Acara ini mendiskusikan kemungkinan breatharisme, atau hidup tanpa mengonsumsi makanan, dan bukan instruksi yang lengkap. Demi keselamatan diri Anda, mohon tidak mencoba berhenti makan tanpa tuntunan memadai dari ahli. Demi keselamatan diri Anda, mohon tidak mencoba berhenti makan tanpa tuntunan memadai dari ahli.

Supreme Master TV: Dalam berbagai kitab suci, tubuh manusia sering disebut sebagai kuil Tuhan. Namun, sungguh suatu hak istimewa yang luar biasa bagi setiap jiwa untuk mencapai kediaman suci yang dihuni sang Ilahi, karena sungguh adalah suatu berkah untuk bisa terlahir sebagai manusia. Dalam beberapa kesempatan, Maha Guru Ching Hai telah berbicara tentang kelangkaan fenomena ini:
Maha Guru Ching Hai: Untuk bereinkarnasi ke dunia manusia amat sulit. Kita harus memiliki cukup Kualitas Manusia. Kita harus memiliki afinitas dengan orangtua dan dengan masyarakat, dengan orang-orang di sekitar tempat kita dilahirkan. Amat sulit. Untuk menjadi manusia, kita memerlukan sejumlah pahala. Kita telah melakukan sesuatu yang baik di masa lampau agar bisa memilih kelahiran sebagai manusia.

Supreme Master TV: Sebagai kuil hidup Tuhan, tubuh manusia dilengkapi sepenuhnya dengan keajaiban luar biasa yang bisa dibangkitkan dalam diri mereka yang sadar secara spiritual dan memiliki keyakinan penuh kepada Pencipta segala kehidupan. Inedia, bahasa Latin untuk “puasa”, adalah kemampuan manusia untuk hidup tanpa makanan. Sejak dahulu kala, telah ada individu-individu yang dapat menopang dirinya sendiri dengan prana, atau daya hidup vital. Melalui berkah dari sang Pemurah, para inediat, mereka yang mengikuti gaya hidup tanpa makanan, bisa mengambil energi dari alam untuk memberi makan diri mereka:

Maha Guru Ching Hai: Mereka hidup dari chi yang berasal dari tanah, atau dari hutan, dan dari matahari serta dari udara. Mereka memanfaatkan semua itu. Atau mereka hidup dari kasih, dari iman semata.

Supreme Master TV: Individu-individu tersebut dikenal sebagai breatharian (pranarian atau inediat), solarian, atau waterian, dan mereka berasal dari semua golongan, dari kebudayaan berbeda, dan dari semua sudut dunia. Sesungguhnya, kemungkinan dan keajaiban dalam hidup ini sebagaimana yang telah dirancang Pencipta kita yang murah-hati adalah tanpa batas; kita hanya perlu terhubung ke dalam untuk mengenali hadiah berlimpah kita sebagai anak-anak Tuhan. Maha Guru Ching Hai dengan penuh kasih merekomendasikan rangkaian acara mingguan dalam Supreme Master Television untuk memperkenalkan individu-individu ini di masa lalu dan masa sekarang yang telah memilih untuk hidup tanpa-makanan di Bumi. Semoga kisah spiritual mereka memikat Anda; semoga hati menjadi terbuka, dan wawasan berkembang.

Supreme Master TV: Di planet Bumi kita terdapat individu-individu yang memilih untuk menjauh dari makanan fisik dan bergantung pada prana, atau energi kosmis, untuk makanan mereka. Hari ini kita akan bepergian ke Kanada untuk menemui seorang pranarian yang sangat sibuk dengan gaya hidup aktif.

Reine-Claire Lussier: Nama saya Reine-Claire dan saya adalah pimpinan dari ‘School of Life Consciousness’, sebuah tempat yang diciptakan untuk menampung mereka yang ingin membuat proses perubahan yang mendalam, orang-orang yang sadar akan apa yang sedang terjadi di planet ini dan yang ingin berpartisipasi dalam kebangkitan umat manusia.

Supreme Master TV: Reine yang berusia enam puluh tiga tahun telah hidup sebagai seorang pranarian selama 10 tahun terakhir ini. Namun, itu bukan sebuah pilihan cara hidup yang ia pikirkan akan ia pilih ketika ia masih muda. Kenyataannya, tiada apa pun pada latar belakangnya yang mempersiapkannya untuk hidup tanpa makanan.

Reine-Claire Lussier: Saya memiliki kehidupan yang sangat biasa dengan keluarga yang sangat biasa di kota yang biasa. Tidak ada yang istimewa, sebuah keluarga yang amat besar, pendidikan yang paling biasa dan normal, tidak ada yang dapat menyiapkan saya untuk apa yang sedang saya jalani hari ini. Saya tidak pernah berencana maupun menginginkan semua yang terjadi hari ini dalam hidup saya. Saya hanya terus mengikuti benang perkembangan batin jiwa saya. Ini adalah hasilnya. Jadi, saya belajar seperti biasa, saya adalah seorang guru, saya menyelesaikan pendidikan saya di universitas. Saya mengajar anak-anak, saya mengajar orang dewasa – saya mengajar dari taman kanak-kanak sampai universitas. Lalu saya meninggalkan lingkungan institusi karena pada saat itu saya tidak memahami kata “matrix”. Tapi, saya rasakan itu di dalam –saya sedang menjalaninya– jadi saya tinggalkan dunia itu.

Supreme Master TV: Reine-Claire belum berniat menjadi seorang pranarian, tetapi dengan mendengarkan Diri batinnya dan tuntunan batinnya, ia perlahan-lahan menjalani jalur bebas-makanan. Langkah pertamanya dalam arah ini dimulai dengan menghilangkan semua produk hewani dari pola makannya.

