Dunia menuju pemanasan hingga 6 derajat - 15 Nov 2008

Dunia menuju pemanasan hingga 6 derajat

Grup penasihat kebijakan energi, Dewan Energi Internasional (IEA), mengeluarkan laporan "Gambaran Energi Dunia Tahun 2008" yang memperingatkan bahwa terus berlanjutnya tingkat perubahan iklim saat ini akan mengakibatkan kenaikan enam derajat Celsius dari suhu sebelum Zaman Industri di tahun 2100. IEA merekomendasikan pengurangan besar-besaran dalam pemakaian batu bara dengan peralihan secara luas ke sumber energi berkelanjutan seperti matahari dan angin.

Terima kasih kepada Dewan Energi Internasional yang telah menarik perhatian kita ke gerakan yang amat penting ini. Melalui pelayanan penuh kasih kita terhadap planet ini, semoga planet ini terus berkembang dengan kehidupan dan keindahan.

Referensi:

http://www.theage.com.au/environment/world-on-track-for-6-degree-warming-says-report-20081112-5o4x.html
http://business.timesonline.co.uk/tol/business/industry_sectors/natural_resources/article5141873.ece

Jala ikan yang ditelantarkan melukai kehidupan laut di Australia

Para penduduk, pebisnis, dan pelaut yang prihatin di Teluk Carpentaria negara bagian Queensland sedang mendesak pemerintah negara bagian itu untuk memprakarsai program-program pendidikan untuk menghentikan praktik penelantaran jala-jala ikan. Kapal-kapal penangkap ikan lepas pantai dari berbagai negara dipercaya bertanggung jawab atas sejumlah besar jala-jala yang ditemukan di perairan wilayah tersebut yang membahayakan kehidupan laut termasuk membahayakan kura-kura laut. Sebuah kelompok di Queensland meluncurkan Program Jala Hantu Carpentaria yang dengan sukarela membersihkan jala-jala selama lebih dari satu dekade, dengan satu jala ditemukan baru-baru ini yang beratnya lebih dari enam ton. 

Terima kasih banyak, para penduduk dan anggota Program Jala-Jala Hantu Carpentaria atas dedikasi Anda bagi kesejahteraan sesama penghuni lautan Bumi kita. Semoga praktik-praktik penangkapan ikan segera berhenti demi perdamaian dan keamanan semua makhluk laut dan makhluk lain ciptaan Tuhan.

Setelah menyaksikan penderitaan burung merpati, Maha Guru Ching Hai menyatakan keprihatinannya akan bahaya jaring ikan dan puing-puing lainnya bagi burung-burung dan satwa liar.

Maha Guru Ching Hai: Saya lihat di Monako sini banyak burung merpati yang tidak memiliki jari kaki. Dan saya harus memotong untuk melepaskan jaring dari salah satu burung merpati. Dan perlu waktu berminggu-minggu bagi saya untuk melakukannya karena burung merpati itu harus terbiasa dengan saya dan membiarkan saya melakukannya. Dan ia membiarkan saya, tapi saya lihat beberapa jari kaki yang lain sudah terpotong. Anda tahu kenapa? Ketika kabel nilon itu terus melilit erat di sekitar jari kaki mereka, pada akhirnya jari kaki itu akan terputus karena aliran darahnya tidak bersirkulasi lalu jari itu akan putus. Begitu banyak burung merpati yang jari kakinya hanya tinggal dua, terkadang tiga, dan jari lainnya tinggal puntungnya saja. Hal itu mematahkan hati saya juga. Lalu kadang saya datang dan mencoba memberi mereka makan, lalu jadi terbiasa dengan mereka. Lalu mereka datang dan saya menangkap mereka dan memotong kabel nilon di sekitar jari kaki mereka. Tapi ini sangat sulit. Jadi jika Anda melihat sesuatu seperti itu, cobalah untuk menolong. Cobalah bersihkan semua jala, semua kabel nilon, di manapun kalian bisa. Paham? Agar burung-burung tidak lagi tersangkut di dalamnya.

