Perubahan Iklim Arsip Berita
Hentikan konsumsi daging untuk mengatasi masalah iklim - 10 Des 2011
Loading the player ...
Hentikan konsumsi daging untuk mengatasi masalah iklim.

Sebagaimana Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP17) telah selesai di Durban, Afrika Selatan pada hari Jumat, 9 Desember, para delegasi dari lebih 190 negara telah membuat kemajuan mengenai rincian dari Green Climate Fund sebesar US$100 miliar yang ditujukan untuk membantu negara-negara berkembang yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

Tapi untuk sekarang, banyak masalah darurat yang dihadapi oleh negara-negara itu, termasuk benua tempat diadakannya pertemuan, Afrika, yang harus diatasi lewat tindakan mereka sendiri.

Tina Joemat-Petterson – Menteri Pertanian, Kehutanan & Perikanan Afrika Selatan: Afrika menghadapi masalah ganda dari kemiskinan dan perubahan iklim.

Mbareck Diop – Ketua Badan Penasehat, Perubahan Iklim Adaptasi Perubahan Iklim di Afrika: Sembilan puluh persen Danau Chad telah menghilang. Anda saksikan es Kilimanjaro juga, mayoritas dari es ini telah menghilang akibat efek perubahan iklim. Anda lihat banjir dan juga efek penggurunan.

Supreme Master TV: Koresponden Supreme Master TV melaporkan di beberapa tempat Afrika Selatan dan lainnya mengenai masalah perubahan iklim.

Koresponden Supreme Master TV: Bertepatan dengan pertemuan COP 17, pemerintah Afrika Selatan mengungkapkan rencana pembangkit Matahari pertama negaranya di Hazelmere-Verulam. Tentunya, karena energi berkelanjutan adalah cara yang harus kita lakukan, beberapa ahli menekankan perlunya memprioritaskan tindakan yang akan membantu dengan pendinginan atmosfer yang lebih cepat.

Yaitu, mereka mendesak pemerintah agar fokus pada penghentian gas rumah kaca potensial, metana, yang mana sumbernya yang terbesar dari tindakan manusia adalah industri daging. Inilah pesan Anggota Parlemen India dan seorang vegan, Yang Mulia Maneka Gandhi, yang berbicara di konferensi pers yang bertempat hanya 3 blok dari pusat konferensi COP 17.

Maneka Gandhi – Ketua, Komite Perubahan Iklim, Parlemen India; vegan: Yang perlu dilakukan adalah tidak untuk berkonsentrasi pada karbon dioksida. Lakukan yang bisa kita lakukan, maksudnya kalian  perhatikan gas lain yang paling penting, yaitu metana. Bisa dikatakan, “Baiklah, kita tidak akan makan daging. Kita tidak akan memelihara ternak pedaging demi konsumsi orang lain.” Ini bukan saja merupakan solusi sebenarnya, tapi solusi cepat.”

Koresponden Supreme Master TV: Banyak pihak lainnya yang menunjukkan dukungan untuk solusi pola makan bagi pemanasan global.

Mbareck Diop – Ketua Dewan Penasehat, Adaptasi Perubahan Iklim di Afrika: Kita memiliki ternak yang sangat mencemari dengan gas metana, yang lebih berbahaya dibanding CO2.

Dr. Jane Goodall – Ahli primata Inggris; penyokong tanpa-daging: Pada saat semakin banyak orang mengkonsumsi lebih banyak daging, sehingga menyebabkan bertambahnya ekstra emisi metana, serta menghabisi hutan, selain itu juga karena perlakuannya yang amat sangat kejam.

Koresponden Supreme Master TV: Atlet bersepeda Afrika Selatan yang merupakan seorang vegan, Sven Fortley bersepeda ribuan mil dari Cape Town ke Durban selama lebih dari dua dalam kampanyenya yang menginspirasi.

Sven Fortley – Atlet bersepeda Afrika Selatan, vegan, pecinta lingkungan: Saya pada dasarnya menyoroti fakta bahwa perubahan iklim banyak mempengaruhi individu, pilihan individu, pilihan setiap hari dari apa yang mendorong Anda, dan tidak hanya mengenai bahan bakar yang dipakai di kendaraan Anda, ini mengenai  bahan bakar yang Anda gunakan bagi badan Anda.