Reine-Claire Lussier: Saya selalu mengikuti apa yang saya rasakan dalam diri saya. Saya memiliki pendidikan yang sangat tradisional dalam sebuah agama, tetapi saya tinggalkan. Saya tinggalkan semuanya, secara diam-diam, bertahap, hanya dengan mengikuti panggilan batin; jiwa saya mendorong. Jadi, jelaslah saya mengubah pola makan saya; telah lama berselang sejak saya memulainya, pada usia tiga puluh tahun, mengubah pola makan saya, yang pada dasarnya adalah karnivora murni. Selain itu, hidup telah menghadirkan peristiwa-peristiwa yang mendorong saya membuat perubahan penting. Jadi, saya mulai menjadi vegetarian, lalu makan makanan mentah, lalu saya banyak mengurangi, mengurangi jumlah yang saya makan karena saat makan makanan mentah, saat saya makan makanan hidup, saya tak perlu banyak makan. Hal itu sudah berlangsung beberapa tahun ketika saya makan sangat, sangat sedikit dan hidup sendirian. Saya pikir saya telah menguasai tubuh saya karena kebutuhan saya sangat sedikit dan saya puas dengan yang sedikit itu. Selain itu, sangat mudah bagi saya untuk menolak apa pun yang disodorkan orang kepada saya. Saya benar-benar berpikir bahwa saya telah mencapai penguasaan terhadap tubuh saya. Saya merasa baik, tetapi saat saya bertemu partner yang memasuki hidup saya, lalu saya sadari bahwa saya belum menguasai tubuh saya karena saya hanyalah orang yang sederhana dan amat manusiawi, dampak emosional membuat saya mengubah menu saya dan saya makan lebih banyak daripada yang diperlukan dan saya tak bisa lagi menaruh rasa hormat terhadap apa yang saya lakukan. Lalu saya melihat bahwa saya belum menguasai tubuh saya. Itu adalah sebuah ilusi; hanya saja lebih mudah hidup sendiri. Jika saya tak makan makanan tertentu, maka tidak saya beli, tetapi jika makanan² itu ada dalam rumah saya, maka saya tidak bisa tidak memakannya. Jadi, itu sungguh mengejutkan pada akhirnya melihat bahwa saya belum menguasai tubuh saya. Lalu saya marah. Saya benar-benar marah dan hal itu membuat saya sadar bahwa saya perlu melakukan sesuatu untuk mendapatkan kendali kembali. Karena saya telah terhubung dengan Penuntun-Penuntun Cahaya saya selama bertahun-tahun, saya meminta bantuan dari Penuntun-Penuntun Cahaya saya; Saya bertanya kepada mereka apa yang bisa saya lakukan. Saya telah lama tahu tentang prana, untuk menambahkan prana dalam hidup saya, menambah prana sebagai makanan. Hal itu terjadi secara perlahan. Tapi, ketika marah, saya sama sekali berhenti makan selama satu atau dua hari. Saya tak tahu apa yang harus dilakukan, tapi saya tahu sesuatu telah terjadi dalam hidup saya, maka saya minta Penuntun-Penuntun untuk menasihati saya, dan mereka mengusulkan saya untuk mencoba mentranformasi mekanisme biologis saya menjadi mekanisme pranik. Dan karena saya mempercayai Penuntun-Penuntun ini, karena mereka telah menuntun saya selama bertahun-tahun di semua bidang, saya pun menjalaninya. Tetapi, itu bukanlah suatu keputusan, karena saya tak tahu… Saya kira saya akan lakukan untuk satu periode tertentu, untuk beberapa saat. Tentu, setiap hari saya melihat apa yang terjadi di dalam tubuh saya: Saya melihat betapa saya merasa baik dan visi yang dibawanya; intensifikasi dari semua kemampuan yang telah saya miliki; hati yang telah terbuka, dan saya melihat biologi saya berubah dan saya benar-benar berpikir bahwa ini menarik. Tetapi, saya tak pernah membuat satu keputusan, keputusan akhir; saya hanya hidup dari hari ke hari. Lalu saya terapkan satu kalimat yang saya tulis di salah satu buku kami dan Penuntun itu memberitahu kami, "Jangan menjadi makhluk prana, tapi (jadilah) makhluk hidup yang menemukan jalan mereka langkah demi langkah pada setiap langkah." Jadi, itulah yang saya lakukan. Saya tak pernah mengambil keputusan akhir. Karena itu, saya alami kebebasan, benar-benar mengalami kebebasan dengan pola makan itu. Tetapi, itu adalah satu pilihan setiap hari, dan kemudian tak ada yang mendesak saya, tak ada yang menyuruh saya harus melakukan apa. Sayalah yang memutuskan kesejahteraan saya tiap hari, dan saya dapat menuntun orang di sekitar saya karena saya memulainya dari pengalaman saya sendiri, bukan dari prinsip atau pengetahuan. Jadi, itulah pada dasarnya bagaimana saya makan prana selama satu dasawarsa ini.

Supreme Master TV: Reine-Claire menjelaskan apa yang berpotensi terjadi selama proses transisi dari mengonsumsi makanan ke hidup dengan prana, dimana kebanyakan halangan terwujud di tingkat pikiran.

Reine-Claire Lussier: Ini benar-benar mengenai penguraian mekanisme yang diabadikan dalam tubuh manusia selama ribuan tahun. Kemudian ada tindakan pemilinan/pembelitan yang berlangsung dalam materi dan sulit untuk dijelaskan karena ini adalah sesuatu yang hidup di dalam sel, dan ini berbeda untuk setiap orang, jadi saya tidak akan pernah (bisa) menjelaskannya secara akurat tentang apa yang terjadi. Tetapi, secara fisik untuk tubuh, tidaklah terlalu sulit. Ada saatnya ketika hal itu perlu beberapa hari, mungkin seminggu merasa lemah saat pikiran mencoba meyakinkan tubuh fisik bahwa apa yang sedang ia lakukan tidaklah benar, "Ini berbahaya dan ia akan kehilangan energi, dan kemudian bahkan bisa mati." Ini berlangsung beberapa hari Namun, "siksaan" ini menurut saya lebih merupakan tingkat emosi dan mental dari keseluruhan permainan – bahwa tubuh ini melakukan segalanya yang mereka bisa untuk menahan kita dalam struktur lama, dalam modus operandi lama. dalam modus operandi lama. Setiap kali seseorang berhasil mengubah mekanisme biologi menjadi prana, itu mempengaruhi keseluruhan umat manusia. Pada tingkat atom, itu mempengaruhi semua orang karena kita semua terhubungkan satu sama lain dalam energi. Jadi, satu orang membuat perubahan dan semua orang merasakan itu. Itulah sebabnya bahkan saya, dengan sadar, tak ada satu orang manusia yang menyarankan saya atau mendorong saya melakukan ini, tapi saya tahu bahwa saya menerima dalam sel-sel saya sinyal dari banyak manusia yang telah melakukan itu sebelum saya atau bersama-sama dengan saya, dan seperti itulah.

Supreme Master TV: Reine-Claire yakin bahwa gaya hidup pranarian lebih dari sekadar berhenti mengonsumsi makanan fisik; itu adalah suatu perjalanan transformasi pribadi yang dipilih seseorang untuk menjalaninya.

