan untuk jadi lebih efektif di olahraga.

Bagi saya itu penting untuk menyelidiki bersepeda gunung yang mengambil tempat, yaitu di luar ruang di pegunungan. Karena itu, saya mengambil keputusan untuk melakukan studi lapangan selama tekanan kompetisi yang otentik. Dan tantangan untuk menekuni studi lapangan ini sampai akhir benar-benar sulit karena kondisi rumit yang menyeluruh, karena rangkaian tim kompetisi ditempatkan pada awal yang baru dan selesai tiap hari. Kondisi keseluruhan ini dengan akomodasi. dengan kebersihan, dengan asupan makanan sangat menantang. Dan berhubungan dengan ini, saya hanya mencoba untuk studi para atlet, subyek yang saya teliti, di bawah tekanan kompetisi yang benar-benar otentik. Dalam hal kemampuan, misalnya, analisa denyut jantung atau pergeseran cairan dalam tubuh yang memberikan kesimpulan yang sangat baik. Atau bagaimana profil daya tahan biker sepeda gunung yang bahkan mampu selesai setelah delapan hari? Dan itu semata-mata kurangnnya studi. Jadi itu cukup penting untuk melakukan studi ini untuk pertama kali, karena tekanan itu hanya jenis yang sangat berbeda, apakah saya menyelesaikan perlombaan dalam 1.5 jam di sebuah sirkuit, yang saya lakukan untuk keempat atau kelima kali, di mana masing-masing kesulitan teknik telah dikenal oleh saya, atau apakah saya harus menaklukkan Tantangan TransAlp di mana saya pada awalnya tidak tahu kesulitan-kesulitan apa yang saya harus dihadapi hari itu.

Supreme Master TV: Anda telah menulis buku berjudul “bikeeXtreme.” Bisakah Anda menceritakan lebih banyak tentang itu?

Dr. Kathi: Jika saya dapat menunjukkan kepada para pemirsa. Buku saya sebenarnya ditulis pada akhir proyek ilmiah saya. yang juga dinamakan “bikeeXtreme,” dalam konteks tesis PhD saya. Mungkin saya bisa tambahkan secara umum – semua proyek
yang saya lakukan, selalu mempunyai tujuan akhir bagi saya, yaitu untuk membuat pengetahuan yang saya peroleh dengan cara demikian tersedia bagi orang lain. Karena saya pikir pengetahuan dan peningkatan pengetahuan ada artinya hanya jika ia diakses oleh manusia. Ide dari buku itu adalah untuk menyelidiki perlombaan sepeda gunung yang paling berat secara keseluruhan untuk pertama kalinya, dan mungkin saya bisa menjelaskan mengapa studi saya, proyek saya serta buku ini juga revolusioner dan begitu istimewa.

Saya ialah ilmuwan pertama dalam bidang ilmu olahraga yang untuk pertama kali meneliti perlombaan maraton sepeda gunung. Lalu poin kedua adalah: seluruh dunia. saya adalah orang pertama yang meneliti perlombaan pentas, dan bahkan perlombaam pentas paling berat, untuk meneliti kapasitas kinerja selama tekanan bersepeda gunung melampaui delapan hari, menetapkan profil daya tahan dari para biker sepeda gunung. Kemudian, saya juga wanita pertama yang meneliti tekanan yang ekstrim selama latihan ultra-ketahanan. Dan terakhir tapi tak kurang penting, faktor kelima mengapa penelitian saya adalah baru: saya sudah membawa pola makan vegan untuk pertama kali dalam konteks olahraga berprestasi tinggi, yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Dan lima faktor ini tidak pernah dipelajari dalam ilmu olahraga. Jadi, buku ini membawa bersama lima faktor yang benar-benar merupakan wilayah baru pada peta ilmu olahraga, terutama bersepeda gunung.

Supreme Master TV: Dan apa reaksi dari atlet-atlet lain dan reaksi para pembaca tentang ini?

Dr. Kathi: Umpan balik dari rekan-rekan olahraga di bidang ini dan dari orang-orang yang sangat berpengalaman dan tahu tentang bersepeda, tentang latihan, nutrisi - itu sangat positif. Dan mereka menilai buku saya, karya saya, riset akademis saya dengan berbeda: baik sebagai standar yang digunakan secara optimal untuk rancangan pelatihan dan perencanaan, atau sebagai bacaan dasar bagi biker- Alpen, bagi biker sepeda gunung yang berpartisipasi di Tantangan TransAlp atau para atlet, atau hanya sebagai petunjuk untuk pelari maraton, untuk peserta maraton sepeda, apakah itu untuk kompetisi satu hari atau beberapa hari. Jadi secara keseluruhan, tanggapannya sangat positif.

