Dr. Doug Boucher, Ketua Peduli Iklim dan Hutan Tropis, Perserikatan Ilmuwan Peduli, AS: Sudah pasti bahwa di Amazon khususnya, mayoritas dari penebangan hutan adalah untuk ekspansi lahan bagi ternak, maka saya pikir mengubah pola makan sangatlah penting. Pikirkanlah saja dan tanyakan tentang apakah implikasi dari apa yang saya lakukan setiap hari terhadap planet saya, itulah pertanyaan yang penting.
Supreme Master TV: Berbagai penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa produksi dan konsumsi daging adalah penyebab utama dalam melajunya pemanaan global yang terlihat dalam beberapa dasawarsa terakhir, dan konsekuensi-konsekuensi dari hal itu adalah bencana bagi manusia, hewan dan juga lingkungan. Gletser planet kita meleleh dengan sangat cepat, tingkat permukaan air laut meninggi dan spesies tumbuhan maupun hewan lenyap dengan laju yang mengkhawatirkan.
Jorge Dalberto Aguilar Chinche, Wakil El Choro, Konferensi Penduduk Dunia untuk Perubahan Iklim dan Hak Asasi Bumi, Bolivia: Kita tahu bahwa akhir-akhir ini perubahan iklim sedang mempengaruhi pada tingkat global, misalnya di kota saya sebelumnya turun hujan secara penuh. Sekarang ada hujan es, angin, kemarau, terlalu banyak panas. Sesuatu sedang terjadi di dunia ini dan (itu) adalah hal yang mengkhawatirkan.
Supreme Master TV: Dalam acara ini, kita akan memeriksa beberapa indikator kunci dari keadaan Bumi yang parah dan mengapa kita perlu segera mengambil tindakan untuk membalikkan kecenderungan saat ini sebelum terlalu terlambat. Citra satelit yang diambil oleh Pusat Data Es dan Salju Nasional AS menunjukkan bahwa selama tiga minggu pertama di bulan Juli 2011, es Arktik meleleh pada laju yang tercepat dalam catatan sejarah, 120.000 kilometer persegi per hari, atau area seukuran negara bagian Pennsylvania, AS hilang setiap hari. Juga, permafrost yang meleleh di area Arktik melepaskan gas rumah kaca metana dalam jumlah besar yang mematikan ke atmosfer, mengancam kelangsungan hidup manusia di masa depan
Ellen Hambro, Ketua Lembaga Polusi dan Iklim Norwegia: Kadar metana di Svalbard (Norwegia) sangatlah tinggi, dan itu sangat mengkhawatirkan. Kita melihat pada penyebabnya. Mungkin akibat melelehnya permafrost, dan metana dilepaskan dan jika itulah penyebabnya, itu berarti bahwa kita sedang mendekati suatu “titik ujung” lalu itu sangatlah serius. Itu berarti bahwa kita telah melakukan tindakan proses yang mempercepat, proses yang kita perkuat sendiri yang membuat pemanasan global menjadi lebih cepat. Jadi sekarang ada banyak penelitian yang berusaha menganalisa hasil dari pengukuran-pengukuran ini di Svalbard.
Supreme Master TV: Ilmuwan memperingatkan bahwa jika kita melanjutkan gaya hidup bisnis kita seperti biasanya, kita tidak akan bisa cukup mengurangi tingkat gas-rumah kaca hingga untuk membatasi naiknya suhu global hingga maksimum 2 derajat Celsius sebagai perbandingan dengan tingkat pra-industrialisasi. Mencegah peningkatan lebih dari 2 derajat adalah fokus utama bagi para pemimpin dalam pembicaraan perubahan iklim di Kopenhagen dan Cancún yang diselenggarakan di tahun 2009 dan 2010 secara berurutan.
Di atas target ini, kejadian cuaca ekstrem yang terjadi sekarang bahkan akan menjadi semakin ekstrem, kota-kota pantai akan lenyap di bawah lautan yang meninggi dan amukan kebakaran hutan akan menjadi lebih sering – itu hanya beberapa dari konsekuensi - konsekuensi yang drastis. Dalam sektor energi semata, emisi karbon dioksida 2010 tercatat sebesar 30,6 gigaton, tingkat tertinggi dalam sejarah, dan 80% dari perkiraan emisi untuk tahun 2020 dalam sektor ini telah “dikunci” berarti bahwa mereka mencakup pelepasan CO2 oleh pembangkit tenaga yang sekarang ini beroperasi dan karbon yang akan diemisikan di tahun 2020 oleh pembangkit- pembangkit tenaga yang sekarang ini sedang dibangun.
Ellen Hambro: Ini sangat mengkhawatirkan. Kadar gas-gas rumah kaca di atmosfer meningkat seiring berlalunya hari, dan prospek untuk bisa tetap berada dalam target dua-derajat itu menjadi semakin sulit. Permintaan akan energi di dunia mendaki lurus ke atas, dan panel iklim PBB berkata bahwa emisi itu harus mulai mengarah turun sebelum tahun 2015. Sekarang hanya tersisa 4 tahun, jadi kita menghadapi tantangan yang luar biasa.