Reine-Claire Lussier: Prana adalah energi vital. Ia ada di dalam segalanya; tak ada apa pun yang hidup yang tidak mengandung prana. Tapi, satu hal yang pasti adalah Tuhan ataupun malaikat tidak akan datang menuang prana ke dalam tubuh kita. Itu haruslah manusia yang memutuskan, yang memilih. Itu adalah proses sukarela; proses kebangkitan atau itu proses kebangkitan atau pilihan pribadi mendalam. Kecuali Anda menerima karunia istimewa – manusia tertentu telah menerima itu untuk menjadi teladan bagi orang lain – tapi dalam kasus biasa dari seseorang yang telah makan selama 20 tahun, 30, atau 40 tahun, tak ada malaikat yang akan datang dan menuang prana ke dalam mulut atau melalui hidung. Itu benar-benar perjalanan pribadi seseorang, pilihan yang sangat pribadi, untuk transformasi tubuh; dan itu suatu transformasi total. Karena itu menyentuh hukum kelangsungan hidup dari tubuh fisik, sehingga tubuh memberontak dan kebanyakan orang berhenti pada tahap itu.

Reine-Claire Lussier: Kenyataannya telah tiga puluh tahun saya hidup di sini, saya miliki sedikit kesulitan dalam meyakini bahwa kita masih bisa makan daging di planet Bumi. Sewaktu saya pergi ke kota, saya masih mencium sedikit bau amis. Saya tahu. Saya melihatnya, tetapi saya merasa seperti mendekati neraka di mana saya sadari masih ada beberapa manusia yang makan daging, yang menerima pembunuhan hewan besar-besaran, yang menerima bahwa orang lain membunuh hewan agar mereka bisa memakan daging di piring mereka. Ini adalah penderitaan luar biasa.

Supreme Master TV: Telah sepuluh tahun Reine-Claire hidup dari prana. Serupa dengan individu bebas-makanan yang lain – seperti Jericho Sunfire, Guru Liao Fong-Sheng, dan Isabelle Hercelin – Reine-Claire membuat perubahan secara perlahan dari mengonsumsi daging hingga vegetarisme hingga veganisme mentah selagi dalam perjalanannya mencapai penguasaan terhadap tubuhnya. Tujuan terakhirnya: makanan prana.

Reine-Claire Lussier: Hal paling penting yang perlu Anda ketahui untuk benar-benar mengikutsertakan diri Anda dalam proses prana adalah bahwa itu bukanlah langkah-langkah resmi – “kita pertama-tama harus menjadi vegetarian, dan kemudian vegan mentah,” dst., dst. – itu merupakan kesadaran. Bagi saya, dalam proses saya, hal itu terjadi seperti itu: Saya menjadi vegetarian lalu vegan mentah, dan kemudian saya makan amat sedikit, tetapi saya tidak berpikir bahwa ini selalu penting karena ada orang yang telah melakukannya tanpa sengaja. Saya sebelumnya membaca kisah tentang orang buangan yang adalah karnivora sebelum menjadi orang buangan lalu bukannya sekarat dia dengan tanpa disadari bisa menghirup prana lalu secara sadar memupuk dirinya dengan ini. Mungkin ia telah mendengar mengenai ini sebelumnya. Tetapi, ini tidak penting asalkan kesadaran itu ada, atau kejadian dalam kehidupan membawa kita kepada hal itu. Saya lakukan itu juga. Tentu saja tindakan menjadi vegetarian lalu vegan mentah membantu membawa kesadaran kita ke sana.

Supreme Master TV: Ada beberapa individu yang hidup hanya dari prana dan tidak butuh air, seperti Akahi dan Camila, pranarian dari Ekuador. Namun, bagi Reine-Claire, air adalah bagian penting dari gaya hidup bebas-makanan.

Reine-Claire Lussier: Ada contoh manusia yang terbit di media, orang yang tidak makan, yang tidak minum. Breatharian adalah orang yang tidak makan atau minum. Ini adalah suatu kenyataan; ini terdapat di Planet Bumi. Tetapi, saya menerima pendidikan lain dari Penuntun-Penuntun Cahaya saya, yang dengan kuat mendorong saya untuk tidak membuang air, tidak berhenti minum karena air sangat berharga bagi tubuh manusia. Jadi, melalui proses saya, air telah menjadi amat penting. Setiap orang tahu tubuh kita terbuat dari sejumlah besar air. Tidak seorang pun setuju pada angka itu – itu bervariasi antara 75 dan 90% – tetapi jika kita mengambil rata-rata, 80-85% dari tubuh kita terbuat dari air. Itu berarti setiap saat saya meneguk sedikit air dengan sadar, saya mempengaruhi 80-85% dari tubuh saya. Ini benar-benar terlalu berharga untuk dilepaskan. Apabila saya tidak ingin untuk hanya mencapai keadaan yang mampu untuk tidak mengonsumsi makanan fisik, tetapi jika saya benar-benar ingin mengalaminya secara mendalam dan benar-benar mengubah mesin manusia, hewan manusia atau kendaraan manusia, jika saya benar-benar ingin mengubahnya menjadi sebuah kuil suci dan menjadi sadar akan hal itu, baiklah, saya lebih baik bekerja pada transmutasi seluler secepat mungkin. Air, setiap kali saya minum sedikit, saya mempengaruhi 85% tubuh saya, ini benar-benar luar biasa. Jadi bagi saya, saya tidak akan pernah mendorong orang lain melepaskan air, tapi kita harus belajar memilih air kita – mengubahnya, memurnikannya untuk menghapuskan memori negatif lalu menyusunnya, lalu memrogramnya, supaya bisa mengubahnya. Jadi, saya mendorong orang yang ingin menjalani perjalanan ini untuk berhenti makan makanan fisik dan menggantinya dengan prana. Ini juga bisa berbahaya jika orang tidak dibimbing dengan baik. Saya dibimbing langsung dari Penuntun-Penuntun Cahaya, tapi Anda tak boleh lakukan ini sendiri. Anda perlu bantuan untuk melakukannya.

Supreme Master TV: Serupa dengan sejumlah individu bebas-makanan, Reine-Claire juga mengalami beberapa gejala yang terjadi selama proses transisi, dari konsumsi makanan fisik hingga menjadi bebas-makan.

Supreme Master TV: Selama proses ini Anda alami saat dimana Anda menjadi lebih lemah karena naluri-untuk-hidup memberontak.

