- Pola konsumsi global saat ini akan membutuhkan Bumi yang kedua. Sumber daya alam yang sedang dikonsumsi saat ini adalah 1,5 kali dari kapasitas yang dapat disediakan oleh Bumi.1 (“2010 Living Planet Report” by World Wildlife Fund)
- Titik-titik kritis dapat datang tiba-tiba. Pergeseran tiba-tiba pada sistem-sistem alami Bumi dapat datang dengan cepat, tanpa peringatan.2 (Dr. Alan Hastings, professor at University of California, Davis in the USA and one of the world’s foremost mathematical model experts)
KERUGIAN FINANSIAL
- Kerusakan akibat kenaikan permukaan air laut, banjir, dan gelombang-gelombang panas yang disebabkan oleh hilangnya es di Laut Arktik akan merugikan sektor pertanian, properti, dan asuransi sampai US$ 24 triliun pada tahun 2050. Gelombang panas, banjir, dan faktor lain telah menyebabkan kerugian ratusan juta dolar setiap tahunnya.3,4 (US Pew Environmental Group report)
- Kerugian global akibat bencana alam dapat menjadi tiga kali lipat yaitu sebesar US$ 185 miliar per tahun pada tahun 2100. Kerusakan dari angin topan besar akibat perubahan iklim dapat menambah kerugian hingga US$ 58 miliar per tahunnya.5 (UN/World Bank joint report, 2010)
- Pada Konferensi Tingkat Tinggi perubahan iklim Kopenhagen, negara-negara yang hadir menyetujui dana sebesar US$ 30 miliar untuk membantu negara-negara yang rentan bencana guna menanggulangi dampak perubahan iklim, dan juga setuju untuk menyediakan US$ 100 miliar per tahun mulai tahun 2020.6,7
|