Dalam permohonannya agar semua orang bertindak untuk mengatasi pemanasan
global demi generasi saat ini maupun generasi mendatang, Dr. Hansen menulis
buku “Badai bagi Anak Cucuku: Kebenaran Tentang Bencana Iklim yang Akan
Datang dan Kesempatan Terakhir Kita untuk Selamatkan Manusia (Storms of My
Grandchildren: The Truth About the Coming Climate Catastrophe and Our Last
Chance to Save Humanity.”
Dalam buku ini, ahli iklim AS dan Direktur Institut Goddard untuk Penelitian
Luar Angkasa dari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) itu
memperingatkan tentang titik tanpa harapan yang semakin dekat, yang datang
jauh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Ia juga menyatakan bahwa para ilmuwan telah merendahkan level tertinggi CO2
yang diproyeksikan dimana atmosfer Bumi hanya dapat bertahan pada 350 bagian
per juta, sementara itu level CO2 saat ini ada di level 387.
Buku itu juga memperingatkan konsekuensinya jika pemerintah dan para pejabat
tidak bertindak cepat untuk stop pemanasan global dan menekankan bahwa usaha
untuk menyetabilkan lingkungan penting bagi kelangsungan hidup dunia.
Terima kasih kami kepada Dr. James Hansen yang menyampaikan keadaan sangat
darurat dari krisis planet kita. Semoga semua penduduk cepat menghiraukan
perlunya mengambil tindakan kasih, tindakan sadar lingkungan untuk atasi
pemanasan global dan menyetabilkan ekosfer kita.
Maha Guru Ching Hai juga sering memanggil umat manusia untuk mendengarkan
peringatan penting dari ilmuwan terpandang seperti Dr. Hansen, separti dalam
wawancara yang dipublikasikan pada edisi September 2009 Majalah The House.
Maha Guru Ching Hai: Marilah kita indahkan peringatan dan nasihat
orang-orang terhormat ini, ilmuwan yang bijaksana sementara kita melanjutkan
komitmen bersama kita demi kesejahteraan Bumi. Menurut Dr. Hansen, planet
kita berada dalam perjalanan berbahaya yang mungkin melewati titik ujung
yang tak dapat dibalikkan, dengan konsekuensi penuh bencana. Anda sudah tahu
tentang hal ini seperti mencairnya es laut Arktik yang menyebabkan lautan
menyerap lebih banyak sinar matahari dan mempercepat pencairan; dan
mencairnya permafrost yang pada gilirannya melepaskan gas metana beracun,
menyebabkan lebih banyak pemanasan di atmosfer; dan punahnya spesies dasar
yang menyebabkan kehancuran lebih jauh terhadap ekosistem kita yang telah
sakit sehingga membahayakan bahkan lebih banyak spesies, dan terutama, kita
manusia.
Tetapi, kedua ilmuwan besar ini tidak hanya menunjukkan situasi genting
planet kita. Mereka juga memberikan sebuah solusi yang sederhana, efisien,
dan ekonomis: penerapan pola makan nabati yang merupakan tindakan tunggal
yang paling efektif yang bisa dilakukan masing-masing individu untuk secara
drastis mengurangi emisi gas rumah kaca.
http://www.stormsofmygrandchildren.com/storms_of_my_grandchildren.htmlhttp://www.latimes.com/entertainment/news/la-ca-james-hansen27-2009dec27,0,5460299.story