Supreme Master TV: Hutan hujan, disebut sebagai “paru-paru Dunia” memainkan peran vital dalam menyerap atmosferik karbon dioksida dan juga menyediakan oksigen dan mengurangi degradasi lingkungan. Tetapi penebangan hutan untuk menghasilkan lahan beternak atau ladang untuk menanam pakan pastilah memusnahkan tempat penyerapan karbon yang tak ternilai ini.
Dr Simon Lewis, Ilmuwan di Universitas Leeds, Inggris: Manusia mengeluarkan kira-kira satu miliar ton karbon ke atmosfer setiap tahun akibat penebangan hutan. Jadi salah satu hal yang perlu kita lakukan dan juga kurangi emisi dari pemakaian bahan bakar fosil adalah mengurangi emisi dari penebangan hutan. Dan, misalnya, di Amazon sekitar 70% penebangan hutan berkaitan dengan mengubah hutan menjadi lahan beternak. Jadi kita perlu keluar dari mengubah hutan menjadi lahan beternak dan menjauh dari hal itu.
Dr. Jeffrey Horowitz, Pendiri Mitra Pencegah Deforestasi, AS: Jika hutan-hutan menderita, kita menderita. Dengan melestarikan hutan, kita memperkuat masyarakat kita saat ini dan menciptakan landasan ekologi dan ekonomi yang penting untuk masa depan yang terjamin.
Ban-ki-moon, Sekretaris Jendral PBB: Pencegahan penebangan hutan dan secara berkelanjutan mengurus hutan memberikan empat manfaat penting. Pertama, kita telah tahu cara melakukannya, begitu juga keuntungan yang diberikan. Kedua, langkah tersebut dapat memiliki pengaruh seketika dalam mengurangi emisi. Ketiga, pencegahan penebangan hutan dan mengurus hutan secara berkelanjutan adalah salah satu langkah pengurangan perubahan iklim yang berbiaya paling efektif yang tersedia. Keempat, memiliki banyak manfaat sampingan, termasuk pelestarian tanah, pengendalian banjir, dan perlindungan keragaman hayati. Manfaat yang bernilai miliaran dolar. Melindungi hutan adalah vital untuk melestarikan ekosistem dan menyediakan makanan dan penghasilan bagi lebih dari miliaran orang.
Supreme Master TV: Kita tidak harus menanti hingga titik ujung iklim terlewalti untuk melihat pengaruh nyata dari kegiatan pemeliharaan hewan ternak yang merusak iklim. Dalam kondisi yang sangat kotor dan sarat dengan penyakit di pabrik peternakan, antibiotik bisa diberikan kepada ternak untuk mempercepat pertumbuhan dan membuat hewan-hewan tetap hidup hingga saat dibunuh. Penyalahgunaan yang meluas dari unsur ini oleh industri peternakan telah menciptakan patogen yang kebal terhadap obat yang disebut “super bugs”.
Sejak bulan Mei 2011 di Eropa, Hemolytic Uremic Syndrome dan Enterohemorrhagic Escherichia coli telah menyebabkan sekitar 50 kematian dalam lebih dari 4000 kasus yang dilaporkan. Para ilmuwan seperti Dr. Francisco Diez-Gonzalez, dosen keamanan pangan di Universitas Minnesota AS, menunjukkan bahwa penyebab utama dari infeksi-infeksi ini adalah ternak.
Coilin Nunan, Pensehat Antibiotik untuk Asosiasi Tanah, Inggris: Peternakan intensif sangat banyak bergantung pada antibiotik, bahkan sekarang ini meskipun (Uni Eropa) melarang antibiotik pemicu pertumbuhan. Ini memiliki banyak konsekuensi bagi kesehatan manusia, konsekuensi utama adalah bakteri yang kebal terhadap antibiotik seperti MRSA, salmonella atau kampilobakter mengembangkan kekebalan dalam hewan-hewan ternak dan kemudian bisa ditransmisikan kepada manusia. Jika daging diolah, misalnya, saat masih mentah, bakteri itu bisa tertinggal di tangan Anda, atau bahkan jika dimasak dengan tidak benar itu bisa masuk ke usus Anda.
Supreme Master TV: Pemerintah AS mendukung industri peternakan dengan memberikan lebih dari 60% dari total subsidi pertanian negara itu, meskipun adanya rekomendasi pola makan federal tentang pengurangan konsumsi daging dan susu. Tanpa subsidi-subsidi ini, hamburger termurah di AS akan memiliki harga US$35.
Janusz Wojciechowski, Anggota Parlemen Eropa, Polandia: Saya pikir bahwa mayoritas dari anggota-anggota parlemen akan mendukung gagasan untuk menghentikan subsidi Eropa terhadap industri peternakan, seperti peternakan babi yang menempatkan ribuan babi di dalam satu tempat. Dan kita perlu mengubah kebijakan umum peternakan Eropa, kita harus mendukung lebih banyak pertanian alami, pertanian keluarga, pertanian organik, dan pertanian ekologis.