Reine-Claire Lussier: Ya, tetapi tidak lama; hanya berlangsung beberapa jam, beberapa hari. Ya, saya telah hidup melewati kelemahan dan dingin juga. Saat itu adalah musim panas dan saya berjalan dengan sweater wol besar, celana panjang, kaus kaki, dan semi-sarung tangan. Tentu saja seluruh metabolisme berubah agar memiliki pengaruh pada tubuh. Kemudian kelemahan... Tapi, semuanya itu adalah pikiran. Itulah saatnya ketika pikiran menenangkan diri sendiri dan memahami, “Lakukan apa yang Anda ingin, katakan yang Anda ingin, saya tak akan berubah pikiran.” Begitu pikiran memahami ini, ia tak bisa lagi memainkan “permainan”nya, seperti yang mereka katakan. Sel-sel akan mematuhi pihak yang bersuara paling keras. Jadi, pada awal saat kita belum tersadarkan, pikiranlah yang berteriak paling keras; ia adalah raja dan tuan dari “kendaraan” kita. Sedari saat Anda sendiri mulai mengidentifikasi dengan diri Cahaya kita, maka pikiran tidak lagi memiliki apa yang ia raih untuk berteriak keras lagi.

Supreme Master TV: Apakah yang kita rasakan setelah makan prana juga membantu meyakinkan pikiran?

Reine-Claire Lussier: Ya, kita harus mengalami saat yang luar biasa gembira untuk merasakannya. Bagi saya, yang telah mengalami dua pengalaman: sepenuhnya dengan prana lalu makan makanan juga, hal itu menjadi sangat jelas dalam tubuh bahwa ia mencari kebebasan, keringanan. Karena itu, pendirian datang dari pengalaman. Itu bukanlah suatu gagasan, itu bukanlah suatu teori, itu bukan suatu agama, bukan hukum, bukan hal tabu, itu bukanlah, “Saya berikrar tidak makan. Saya tidak bisa makan!” Itu hal berlawanan. Saya telah memilih lalu saya bisa mengalami hal lain lalu saya kembali pada pilihan saya sepanjang waktu, setiap saat, setiap saat.

Supreme Master TV: Bagaimana Anda mampu melawan naluri untuk bertahan hidup, bagaimana Anda belokkan hal itu?

Reine-Claire Lussier: Dengan melihatnya sebagai monster di depan mata sehingga kita bisa mengatasi naluri kita untuk bertahan hidup. Karena itulah saya katakan, “Pertama-tama kita harus memulai suatu proses transformasi diri kita sebelum menjalani proses pranik.” Kita tak bisa benar-benar memulai suatu proses pranik tanpa mengubah hidup kita lebih dahulu lalu akan lebih baik jika sebelumnya mulai sedikit mengubah hidup Anda untuk membuatnya lebih mudah. Lalu kita memulai proses pranik, kita dalam perasaan senang sepenuhnya di minggu-minggu awal karena kita merasa nyaman, lalu ketika naluri untuk bertahan hidup menendang masuk dan mewujudkan dirinya, “Oh tidak, itu tidak berhasil!” Jadi, untuk menguasai naluri untuk bertahan hidup, kita telah bekerja amat keras. Dalam buku kami “Transparansi I”, kami banyak membahas tentang proses pemurnian dalam hidup kita dan bagi pasangan-pasangan untuk memiliki komunikasi yang terbuka, dan yang sadar. Jadi, kita berada dalam suatu proses transformasi yang mendalam, dan makanan telah menjadi suatu alat. Bahkan saya jatuh ke dalam perangkap keberhasilan. Pada mulanya, saya sungguh berkata, “Ya, ya, saya berhasil. Ini luar biasa, ini amat hebat.” Lalu suatu hari, saya bahkan bertanya kepada Penuntun-Penuntun saya, “Yah, kini hidup saya telah jadi biasa dan saya telah terbiasa hidup dengan prana dan sekarang apa lagi? Apa yang kini harus saya lakukan untuk jadi lebih baik?” Ya, mereka dengan pasti menebas kebanggaan saya karena mereka mengatakan kepada saya, “Engkau tidak paham apa pun. Itu bukanlah suatu tujuan; itu hanyalah suatu alat. Engkau memakai alat ini, itu akan menjadi sebuah alat selama sisa hidupmu; tetapi itu hanyalah sebuah alat. Perubahan dan transformasi sel-sel dari kuil suci ini tidak ada kaitannya dengan makanan.” Itu berarti bahwa hari ini saya bisa membuat pilihan untuk makan – tentunya makan makanan sehat, makan makanan hidup dan semua ini – lalu saya tidak akan kehilangan segala hal yang saya transformasikan dalam diri saya melalui proses pranik, jika saya tak terjatuh dalam perangkap dari makan tanpa disadari lagi.

Supreme Master TV: Untuk membuat proses transisi lebih mudah, Reine-Claire menganjurkan agar persiapan harus dilakukan untuk menyesuaikan tubuh dan pikiran dengan gaya hidup bebas-makanan.

Supreme Master TV: Jadi, dalam buku Anda, “Wahyu II”, Penuntun-Penuntun menunjukkan kepada Anda cara melakukan ini dengan memakan sesuap makanan fisik lalu sesuap prana.

Reine-Claire Lussier: Ketika para Penuntun-Penuntun menyuruh saya mengambil sesuap makanan fisik lalu sesuap prana, saya sepenuhnya tak punya tujuan untuk hidup dengan prana. Saya tetap makan makanan dan saya bahkan dalam periode dimana saya agak kehilangan kendali karena saya hidup sebagai seorang pasangan dan sekolah di sini mulai menjadi sibuk. Saya makan banyak makanan. Saya banyak bepergian, banyak menyebarkan gaiayoga, dan selalu lebih sulit untuk makan di negara-negara lain, jadi saya banyak makan, jauh lebih banyak daripada yang saya lakukan dalam 10 tahun ketika saya hidup sesuai kehendak saya. Jadi, itu bagai sebuah lintasan di mana Penuntun-Penuntun mengajari saya untuk mempersiapkan diri dengan hati-hati. Mereka tahu ke mana saya akan pergi, tetapi saya tidak tahu. Jadi, kita harus melakukan hal yang sama seperti setiap orang, kita mulai “makan” prana, kita mulai memasukkannya dalam hidup kita sebelum kita berbicara tentang melepaskan makanan fisik. Di jalan ini, semua orang, tidak peduli siapa – bahkan orang yang tidak sanggup menurunkan berat badan –terlebih dahulu harus belajar mengintegrasikan prana itu, memakan prana hingga prana “menggemukkan” mereka. Ketika kita menyadari bahwa tanpa mengubah makanan fisik kita, bahwa dengan ‘menghirup’ prana, kita memperoleh sedikit berat badan, hanya setelah itu, kita bisa yakin bahwa mekanisme pranik berada dalam proses untuk menjadi hidup kembali dan bahwa kita bisa dengan tenang mengurangi makanan fisik dengan jaminan bahwa dukungan pranik sudah ada.