Referensi:

http://www.abc.net.au/news/stories/2008/11/11/2415936.htm
http://www.ghostnets.com.au

‘Kota Surya’ yang sukses di Jepang

Pemasangan panel-panel surya yang disubsidi Pemerintah pada atap-atap rumah di Kota Ota, 80 kilometer barat laut Tokyo, telah menghasilkan tenaga listrik yang stabil dan dapat diandalkan bagi masyarakat setempat. Sekitar 550 rumah tangga di pemukiman Pal telah disuplai dengan listrik gratis untuk semua peralatan rumah tangga mereka dan juga kemampuan untuk menjual surplus yang ada ke perusahaan energi setempat. Alokasi pemerintah sebesar US$246 juta yang dianggarkan untuk tahun 2009 akan memungkinkan sekitar 100.000 tambahan rumah yang mendapat pemasangan panel-panel surya bersubsidi.

Penghargaan tulus kami Kota Ota dan Jepang atas teladan cemerlang Anda akan sebuah kota surya! Kami menunggu untuk melihat lebih banyak lagi masyarakat yang begitu hijau di seluruh dunia.

Referensi:

http://www.globalgoodnews.com/government-news-a.html?art=122646059015678177
http://www.620kpoj.com/cc-common/news/sections/newsarticle.html?feed=104764&article=4569326
http://www.allvoices.com/contributed-news/1778969-japans-solar-city

Gletser Himalaya dapat hilang hingga tahun 2035

Wilayah gletser yang sangat luas yang membatasi India dan Tibet merupakan yang terluas di Bumi di samping wilayah kutub es. Menurut penelitian terakhir yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, India, pemanasan global menyebabkan gletser-gletser itu menghilang lebih cepat daripada di tempat lain manapun di dunia ini. Gletser Gangotri saja telah menyusut sekitar 850 meter. Departemen Sains dan Teknologi India mencatat bahwa gletser itu terus menciut pada kecepatan 17 meter setiap tahun. Adanya tujuh sungai-sungai besar Asia yang diairi oleh gletser Himalaya, maka akan terjadi banjir parah dan juga kekurangan air di Asia Selatan sebagai akibat dari terus mencairnya gletser itu.

Penghargaan kami untuk para ilmuwan Universitas Jawaharlal Nehru dan ilmuwan seluruh dunia atas kepedulian Anda dalam memantau harta alami ini. Kami berdoa agar semua orang segera menerapkan praktik pendinginan planet untuk memulihkan keseimbangan biosfer Bumi. 

Pada konferensi video dengan Center Vancouver di Kanada pada tanggal 24 Agustus 2008, Maha Guru Ching Hai berbicara tentang situasi genting mencairnya es

Maha Guru Ching Hai: Umumnya, mencairnya es juga berarti masalah berkepanjangan bagi planet kita. Tentu saja akan lebih baik jika kita sudah menyelamatkan planet ini sebelum esnya mencair. Tapi sebagai mana adanya, kita hanya bisa melakukan sebaik yang kita bisa dan mencoba memberitahu semua orang untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dengan menjadi vegetarian. Jika es mencair lebih cepat, maka tentu saja waktu kita lebih singkat untuk menyelamatkan planet ini. Tapi walaupun demikian, karena orang-orang mulai menjalani pola makan vegetarian, maka kita masih dapat menyelamatkan dunia ini.

Referensi:

http://www.tribuneindia.com/2008/20081111/main5.htm
http://www.enn.com/ecosystems/article/38627
http://www.teriin.org/index.php?option=com_content&task=view&id=18
http://members.tripod.com/itd-jnu
http://pubs.usgs.gov/gip/dynamic/himalaya.html


Copyright © 2007-2009 Supreme Master Television. All rights reserved.