Peningkatan jumlah CO2 'mempengaruhi cumi-cumi raksasa' – 4 Januari 2009

Peningkatan jumlah CO2 'mempengaruhi cumi-cumi raksasa'

Perubahan lautan mempengaruhi cumi-cumi raksasa.  Pemanasan global yang timbul akibat perbuatan manusia sekarang diketahui menyebabkan air lautan semakin asam akibat penyerapan karbon dioksida dalam jumlah besar.  Sebuah tim peneliti internasional meramalkan hubungan penurunan populasi cumi-cumi raksasa dimana sistem organ dalam hewan laut ini sebenarnya rapuh bagi peningkatan suhu, keasaman, dan kekurangan oksigen. Hormat kami bagi para peneliti internasional yang telah memberikan informasi tentang perubahan yang mengkhawatirkan ini. Semoga kita mendengarkan panggilan untuk menjadi penduduk yang lebih peka dalam mendukung kehidupan yang seimbang dari Bumi kita.

Maha Guru Ching Hai menekankan kepada anggota Asosiasi kami selama Seminar Internasional pada bulan Agustus 2008 mengenai pentingnya ekosistem yang seimbang untuk zona-zona mati kehidupan laut : Seminar Internasional bulan Agustus 2008.


Maha Guru Ching Hai: Begitu banyak ikan paus dan lumba-lumba, mereka naik ke pantai dan mati. Terdapat begitu banyak zona mati di lautan. Hal itu meracuni mereka, jadi mereka terpaksa berenang keluar dari air yang penuh dengan gas beracun yang telah terlepas ke air! Mereka tidak dapat menahannya, mereka tidak mampu bernafas. Jadi mereka harus keluar dari air. Bagi mereka, hidup adalah di dalam air, tetapi air penuh dengan racun, tentu saja mereka keluar dari air. Tetapi ketika keluar, mereka juga mati.

 

Karena mereka tidak mendapatkan air. Mereka tinggal di lautan, mereke akan mati: mereka keluar, juga mati. Tidak ada pilihan bagi mereka. Hal ini adalah hal yang paling buruk dari semua kekejaman, bahwa manusia tidak peduli pada lingkungan. Dan membiarkan semua makhluk sengsara seperti ini. Hanya menjadi vegetarian, seberapa sulitkah hal ini? Bahkan lumba-lumba harus berenang keluar dari lautan; karena mereka pikir dengan begitu mereka bisa selamat, biarpun berisiko bagi hidupnya. Jadi kenapa tidak kita berubah saja ke diet vegetarian?


Menghadapi Proses Penggundulan Hutan Di Nigeria, Petani Negara Bagian Kano Mengikuti Pelatihan Penanaman Pohon

Negara-negara di Afrika menyambut program peremajaan hutan dengan penuh semangat. Pemerintah Nigeria dan Uganda tengah meningkatkan kesadaran masyarakatnya akan pentingnya pohon-pohon secara ekologis bagi masyarakat di masing-masing daerah. Di Negara bagian Kano, Nigeria, Kementerian Lingkungan Hidup dan Proyek Penghutanan Negara baru-baru ini menyelenggarakan loka karya 2 hari untuk melatih para petani menanam pohon untuk mengurangi proses penggundulan hutan. Loka karya ini diikuti hampir 2.000 petani yang terdaftar sebagai “Pendukung Penanaman Pohon” tahun ini.

Di Uganda, Menteri Negara Urusan Lingkungan, Jessica Eriyo, baru-baru ini mencanangkan program 4 Hari Penanaman Pohon Nasional di seluruh negeri. Nigeria dan Uganda patut dipuji untuk inisiatif mereka dalam mempromosikan penanaman pohon. Semoga negeri Anda diberkati pepohonan hijau, rimbun dan melimpah.

Selama kunjungannya ke Amerika Serikat pada tahun 1992, Maha Guru Ching Hai telah menekankan pentingnya pelestarian lingkungan kepada para anggota Asosiasi kami.

 

Kutipan dari ceramah Maha Guru Ching Hai berjudul “Belajar untuk Mencintai” 24-25 Juni 1992, New Jersey, AS.

 

Maha Guru Ching Hai: Pohon-pohon ada untuk keindahan dan perlindungan. Selayaknya kita mencoba untuk menikmati dan menjaga keberadaan lingkungan yang alamiah. Karena mereka senantiasa berguna bagi kita. Pepohonan dan air, hutan, merekapun punya daya penyembuh. Tidakkah Anda merasa nyaman saat berjalan-jalan sebentar saja di hutan? Mata Andapun merasa nyaman, kan? Ya, tentu saja. Dan paru-paru Anda akan terasa nyaman dan kulit Andapun terasa lebih lembut, dan suasana hatipun lebih tenang. Itulah yang diberikan alam, pepohonan dan udara yang mereka hembuskan memberikan kita oksigen.


Untuk itu sangatlah penting menjaga keutuhan alam semampu kita. Saya senang menjaga kelestarian pohon-pohon bukan hanya unuk saya, tapi untuk semua orang, dan untuk dunia. Kemanapun kita pergi, kita perlu menjaga kelestarian alam.

 

Phoenix Luncurkan Sistem Rel Ringan

Sistem rel ringan pertama di Arizona, AS menarik minat lebih dari 150.000 orang untuk mencobanya secara gratis saat Tahun Baru di kota Phoenix. Tahap awal dari proyek ini, yang mencoba mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara bersih, telah menghubungkan kota Tempe dan Mesa. Rencana kedepannya adalah memperluas jaringan layanannya. Selamat kepada kota Phoenix untuk model transportasi ramah lingkungan ini! Semoga semua warga dan pengunjung bisa memperoleh manfaat saat menikmati perjalanan yang bebas polusi ini.

 

Warga kota aktif mendaur ulang logam-logam langka

Sampah elektronik mengalami daur ulang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, Negara bagian Oregon telah meluncurkan program E-Recycling Gratis pada 1 Januari 2009. Ini berarti seluruh warga di setiap kabupaten bisa mendaur ulang TV atau komputer tak terpakai secara gratis. Program ini juga berlaku diseluruh kota dengan populasi 10.000 orang atau lebih. Di sisi lain dunia, kota Odate di pulau Honsu, Jepang telah berhasil mengumpulkan logam berharga seberat 17 ton dari sampah elektronik warga. Logam berharga ini termasuk tantalum, emas, perak dan palladium. Kami menghargai Anda, warga kota Oregon dan Odate di Jepang, untuk kegiatan terpuji yang melindungi lingkungan dan  dengan bijak menggunakan kembali barag-barang yang masih bernilai. Terberkatilah bumi kita dengan upaya pelestarian sumber-sumber alam yang penuh perhatian ini.



Copyright © 2007-2009 Supreme Master Television. All rights reserved.