Perubahan iklim: Masa depan suram bagi ikan-ikan yang bermigrasi - 3 Januari 2009

Perubahan iklim: Masa depan suram bagi ikan-ikan yang bermigrasi

Ikan-ikan yang bermigrasi terancam punah akibat perubahan iklim. Ikan yang berpindah-pindah, unik, dan tersebar di Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara ini mampu hidup di dalam lingkungan air laut dan tawar. Saat ini populasinya menurun jauh akibat penangkapan, polusi dan pemanasan global.

Para ahli dari Institut Bordeux Cemagref, Perancis telah menciptakan model biogeografikal, yang menggabungkan beberapa faktor seperti peningkatan suhu, untuk meramalkan masa depan pendistribusian ikan-ikanyang bermigrasi ini. Mereka menemukan bahwa daerah sebaran hampir semua jenis ikan ini akan terus mengecil. Ini berarti program konservasi sangat dibutuhkan saat ini untuk melindungi populasi mereka.

Kami mengucapkan terima kasih untuk para ilmuwan Institut Bordeux Cemagref atas hasil riset yang menekankan kebutuhan mendesak untuk menjaga ikan-ikan unik yang bermigrasi ini. Sekaranglah saatnya kita bertindak untuk merawat ekosistem untuk menjamin masa depan semua jenis makhluk air.

Sebagai response kepada para panelis saat berlangsungnya konferensi video langsung pada acara SOS! Seminar Internasional mengenai Pemanasan Global di Seoul, Korea bulan Mei 2008, Maha Guru Ching Hai menjelaskan penyebab perubahan iklim dan apa yang harus dilakukan untuk menjamin keberlangsungan hidup semua mahluk.

Konferensi video bersama Maha Guru Ching Hai di acara SOS! Seminar Internasional mengenai Pemanasan Global di Seoul, Korea tanggal 22 Mei 2008.

Maha Guru Ching Hai: Akar permasalahan kita.adalah, kita tidak berlaku baik kepada sesama mahluk: yang hidup, yang berperasaan, yang berjalan, yang berperilaku, makhluk yang penuh kasih, seperti hewan, dari semua ukuran dan bentuk. Kitapun tidak berlaku baik pada lingkungan. Kita telah membantai hewan, menghancurkan lingkungan kita, seperti penggundulan hutan, sumber air dan udara. Jadi, untuk memecahkan masalah yang kita hadapi saat ini, kita harus membalik perilaku kita.

Kita harus berlaku baik pada sesama mahluk hidup. Alih-alih membunuh mereka, membantai mereka, mengorbankan mereka, kita harus merawat mereka. Dan alih-alih penggundulan hutan, kita harus menanam pohon kembali. Rawatlah lingkungan kita. Dan alih-alih membuat polusi bagi planet kita, udaranya, kita perlu beralih pada energi ramah lingkungan dan bisa diperbaharui. Jadi yang diperlukan hanya membalik tindakan kita


Gempa Bumi Besar Samudera India Tahun 2004 Timbulkan Getaran di Patahan San Andreas


Gempa bumi besar dapat menggetarkan separuh dunia. Penelitian telah menunjukkan bahwa gempa besar yang disebabkan tsunami Samudera India pada tahun 2004 juga memicu aktivitas gempa bumi sejauh 14.500 kilometer di patahan San Andreas Kalifornia, AS. Sekarang, para ilmuwan mencari tahu untuk memahami dengan lebih baik fenomena ini, yang dikenal sebagai gempa-gempa non-vulkanik, untuk membantu meningkatkan penaksiran dan kesiagaan untuk gempa-gempa di masa depan. Kami menghargai temuan-temuan yang menyoroti saling keterhubungan semua kehidupan ini. Doa-doa kami agar potensi penghancuran di masa depan dikurangi seraya kita menggabungkan wawasan-wawasan baru ini dengan tindakan-tindakan baik hati dan peduli terhadap lingkungan kita.

 


Jumlah Pemasangan Panel Surya di Kalifornia Memecahkan Rekor di bulan Desember


Pemasangan panel surya memecahkan rekor di Kalifornia. Negara bagian Kalifornia AS, dimana separuh rumah di negara itu telah memasang panel surya, telah memecahkan rekor tertinggi di tahun 2008 untuk pemasangan energi surya sebesar 133 Megawatt. Pertumbuhan semakin tinggi dengan pengurangan pajak oleh pemerintah dan biaya yang lebih rendah untuk penyediaan energi berkelanjutan di Kalifornia. Program yang disponsori negara, Prakarsa Surya Kalifornia, juga berupaya untuk memasang daya sebesar 3.000 Megawatt antara tahun 2006 dan 2017. Terus maju, Kalifornia! Kami menantikan lebih banyak prakarsa-prakarsa ramah lingkungan untuk masa depan berkelanjutan planet kita.



Kopi yang Tumbuh di Tempat Teduh Bermanfaat Tidak Hanya Bagi Burung-Burung

Kopi yang tumbuh di tempat teduh lebih baik untuk hewan-hewan dan lingkungan. Sebuah penelitian baru pada kopi yang tumbuh di tempat teduh yang diterbitkan di Current Biology menunjukkan bahwa keseimbangan ekologi yang terpelihara saat menanam tanaman ini bermanfaat bagi keanekaragaman pohon, dan juga membantu hewan-hewan lain seperti burung dan kelelawar. Kopi yang tumbuh di tempat teduh merupakan sebuah metode tradisional dimana kopi ditanam di bawah lindungan berbagai spesies-spesies pohon. Terima kasih banyak, para ilmuwan, untuk mengingatkan kita akan keindahan seluk-beluk ekosistem kita. Mari kita beralih ke praktik-praktik pertanian yang selaras dengan lingkungan kita dan sesama mahluk.


Copyright © 2007-2009 Supreme Master Television. All rights reserved.