Reine-Claire Lussier: Pada permulaan terdapat situasi – saya namakan itu tahap euforia – ketika tubuh fisik sadar bahwa ia terbebaskan dari pengkondisian ini, dari penjara ini, dari otomatisasi ini, untuk selalu menaruh sesuatu ke dalam mulut; itu benar-benar euforia. Tapi, itu terjadi pada tingkat fisik dan kita merasa seperti ingin meneriakkannya kepada dunia. Saya ingat betapa saya ingin dunia mengetahui ini: itu kebohongan besar bahwa kita terpaksa makan. Tapi euforia ini, jika ia tidak menjadi tenang, kita tak bisa mengambil langkah-langkah penting untuk benar-benar menuju pilihan mendalam. Kita terperangkap dalam sosial dan emosional yang mana mencari segala macam alasan untuk membenarkan dirinya. Jadi, tahap euforia ini – dalam pengalaman saya – datang cukup cepat setelah beberapa minggu. Saya ingat pada akhir minggu keenam, saya tak bisa teruskan, karena saya tak pernah berhenti kerja. Saya tidak melakukan retret selama 3 minggu dalam kamar, duduk dalam meditasi untuk berhenti makan. saya tidak mengubah aktivitas-aktivitas luar saya – sekolah tetap buka, saya punya orang-orang di sini, saya bekerja, saya adakan pekan internasional bersama anak-anak, perkemahan untuk anak-anak, satu pekan internasional dengan orang dewasa, saya memasak untuk semua – saya tidak hentikan satu pun dari itu. Saya punya makanan di sekeliling rumah; saya melewati kotak-kotak yang berantakan dan semua itu. Dan kemudian hal itu jelas, suatu kesenangan bagi saya untuk mendapatkan itu: pergi ke toko bahan makanan untuk membeli makanan dan tak punya dorongan untuk memakan apa pun, hanya melakukan itu untuk orang-orang yang datang ke sekitar saya, dan tanpa menghakimi siapa pun karena mereka masih perlu makan. Itu adalah pengalaman yang sangat pribadi yang saya lalui pada waktu itu. Setelah enam minggu, saya tak memberi pendapat apa pun mengenai orang lain dan saya menemui kesenangan besar duduk di sekitar makanan dan berkata, “saya bahkan tak punya desakan keinginan,” untuk pergi ke toko bahan pangan dan berkata, “saya bahkan tidak merasa menyukai itu.” Bukan hanya tak merasa lapar, tapi saya bahkan tak merasa ingin makan, makan sesuatu, khususnya apa pun yang dibeli. Seperti itulah.

Supreme Master TV: Itu adalah sebuah momen dari pemahaman mendalam saat Reine-Claire menyadari bahwa ia telah menguasai tubuhnya dan tidak lagi merasa perlu mengonsumsi makanan fisik.

Reine-Claire Lussier: Ada sesuatu dalam diri saya yang bisa memutuskan bahwa tubuh ini akan patuh kepada saya bukannya selalu dalam kekuasaan tubuh yang merasa lapar, lemah, lelah, panas, dan dingin. Dan ini adalah momen ketika saya mulai paham bagaimana manusia mengidentifikasi “kendaraan”-nya sebagai diri mereka dan bukannya diri yang sebenarnya: yang adalah makhluk cahaya yang datang dari tempat lain dan memutuskan bereksperimen dalam tubuh manusia, berupa “kendaraan” atau “rumah”. Saya lebih memahami arti semua itu, dan saya mulai mengidentifikasi lebih banyak pada makhluk yang tinggal dalam diri saya, dan dengan demikian saya mulai ajarkan itu kepada orang lain. Tentu saja, saya tidak akan memakai kata “kendali” karena sama sekali bukan dengan perasaan ini saya berkembang. Saya berkembang lebih dalam hal menguasai, karena Anda tak pernah tahu kapan Anda akan kehilangan kendali. Siapa pun yang punya kendali bisa kehilangan itu kapan pun jika seseorang yang lebih kuat dari dirinya datang, baik pada level manusia atau sesuatu yang lain; seseorang yang lebih kuat datang ke hadapan kita, kita akan kehilangan kendali. Menguasai sesuatu dengan bantuan kekuatan Ilahi, dan itulah yang saya ajarkan. Itu yang saya pelajari untuk dilakukan, untuk menguasai tubuh saya. Artinya saya perlakukan itu dengan kasih, pembaharuan, dan saya mengakuinya sebagai kuil Ilahi dan menguasai naluri dasarnya, kode² kelangsungan hidupnya yang telah tertanam di dalamnya; tapi itu dilakukan dengan kasih. Sedangkan ada banyak cara untuk memperoleh kendali. Itu jarang dilakukan dengan cinta kasih dan kelembutan. Padahal menguasai sesuatu, kita harus sepenuhnya melalui kekuatan cinta yang tinggal dalam diri kita. Jadi, saya belajar menguasai tubuh saya dan itu kelihatan jauh lebih penting bagi saya daripada menjadi seorang breatharian yang 100% murni. Karena begitu pilihan itu diambil, itu seperti: tidak berarti tidak berarti tidak berarti tidak. Kita tahu kita bisa lalu itu adalah “tidak”. Itu dengan sedikit penyangkalan. Sedangkan menguasai berarti masih mampu menyentuh makanan, tapi tak pernah berlebihan, dan tak pernah bereaksi pada naluri hewan atau rangsangan emosi, atau rangsangan mental, tapi benar-benar memenuhi permintaan minimum dari tubuh, dan kemudian bahkan mendorong batas² transformasi jasmani lebih jauh.