Bagi saya itu adalah keputusan yang sangat jelas. Di luar alasan etika, saya tidak ingin para hewan menderita untuk kebahagiaan saya dalam hidup. untuk makanan saya, untuk kesenangan saya. Itu sangat mudah bagi saya untuk membuat perubahan ini, karena sebenarnya bagi saya itu adalah proses yang lebih lama untuk memutuskan. Semua fakta ilmiah yang saya kumpulkan selama studi saya datang bersama dengan informasi etika, eksploitasi hewan, penyiksanaan hewan; itu semua hanya datang bersama dalam mosaik yang sempurna dengan semua potongan teka-teki kecilnya. Dan itu bagi saya jalan yang sangat jelas dan kecil.

Supreme Master TV: Para atlet selalu sangat peduli apakah mereka mengkonsumsi cukup protein, Apakah kesalahan terbesar dan berapa banyak protein yang sebenarnya dibutuhkan para atlet.

Dr. Kathi: Secara keseluruhan, protein adalah nutrisi yang paling disalah-tafsirkan dan disalah-pahami dan sekarang saya ingin menekankan dengan jelas: ia terlalu jauh ditekankan. Tabel ini menunjukkan kebutuhan energi menurut rekomendasi pola makan populer yang umum, seperti akan dipenuhi oleh nutrisi individu, dari karbohidrat, protein, dan lemak. Tapi Anda harus tahu bahwa rekomendasi nutrisi demikian bagi omnivora yang makan makanan campuran didukung oleh lobi daging dan indutsri susu karena mereka ingin menjual produk yang tubuh tidak benar-benar perlukan.

Jika Anda melihat rata-rata orang dalam diet vegan, Anda sudah melihat dengan jelas bahwa di satu sisi, bidang karbohidrat meningkat, tapi pada waktu yang sama - jadi, balok kuning - kebutuhan protein dari bukti ilmiah ini, orang hidup vegan yang sehat, bahwa saya juga akan menekankan, sudah berkurang satu pertiga. Itu artinya secara ilmiah ditegaskan bahwa nilai berlebihan yang diberikan kepada protein tidak perlu dan tidak berakar pada kebutuhan fisik manusia. Itu benar-benar hanya strategi pemasaran. Grafik ini menunjukkan perlombaan sepeda yang mungkin terberat di dunia, Perlomban Lintas Amerika, dan studi saya tentang Tantangan TransAlp dari tahun 2004. Itu juga begitu jelas dan menjelaskan semua studi sebelumnya bahwa nutrisi yang lebih baik di di bawah kenerja puncak maksimum dalam alah raga adalah karbohidrat, yang selama kompetisi sepeda gunung terdiri lebih dari 80% dari keseluruhan pola makan sehingga tubuh mampu mempertahankan kinerja puncak untuk waktu yang lama pada tingkat kekuatan maksimum.

Anda lihat dengan jelas bahwa atlet top, tubuh yang disesuaikan dengan sempurna untuk beban ekstrim jadi untuk mengatakan, di mana kerja tubuh sudah sangat ekstrim dengan maksimum 12-13% protein dari energi total yang sudah diambil dalam sehari-hari sudah lebih dari cukup. Ini berarti kalau ia memiliki lebih banyak protein, akan terjadi kesulitan, tentu artinya pengurangan dalam kinerja atletik, Dan itu baru saja ditunjukkan bahwa tubuh dengan kebutuhan protein pada protein berkualitas tinggi dalam kisaran 8% sampai 12% atau 13% dari total asupan yang optimal dari fungsi energi harian secara optimal dan memiliki semua asam amino dasar. Ini sebagian besar dikatakan oleh lawan dari pola makan vegan - bahwa hanya daging memiliki asam amino dasar dan protein sayuran tidak punya. Itu hanya omong kosong sama sekali dan kita bisa membuktikan ini secara ilmiah dengan baik. Bahkan dalam jumlah besar produk berbasis tanaman, protein dalam pola makan tanaman memiliki semua asam amino dasar. Secara total hanya ada delapan asam amino dasar yang harus diambil manusia setiap hari untuk lebih dari memenuhi kebutuhannya.

