Pekan Laut Kongres AS Membahas Dampak Pemanasan Global terhadap Kehidupan Margasatwa dan Ekosistem Laut - 8 Juni 2008 | |
|
Pekan Laut Kongres AS Membahas Dampak Pemanasan Global terhadap Kehidupan Margasatwa dan Ekosistem Laut Pembuat undang-undang AS mengalihkan perhatian mereka ke masalah laut dan perubahan iklim. Tanggal 5 Juni menandai berakhirnya simposium 3 hari di Washington, DC, di mana para ilmuwan, aktivis lingkungan, dan pembuat kebijaksanaan terkemuka AS mendiskusikan keprihatinan mereka mengenai dampak pemanasan global terhadap lautan. Supreme Master Television meliput peristiwa ini dari ibu kota AS. Dr. Lara Hansen, Kepala Ilmuwan, Program Perubahan Iklim Internasional Dana Margasatwa Dunia (WWF): Kita terus-menerus menambah CO2 kita di dunia. Kita harus menguranginya, idealnya kira-kira lebih dari 90 persen, karena masalah seperti pengasaman laut akan berlanjut selama lautan tetap menyerap CO2 dari atmosfer. SUARA: Para ahli dari Dana Margasatwa Dunia (WWF) mengatakan bahwa kehidupan di laut tidak pernah serapuh seperti sekarang ini. Mereka menunjukkan dampak yang sangat besar yang terjadi akhir-akhir ini bagi populasi satwa yang tergantung pada laut, seperti beruang kutub dan beruang laut. Topik lain yang diangkat pada simposium itu berkisar antara terumbu karang yang hancur dan adaptasi laut.
Dr. Paul Sandifer, Ilmuwan Senior, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional, AS: Kita bisa sangat berhati-hati dalam cara kita menggunakan dan membuang obat-obatan serta pemakaian bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, bahan-bahan yang mencemari halaman rumput kita, hutan, dan sawah kita. Senator John Kerry, Partai Demokrat – Massachusetts, AS: Orang-orang tetap dapat melakukan semua hal. Buatlah pilihan cerdas dalam jenis barang yang mereka beli. Didiklah diri mereka melalui internet tentang produk hijau dan hal-hal lain yang dapat mereka lakukan. Berkendaraanlah lebih sedikit, berkendaraanlah dengan lebih efisien, ganti bola lampu, temukan apa yang tidak efisien di rumah, jadilah lebih sensitif terhadap jejak karbon, yang mana saja bisa, dan hormati lingkungan dalam berbagai aktivitas yang mereka jalani.
Sebuah dunia yang netral-karbon, fokus dari Hari Lingkungan Dunia 2008. Hari Lingkungan Dunia menyoroti solusi menghilangkan emisi karbon dari ekonomi dan gaya hidup. Sebagai salah satu negara pertama yang menjajikan masa depan yang seluruhnya bebas karbon, Selandia Baru menjadi tuan rumah utama tahun ini. Perdana Menteri Helen Clark memberikan Penghargaan Pita Hijau untuk menghargai perusahaan-perusahaan dan kelompok-kelompok lingkungan terkemuka atas kerja keras mereka yang kreatif dalam hal lingkungan. Supreme Master Television berada di lokasi untuk meliput peristiwa ini. Catherine Ellery, Aktivis pendidikan Lingkungan Truk Hijau, Dewan Kota Horizons: Itu adalah satu unit semi-truk gandeng yang dibuat di Manwatu, untuk menyebarkan pesan pelestarian secara terus menerus kepada masyarakat yang lebih luas, ke sekolah, kelompok petani, kepada siapa saja yang tertarik untuk mendengarkan pesan itu. Lawrence Zwimpfer, Koordinator Nasional Hari Lingkungan gerakan pengumpulan sampah: Kami mengumpulkan kira-kira 50 ton tepat di sini, tepat dari satu area di Wellington. SUARA: Bandara Selandia Baru, dalam menyambut orang-orang terkemuka yang datang pada peristiwa hari itu, juga berpartisipasi dengan menjadi hijau. Sarah, juru bicara bandara Auckland: Beberapa hal itu adalah: para staf akan menerima sebuah bola lampu hemat energi, dan wisatawan, 100 wisatawan akan diberikan sebuah tas bandara Auckland ramah lingkungan dengan beberapa pesan di Hari Lingkungan Dunia. SUARA: Di Christchurch, pohon-pohon gratis dibagikan kepada masyarakat di luar arena di mana Ketua Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB, Dr. Rajendera Pachauri, secara pribadi melakukan presentasi tentang cara-cara mencapai tujuan bebas karbon, dengan menyebutkan apa yang selalu ia lakukan bahwa komitmen kunci bagi kelestarian adalah mengurangi konsumsi daging. Dr. Rajendra Pachauri: Pilihan-pilihan pribadi bertanggung jawab sekitar 50% dari gas emisi rumah kaca. Dan itulah sebabnya kenapa hal itu menjadi fokus laporan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim. Kami telah mengindentifikasi perubahan dalam gaya hidup dan tingkah laku sebagai bagian penting dalam metode mitigasi yang harus dijalankan. Mengurangi daging sebanyak 50%, dan ini adalah estimasi yang terlalu rendah, setara dengan 700 kg CO2 yang dihemat setiap tahun. Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark: Dan masing-masing orang melakukan perubahan, masing-masing orang bisa berperan. SUARA: Kami salut pada semua orang yang berpartisipasi di Hari Lingkungan Dunia 2008. Semoga kesadaran ramah-lingkungan kita meluas setiap hari sambil kita lebih banyak bertindak untuk memastikan masa depan yang lestari. Auntie Litter, Inc. di Alabama menerima Penghargaan Tahunan Kedelapan Kualitas Udara yang Bersih dari EPA
Tiga jawatan lainnya diberikan Penghargaan Bintang Energi Kombinasi Panas dan Daya (CHP) atas pemasangan sistem CHP mereka yang efisien, yang dapat menghemat 20% sampai 30% tenaga yang dibutuhkan. EPA juga telah mengumumkan keberlanjutan program pengawasan untuk pantai dan teluk New York dan New Jersey, yang dirancang untuk melindungi keselamatan manusia yang menggunakannya. Selamat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pemenang dan EPA atas keterlibatan yang berharga dalam melindungi lingkungan Anda. Semoga usaha ini dan upaya hijau lainnya lagi membantu mengurangi dampak perubahan iklim untuk menciptakan masa depan yang lestari. Pusat Teknologi Karbon yang Rendah dalam Gedung Dirancang Untuk Memerangi Perubahan Iklim Malaysia membantu Riau 'membersihkan udara' Kelompok vegetarian mendesak hari Sabat tanpa daging
Pindahkan tanaman bahan bakah hayati dari darat dan tanam mereka di laut Toyota mengembangkan kendaraan berbahan bakar sel hidrogen yang lebih canggih
|
![]() ![]() |
Copyright © 2007-2009 Supreme Master Television. All rights reserved. |