Reine-Claire Lussier: Saya merasa sehat. Saya merasa jauh lebih hidup dibandingkan 20 tahun lalu, dan usia saya 63 tahun sekarang. Tubuh saya jauh lebih siaga, jauh lebih dinamis, dan jauh lebih damai, jauh lebih gesit, dan bahkan jauh lebih kuat, dibandingkan dengan ketika saya berusia 20 tahun. Dan itu adalah dimensi lain dari hidup. Saya sekarang menjadi seorang penebang pohon untuk mengembangkan otot, dan karena hal ini, saya benar-benar memahami bagaimana prana bersirkulasi, dan apa yang membangun kekuatan kita. Karena orang sekecil saya, saya bekerja dengan alat, saya bekerja di hutan ketika suhu di bawah 20 derajat Celsius. Tentulah prana yang menjaga saya tetap bertahan karena tidaklah mungkin melakukan hal itu secara kemanusiaan.

Supreme Master TV: Dengan pengetahuan tentang makanan prana, Reine-Claire tahu bagaimana menghadapi setiap ketidaknyamanan fisik yang mungkin timbul. Karena gaya hidup bebas makanan ini, sudah sangat lama ia tidak sakit.

Reine-Claire Lussier: Saya belum pernah sakit, tetapi bisa saja saya sakit. Saya memiliki amat banyak pembuktian dalam tubuh fisik saya dan jika saya dengarkan gejala-gejala ini saya bisa saja jadi amat sakit. Tetapi, ini adalah sesuatu yang saya pelajari sebelumnya, untuk benar-benar masuk ke dalam proses prana. Saya telah benar-benar belajar untuk tidak mendengarkan gejala-gejala tubuh dan menggunakan prana untuk langsung menyembuhkan diri. Kita sering membatasi prana sebagai makanan, kita berbicara tentang prana sebagai makanan, tapi kita dapat gunakan prana jauh lebih banyak dari sekadar makanan. Penuntun kami mengajarkan 4 fungsi utama prana, salah satunya adalah untuk menyembuhkan, hingga saat tubuh berontak dan gejala-gejala timbul, mungkin akan terlihat seperti penyakit atau gangguan tubuh. Di sinilah dibutuhkan banyak kekuatan untuk berpikir di luar kotak, dan kemudian (tetap) tidak pergi ke dokter. Saya sudah mandiri dengan kesehatan saya. Selama bertahun-tahun saya membuat pilihan untuk tidak memakai obat tradisional. Karenanya, relatif mudah bagi saya untuk melawan masalah-masalah tubuh. Ini tidak dapat dijelaskan. Sungguh suatu perubahan dan bisa saja menyakitkan; bisa sangat menyakitkan, dan perlu banyak keberanian untuk tidak jatuh ke dalam jebakan dengan mengatakan, "Ini sakit, maka saya sakit. Saya harus pergi ke dokter." Saya sudah tahu saat-saat saya merasa seperti sebuah gelas kristal yang pecah. Ketika Anda kosongkan diri, dalam hal makanan fisik, maka Anda mengosongkan tubuh Anda, bukan hanya perut, tetapi semua usus. Mengagumkan sekali betapa banyaknya isi usus kita, tetapi ini benar-benar luar biasa. Perlu dua hingga tiga minggu untuk mengosongkan segalanya tanpa makan apa pun pada permulaan. Tak dapat dipercaya; dan ini memberatkan. Saat kita mengosongkan diri dari tingkat fisik dan emosi itu, maka kita banyak sekali membersihkan pikiran kita. Kita merasa seperti menjadi kristal, dan kenyataannya kita adalah sebuah kristal. Karena yang diajarkan di sini di sekolah kami adalah bahwa di tempat cakra hati, ada sebuah kristal yang benar-benar merupakan satu bagian ilahi yang mewujud dalam dimensi lain. Jadi, kita belajar untuk hidup dengan dimensi ini, bahwa kita adalah sebuah kristal. Dan sensasi ini benar-benar saya rasakan, benar-benar saya rasakan dalam tubuh saya; saya merasa tubuh saya menjadi sebuah kristal. Dan ketika ketidakteraturan mewujudkan diri, saya merasa bahwa kristal ini pecah, seperti kaca pintu mobil yang menjadi jutaan serpihan kecil, dan hal itu menyakitkan. Seperti mengoyak, seolah-olah semua urat nadi atau pembuluh darah terkoyak, dan hal ini sulit dijelaskan, tetapi seperti itu. Tapi, saya hanya perlu bernapas dan saya tahu ini akan hilang. Tetapi, untuk mengetahuinya, kita harus benar-benar berhubungan dengan sumber batin kita, dan telah membuat pilihan hidup sebelum mulai hidup dari prana sebagai makanan. Itu salah satu contoh, contoh kesakitan lain yang tidak dapat dijelaskan, dan semua ini telah saya tulis dalam buku kami – semuanya. Banyak, banyak penyakit fisik yang telah dijelaskan oleh Penuntun-Penuntun kami, untuk membantu orang... Saat mereka akan menjalani ketidaknyamanan ini, bukannya merasa khawatir, mereka hanya perlu tahu bahwa itu adalah normal, bahwa tidak ada masalah. Bahkan jika hal itu tak sama dengan apa yang saya alami, lihatlah hal itu sebagai satu rangkaian masalah fisik yang saya alami dan kemudian cukup mengatasinya dengan bernapas dan percaya diri, mereka kemudian akan mampu mengakomodasi perubahan-perubahan lain yang mungkin berbeda tetapi akan sungguh membantu mereka melewati proses ini. Jadi, tentu saja, kita tidak sakit jika kita hidup dari prana, tetapi ada banyak hal yang terjadi di dalam tubuh yang harus diketahui,

Supreme Master TV: Bagi orang yang baru mulai, apakah Anda akan menganjurkan mereka untuk tidak makan saat mereka merasa lapar?