Tracy Worcester, Aktivis Lingkungan dan Sutradara "Pig Business", Inggris: Saya pikir amatlah penting bahwa MEP (Anggota-anggota Parlemen Eropa) mengakui bahwa pabrik peternakan sebenarnya hanya memberi profit, karena mereka belum membayar biaya sesungguhnya dari sistem produksi mereka. Karena itu sangatlah merusak bukan hanya untuk kesehatan hewan, tetapi sesungguhnya sangat mencemari lingkungan.
Dr. Jouse Dione, Ketua Bagian Ketahanan Pangan dan Pembangunan Berkelanjutan Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika: Kebijakan penting untuk membuat perubahan sikap. Kita tahu bagaimana kebijakan fiskal bisa mempengaruhi setiap orang di dunia. Kita hanya menetapkan bahwa rokok adalah buruk bagi kesehatan lalu kita kenakan sesuatu seperti 500% pajak terhadap tembakau dan kita akan melihat dampak terhadap sikap manusia. Saya pikir bahwa sistem insentif untuk mengorientasikan orang menuju pola konsumsi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah faktor kunci dalam kaitannya dengan penyusunan kebijakan.
Supreme Master TV: Produksi daging adalah suatu beban besar terhadap Bumi kita, karena membutuhkan jumlah besar dari bahan-bahan yang menghasilkan gas-gas rumah kaca misalnya pakan, pupuk, bahan bakar dan pestisida. Setiap tahun peternakan di seluruh dunia bertanggung jawab atas 37% dari semua emisi metana yang disebabkan oleh manusia dan 65% dari semua pengeluaran dinitrogen oksida yang disebabkan oleh manusia.
Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan “Pedoman bagi Pemakan Daging terhadap Perubahan Iklim+Kesehatan” oleh organisasi nir-laba AS Environmental Working Group menyimpulkan bahwa jika 300 juta orang di AS seluruhnya berhenti makan daging atau keju selama sehari seminggu selama satu tahun, pengurangan emisi gas rumah kaca akan setara dengan tidak mengemudi sejauh 146.5 miliar kilometer atau melenyapkan 7,6 juta mobil dari jalan-jalan. Studi itu juga menemukan bahwa emisi daging sapi setara dengan 27 kilogram karbondioksida per kilogram komsumsi, sementara sumber protein nabati seperti polong-polongan, tahu dan kacang-kacangan mengemisikan sekitar 2 kilogram karbon dioksida yang setara per kilogram konsumsi, atau hanya 7,4% dari jumlah yang diemisikan daging sapi. Jadi, menjalani pola makan nabati secara luar biasa meminimalkan dampak kita terhadap iklim dan lingkungan.
Soham Baba, Pemimpin Spiritual, India: Sebenarnya, konsumsi daging, saya pikir sangatlah buruk karena semua gas-gas rumah kaca ini dan juga dengan cara lain sangatlah buruk karena, pertama kita memberi makan kepada mereka lalu kita mendapatkan daging mereka lalu kita mengonsumsi daging itu. Kita kehilangan beberapa siklus. Lebih baik jika manusia bisa mempraktekan (pengonsumsian) langsung dari makanan vegetarian;kita akan melindungi banyak tanaman serta flora dan fauna. Juga pada akhirnya kita mengurangi banyak emisi (gas rumah kaca). Saya pikir kita perlu bertindak hijau. Kita harus memilih makanan vegetarian.
Supreme Master TV: Suatu penelitian oleh Rodale Institut di AS menemukan bahwa jika praktik pertanian organik diterapkan pada semua lahan yang bisa diolah di seluruh dunia, itu akan menyerap dan menyimpan sekitar 40% dari emisi CO2 saat ini.
Dr. Jan Hartke, Konsultan di Yayasan Clinton, AS: Saya sebelumnya bekerja di Humane Society di Amerika Serikat dan salah satu dari kebijakan yang saya bantu untuk disahkan adalah makan pada rantai makanan yang lebih rendah, dan hingga taraf dimana orang melakukan itu kita akan mengurangi jumlah karbon yang digunakan. Jadi antara pergerakan organik, pasar petani organik lokal dan makan pada rantai makanan yang lebih rendah, kecenderungan menuju vegetarisme dan veganisme dengan jelas mengurangi jumlah karbon yang digunakan. Tidak ada keraguan tentang hal itu. Dan jumlahnya sangat besar, karena bukannya bahwa seorang individu makan sebanyak itu, tapi kita semua masing-masing makan sedikit.
Janusz Wojciechowski: Saya secara umum mendukung ide ini untuk mengonsumsi lebih sedikit daging. Saya memilih makanan vegetarian. Kita harus mengubah sikap orang dan untuk mempromosikan konsumsi cara vegetarian, karena produksi daging sangatlah mahal dan tidak efektif dalam keseimbangan umum makanan.
Supreme Master TV: Bagaimana kita melenyapkan industri peternakan? Pola makan vegan organik adalah jawaban untuk itu. Jika dunia merangkul gaya hidup yang murah hati, yang bebas unsur hewani, kegiatan yang merusak dari industri tersebut akan berakhir dengan segera, dan emisi dari gas rumah kaca yang beracun akan sangat berkurang, sehingga mendinginkan planet kita.