Dan studi untuk vegetarian dan vegan - non-atlet – juga menunjukkan dengan jelas bahwa vegetarian jauh melebihi kebutuhan protein mereka serta zat besi mereka, (nutrisi kedua yang sering dikritik dan kritis) dan juga melebihi rekomendasi nutrisi harian. Dengan demikian, kekurangan protein sama sekali bukan masalah. Sebaliknya, hal itu sebenarnya hanya membebani tubuh jika orang mengambil terlalu banyak, dan 30% protein jauh terlalu banyak. Cukup jelas, manusia, apakah atlit atau non-atlit, tidak perlu lebih dari antara 8% dan 12-13% protein dalam hubungan dengan jumlah total energi yang manusia konsumsi perhari.

Terlepas dari fakta bahwa produk daging-vegetarian ini sangat lezat dan saya tidak mau melepaskannya karena mereka sangat memperkaya menu, ketika kita memiliki keju vegetarian atau bahkan steak sayuran untuk makan malam barbeque dilihat dari sisi permintaan, itu benar-benar tidak perlu mengkonsumsi produk pengganti daging ini. Sungguh, jika Anda tahu bahwa Anda makan semangkuk salad kacang, misalnya dari kacang merah, roti coklat lezat dari gandum utuh, misalnya, 10% protein ini, yang saya harus peroleh perhari, telah tercakup. Jadi ketika saya makan dengan teratur dan karena saya suka makan roti gandum utuh atau sereal seperti pasta gandum utuh, lalu kebutuhan protein ini sudah lebih daripada cukup.

Supreme Master TV: Apa tujuan masa depan Anda?

Dr. Kathi: Ah, masa depanku sangat menarik, saya pikir. Secara ilmiah, saya punya sejumlah besar ide di kepala saya. Daerah ilmiah ini yang saya masuk masih terdapat begitu banyak hal yang tak diketahui yang sebenarnya kepala saya berlimpahan dengan ide-ide besar di bidang bersepeda bukan pegunungan, tapi juga di daerah pola makan vegan. Dari sudut pandang seorang atlet, saya telah sedikit menarik diri dari olahraga kompetitif. Saya keluar tiap hari di alam, saya tidak perlu kompetisi dengan orang lain.

Supreme Master TV: Mengisi bahan bakar baik untuk tubuh maupun pikiran dengan makanan berbasis. tanaman, tak heran kalau Dr. Wirnitzer begitu berseri dengan vitalitas dan aliran ide-ide yang kreatif.

Bolehkah Anda sampaikan pesan bagi pemirsa kami sebagai kesimpulan?

Dr. Kathi: Bagi saya sesungguhnya tidak ada jalan kembali. Itu adalah keputusan terbaik, paling penting dan paling masuk akal dalam kehidupan saya untuk hidup vegan Saya tidak butuh daging, tak ada penderitaan hewan untuk menjadi cantik di luar dan indah di dalam, menjadi puas, menjadi sehat. Sebaliknya, semua menunjuk ke sana. Karena itu, pemirsa yang terhormat, jadilah vegan, selamatkan dunia. selamatkan kesehatan Anda, aktif dan sehat secara fisik. Anda akan dapat faedah setiap hari dalam hidup Anda. Saya tidak pernah menyesal keputusan ini dan bagi saya pribadi, tidak ada jalan untuk kembali lagi. Jadi, “Jadilah vegan!”

Supreme Master TV: Penghargaan dan doa terbaik kami, Dr. Katharina Wirnitzer, atlet nomor wahid dan ilmuwan yang dihormati dengan banyak talenta dan hati yang peduli. Semoga kita semua menemukan inspirasi melihat kehidupan enerjik Anda yang diberikan dalam alam, serta kontribusi penting Anda kontribusi penting Anda bagi ilmu olahraga, kebugaran, dan nutrisi.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Dr. Katharina Wirnitzer dan kesehatan vegan, silakan kunjungi www.bikeeXtreme.org

Bukunya “bikeeXtreme” tersedia di www.Amazon.com

Dr. Kathi: Jadilah Vegan, Bertindaklah Hijau untuk Menyelamatkan Bumi!