Reine-Claire Lussier: Ya. Langkah-langkah untuk mencapai itu secara perlahan-lahan adalah dengan tidak pernah makan ketika kita merasa lapar, dan untuk mengajari sel-sel kita, untuk melatih sel-sel itu, sehingga mereka ingat untuk hidup dengan prana dan mereka memprogram kembali kode yang salah ini bahwa kita harus menghidupi diri kita sendiri dengan makanan fisik. Jadi, dengan melatih hal ini, untuk tidak pernah makan ketika kita lapar, itu sama seperti mengatakan “tidak pernah makan dalam keadaan …” jadi dengan cara itu kita menenangkan tubuh kita dengan prana. Kita makan dari prana saat tubuh tenang, lalu dari sana kita bisa mengizinkannya mendapat sedikit kesenangan. Perlahan-lahan menjadi terbiasa makan dalam jumlah sedikit dan makan dengan konsep baru ini “makan untuk kesenangan dan karena kebiasaan” dan bukan untuk benar-benar memberi makan diri kita, dan bahwa enzim-enzim ini dapat menemukan makanan dari tempat lain. Jadi, itu adalah satu langkah. Kemudian, bahkan sebelum “agar tidak makan saat kita lapar, kita harus berhenti makan agar tak lagi memiliki rasa lapar”, karena otak mengirim sinyal yang memerlukan waktu sekitar 20 menit sebelum sampai pada kita, berarti bahwa kita selalu makan 20 menit terlalu awal. Itu adalah jumlah yang luar biasa yang kita masukkan ke dalam tubuh kita, dengan demikian, setelah kita menjadi berat, kita menjadi lelah. Itu adalah proses biasa yang diketahui setiap orang dimana setiap orang mengeluh, “Oh, saya makan terlalu banyak! Saya terlalu banyak makan ini! Oh, saya tak bisa mencerna!” Setiap orang mengeluh, tetapi walaupun begitu setiap orang meneruskan hal yang sama. Manusia benar-benar sedang tidur. Otak kita benar-benar terbius karena semua racun itu. Kenyataannya, racun-racun dalam makanan membius otak manusia, menghalangi diri kita dalam membuat keputusan yang lebih baik daripada benar-benar meracuni sel-sel sehingga kita menjadi sakit kemudian mati. Karena itu, “lebih baik” membius otak; dengan cara itu kita tidak lagi mempunyai cara untuk membuat keputusan-keputusan. Jadi, itulah apa yang sedang mereka lakukan dengan pasta gigi dan racun-racun yang mereka masukkan dalam makanan. Jadi begitulah. Jadi berhentilah makan, tetaplah dengan rasa lapar untuk sejenak dan mengisinya dengan prana, kemudian tambahkan prana ketika Anda bernapas, lalu sesuap makanan fisik. Selanjutnya, jangan pernah makan ketika merasa lapar, lalu saat Anda benar-benar lapar, sikat gigi Anda, minum air, dan kerjakan hal-hal seperti itu. Itulah segala trik, dan kita juga harus temukan trik-trik pribadi kita masing-masing. Itu adalah trik pribadi saya, tetapi itu efektif.

Supreme Master TV: Menurut Reine-Claire, pada umumnya kita manusia tidak selaras dengan tubuh kita sehingga cenderung salah membaca sinyal-sinyal tubuh kita.

Reine-Claire Lussier: Sinyal-sinyal salah dari rasa lapar, yang merupakan getaran dari ‘solar plexus’– karena “solar plexus” terletak di atas perut – jadi terdapat kerancuan antara getaran dari solar plexus dan rasa lapar. Jadi, rasa perih yang terasa itu, kita diajarkan bahwa itu adalah perut, tetapi itu adalah suatu kerancuan karena, dengan makan, kita menghancurkan getaran dari solar plexus. Kemudian saat pencernaan selesai, solar plexus mulai bergetar lagi, tetapi kita berpikir bahwa kita lapar, dan kita mulai makan lagi, kita tidak pernah berhasil untuk benar-benar berhubungan dengan tubuh kita. Terdapat begitu banyak sinyal yang menyesatkan, sinyal-sinyal itu diuraikan dalam buku-buku kami. Buku-buku kami layak dibaca; “Dunia Baru” atau juga buku tentang prana. Karena itu sebuah tambang emas, seluruh jalan ada di sana langkah demi langkah, jam demi jam. Tidaklah seperti memberi sebuah resep kepada orang-orang dan berkata, “Kerjakan ini seperti ini, seperti itu, seperti ini.” Itu adalah jam demi jam dan saya ditemani oleh Penuntun-Penuntun dengan pesan-pesan tentang apa yang sebenarnya terjadi; pada setiap momen. Dan hal yang sama terjadi pada suami saya ketika Mario Gaal melakukan proses tiga-minggunya, pelajaran-pelajaran itu begitu berharga dan mulia untuk setiap orang. Jadi, kita harus mengambil manfaat dari proses tiga minggu itu – itu adalah pelajaran-pelajaran yang amat berharga yang tersedia untuk setiap orang. Kita harus mengambil manfaat darinya.

Supreme Master TV: Dan Anda mengajak orang-orang datang ke sekolah Anda?

Reine-Claire Lussier: Ya. Kami lakukan tahap-tahap inisiasi ke dalam prana untuk membantu orang mengerti dengan jelas, dan tak membiarkan mereka berada dalam gelembung spiritual, dan juga agar tidak sendirian, tetapi merasa terdukung. Itu memungkinkan untuk ditemani melalui jarak jauh dan setidaknya mereka tahu bahwa jika terjadi sesuatu, mereka dapat mengacu pada buku itu. Mereka dapat membuka sebuah buku kapan saja. Terdapat jawaban untuk segala sesuatu, hampir segala sesuatu mengenai proses ini.

Supreme Master TV: Juga terdapat pengalaman-pengalaman selama berlangsungnya proses prana ketika kita kehilangan massa otot, bisakah Anda berbicara mengenai hal itu?

Reine-Claire Lussier: Yah, massa otot menghilang ketika proses prana dilakukan terlalu cepat. Tetapi, itu juga harus cukup lama. Tetapi, itu terjadi saat kita kita tidak memiliki informasi. Saya yakin saya tidak akan kehilangan massa otot jika saya telah mengetahui ini, tetapi dulu saya tidak tahu. Jadi, saat ini, karena mengetahui semua ini, memungkinkan saya untuk menganjurkan dan memperingatkan orang-orang untuk berhati-hati. Kemudian air yang saya sebutkan sebelumnya, itu banyak membantu. Dengan minum banyak air, itu menjaga otot kita agar tetap sehat; dan kita harus tetap aktif.

Supreme Master TV: Dapatkah anak-anak juga menjalani gaya hidup sehat hanya dengan prana saja? Reine-Claire sangat yakin akan hal itu. Faktanya, di Sekolah Hidup Berkesadaran, Reine-Claire dan suaminya membimbing orang dewasa dan juga anak-anak untuk melewati proses untuk hidup dengan prana.