Koresponden Supreme Master TV: Melaporkan untuk Supreme Master TV, dari Durban Afrika Selatan.

Supreme Master TV: Sementara itu, negara-negara seperti negara yang ada di Afrika harus segera mencari cara untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakatnya sebagai bagian dari adaptasi perubahan iklim – dimana perubahan pola makan secara global sekali lagi bisa memberikan bantuan besar.

Tina Joemat-Pettersson – Menteri Pertanian, Kehutanan & Perikanan Afrika Selatan: Saat ini, Afrika menghasilkan, dan yang dihasilkannya tidak dimakan sendiri. Dan mereka makan apa yang tidak dihasilkan. Jadi jika menghasilkan biji-bijian dalam kapasitas bagus dan fenomenal, tapi memakai biji-bijian itu untuk dijadikan makanan ternak di negara berkembang.

Supreme Master TV: Terima kasih para delegasi, aktivis dan pihak lainnya yang peduli, atas seruannya bagi tindakan mendesak dan sesuai baik bagi pengurangan yang efektif terhadap pemanasan global dan keamanan pangan. Semoga setiap negara dimanapun tidak lagi menunda dalam mengadopsi peraturan untuk pelindungi kehidupan untuk menyelamatkan Bumi.

Sven Fortley – Atlet bersepeda Afrika Selatan, vegan: Jadilah Vegan, Bertindaklah Hijau untuk Selamatkan Bumi!

Berbicara dalam konferensi video pada bulan Desember 2012 di Uni Emirat Arab, Maha Guru Ching Hai menekankan tindakan sederhana yang diperlukan dari para pimpinan dunia untuk menghindari bencana dunia demi kemanusiaan.

Maha Guru Ching Hai: Saya harap, pemerintah mendorong para petani untuk menghentikan pemeliharaan ternak dan unggas, menjadi vegan, vegan organik. Karena, untuk itu saja, masih jauh lebih banyak biaya dalam hal makanan, pemakaian bahan bakar, air untuk memelihara ternak. Mengingat, biayanya lebih sedikit untuk melakukan pertanian organik.

Kami memerlukan setiap bantuan saat ini dalam keadaan darurat ini, masa darurat, untuk selamatkan bumi kita. Saya harap pemerintah kita akan membimbing sektor pertanian bagi penerapan vegan organik, dan juga memakai pengetahuan dan bakat mereka untuk berbagi teknik bagus ini dengan negara lain karena dunia saling tergantung dan bisa bekerja sama demi masa depan yang berkelanjutan.

Sekali lagi dan akhirnya, kita harus mengubah gaya hidup kita. Kita harus hidup lebih sederhana, memelihara diri kita sendiri dengan pola makan paling baik, dan pola makan ekonomis, baik bagi ekologi adalah vegan organik.

http://www.globalpost.com/dispatch/news/regions/africa/south-africa/111208/cop-17-south-africa-suggests-extending-talks

Berita Tambahan

Dalam upaya mengatasi cuaca ekstrim terkait perubahan iklim yang telah merusak lahan pertanian, sebuah laporan pada tanggal 4 Desember 2011 menyebutkan keberhasilan para petani Kamerun saat mereka memproses buah dan sayuran segar menjadi cemilan kering dari ketela, kentang dan tepung cassava yang lebih tahan lama.
 
http://www.trust.org/alertnet/news/food-processing-curbs-climate-losses-for-cameroons-women-farmers/


Sebuah penelitian oleh para ilmuwan British Antarctic Survey  pada bulan Desember 2011 mengungkapkan bahwa menghangatnya air Pasifik mengakibatkan semakin cepatnya pencairan Gletser besar dari Pulau Pine dan Thwaites Antartika, yang bisa dengan cepat meningkatkan kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia.

http://www.ouramazingplanet.com/2122-antarctic-glacier-melting-linked-warm-pacific-waters.html
http://www.hydro-international.com/news/id5227-Glacier_Subject_to_Study_Sea_Level_Rise.html
http://www.theworld.org/2011/12/sea-levels-may-rise-faster-than-expected/
http://www.hindustantimes.com/India-news/NorthIndia/Melting-glaciers-threaten-millions/Article1-778127.aspx