Reine-Claire Lussier: Bayi-bayi baru yang datang ke planet ini, terdapat banyak yang siap untuk hidup dari prana. Orangtua-lah yang belum siap. Terdapat banyak bayi yang menolak untuk minum ASI dan para ibu menjadi sangat bingung dengan ketakutan, kecemasan, akibat kekurangan informasi; dan mereka memaksa para bayi itu untuk minum. Jika mereka tidak bisa memaksa bayi-bayi itu dengan ASI, maka mereka akan memaksa dengan botol. Ada banyak bayi yang datang dengan kode baru ini terbangunkan dalam tubuh mereka. Karena ketika sebuah jiwa turun ke dalam tubuh fisik, ia mengkonstruksi tubuh fisiknya sendiri. Masalah keturunan dan genetik, persentasenya sangat kecil. Jiwa akan mengkonstruksi tubuhnya. Pertama-tama, ia akan memilih orangtua, kombinasi dari dua orangtua, yang akan cocok dengan program hidupnya, program inkarnasinya. Tetapi kemudian, ketika jiwa siap untuk bereinkarnasi, apa yang ia lakukan adalah ia akan membangunkan kode yang ia butuhkan. Karena semua kode ada di sana – seorang manusia dan segalanya berada dalam sel-sel itu. Tidak ada perubahan dalam formula-formula itu sejak ribuan tahun. Semua kemungkinan ada, semua itu tidak aktif karena berbagai alasan. Jadi, jiwa yang tiba akan terbangunkan dalam materi tempat ia akan tinggal, dalam tubuh masa depannya, ia akan bangunkan kode-kode yang akan ia perlukan untuk merealisasikan rencana hidupnya. Jadi, bayi-bayi baru yang datang itu “berkedip”, “saya nyalakan kode prana karena saya bertujuan untuk hidup dengan prana,” tetapi orangtua menghentikan mereka. Dan karena mereka berada dalam sebuah “kendaraan” yang tak bisa mereka kuasai pada awalnya, yah, itu memalukan, tetapi orangtualah yang tidak siap untuk menyambut bayi-bayi baru – bukan hanya pada tingkat prana, pada semua tingkatan. Jadi, para bayi siap, dan banyak bayi pada mulanya, menolak makan daging. Hal ini jelas, sangat jelas. Dan mereka menolak untuk makan banyak, menolak makan setiap saat, dan orangtualah yang selalu menyimpangkan mereka dari jalan mereka karena mereka khawatir. Mereka mendapatkan informasi yang buruk dan terus pergi menemui dokter sementara mereka terus menerima informasi buruk. Tetapi, ini memalukan karena itu adalah generasi baru. Itu adalah umat manusia baru yang datang dengan kode yang baik dan “puuf!” kita membatalkan program-program itu. Tetapi, orangtua yang melahirkan bayi baru ini, mereka merasakannya. Bayi baru ini benar-benar tidak akan memilih orangtua yang tidak sanggup memperoleh akses pada informasi baru ini. Jadi, merupakan tanggung jawab dari para orangtua ini, yang melahirkan bayi baru itu untuk memberi diri mereka informasi, mendidik diri mereka sendiri, pergi ke sekolah untuk belajar cara menyambut bayi baru. Namun, apa yang terjadi dengan semua literatur tentang bayi Indigo, bayi Kristal, bayi psikis dan semua itu – amat disayangkan, tetapi kebanyakan para orangtua jatuh dalam perangkap ego. Mereka amat bangga memiliki seorang anak yang istimewa sehingga mereka bahkan tidak berpikir bahwa mereka perlu ke sekolah, untuk mendidik diri mereka sendiri, untuk belajar agar mampu mengajari anak-anak ini. Karena, meski un mereka adalah bayi baru, mereka adalah jiwa yang amat berkembang; mereka memasuki materi manusia, dan materi manusia itu bersifat fisik, emosional, dan mental. Dan ego, itu bukan hal fisik, itu dibangun dari gabungan tiga hal ini. Jadi, tak ada “bayi” meskipun ia adalah seorang bayi baru, dan bahwa ia adalah pemilik masa depan. Tidak ada bayi yang dilindungi dari mengembangkan ego, dan suatu ego yang amat besar. Namun, para orangtua jatuh dalam perangkap ini, membuat bayi mereka menjadi anak luar biasa, bukannya menunjukkan pada mereka jalur hati. Kita memperlambat, kita menunda dunia baru karena hal ini. Jadi, itu adalah tanggungjawab para orangtua; dan karena itulah kami mempunyai sebuah “Sekolah Hidup Berkesadaran”. Dan kami menerima para orangtua beserta anak-anak mereka, dan kami menerima anak-anak tanpa orangtua mereka; dan kami menerima mereka lalu mengajari mereka yang terbaik yang kami bisa dengan apa yang kami ketahui saat ini. Ada orang yang akan mengikuti dan akan melakukan dengan lebih baik daripada kami. Tetapi, untuk saat ini, inilah yang kami lakukan: mengedukasi para orangtua agar mereka mampu menerima anak-anak mereka, lalu membawa mereka ke jalan hati. Ini adalah tanggung jawab yang dimiliki anak-anak itu. Karena pada akhirnya, yah, jika para orangtua bahkan tidak bervegetarian, bagaimana kita bisa membuat mereka menolong anak-anak mereka untuk makan makanan hidup lalu menjadi pranik?

Reine-Claire Lussier: Saya memiliki misi yang sama sebagaimana setiap manusia di Bumi. Bagi saya, misi seorang manusia adalah untuk mewujudkan sang ilahi ke dalam keberadaan fisik kita untuk mengubah kendaraan manusia kita menjadi kendaraan berkesadaran sehingga kesadaran yang ilahi atau kesadaran kasih dan kesadaran kosmis – apa pun nama yang kita berikan – bisa mewujudkan dirinya melalui kendaraan sadar kita. Maka, saya tidak memiliki sebuah misi yang berbeda dari orang lainnya, kecuali bahwa saya mungkin telah memahami dan menerimanya lebih dari kebanyakan manusia yang sedang tertidur. Tetapi, ketika mereka bangun, mereka akan memahami bahwa mereka memiliki misi yang sama seperti saya. Jadi, saya melakukannya melalui profesi saya, yaitu mengajar. Saya mulai dengan mengajar dan mungkin jika saya adalah seorang artis hari ini, maka misi ini akan saya sampaikan melalui seni saya. Tetapi, karena saya adalah seorang guru, saya akan lanjutkan mengajar.

Untuk informasi lebih banyak tentang ‘School of Conscious Life’ dari Reine-Claire Lussier, silakan kunjungi
http://www.ecole-de-vie-consciente.com