Tingkat karbon dioksida mencapai rekor tertinggi – 17 Mei 2009

Tingkat karbon dioksida mencapai rekor tertinggi

Figur terbaru dari stasiun penelitian Zeppelin di Norwegia Utara mengindikasikan bahwa tingkat karbon dioksida di atmosfer mencapai 397 bagian per juta, rekor tertinggi yang menunjukkan suatu peningkatan lebih dari 2,5 bagian per juta dibandingkan dengan tahun 2008.


Para peneliti iklim menyarankan tingkat CO2 berada di bawah 450 bagian per juta untuk menghindari peningkatan  suhu sebesar 2 derajat Celcius, sebanding dengan rata-rata suhu dunia sebelum masa industri. Ada juga kekuatiran lain. Dr. Johan Storm, profesor fisika atmosfer di Institut Kutub Norwegia, yang mengumpulkan data, menerangkan: “Hal yang paling mencemaskan adalah kecepatan perubahan ini. Tingkat [di sini] sekarang meningkat 2-3 bagian per juta setahun.

 

Laju kenaikannya lebih cepat dari 10-20 tahun lalu … Peningkatan CO2 tidak pernah secepat ini sebelumnya.” Dr. Storm dan rekan di Institut Kutub Norwegia, kami menghargai dengan tulus upaya Anda dalam menyoroti keadaan genting planet kita.

 

Mari kita perhatikan informasi ini secara serius dalam perjuangan kita untuk memperlakukan dunia yang kita tinggali bersama dengan semua makhluk ini dengan lebih baik.

http://www.guardian.co.uk/environment/2009/apr/27/arctic-carbon-dioxide-levels

Potensi krisis di Segitiga Terumbu Karang

Terbentang di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, daerah bawah air yang dikenal sebagai Hutan Amazon dunia bawah laut itu terancam akibat penangkapan ikan berlebihan dan perubahan iklim. Menurut sebuah penelitian yang didanai oleh Badan Margasatwa Dunia (WWF), Segitiga Terumbu Karang mungkin akan sepenuhnya menghilang pada akhir abad ini jika tidak ada tindakan yang dilakukan secepatnya untuk menyelamatkan terumbu karang dan ratusan ribu spesies makhluk laut yang tak ada bandingannya.


Saat mempresentasikan laporan ini di depan Konferensi Lautan Dunia yang pertama di Indonesia, WWF merekomendasikan tindakan secepatnya, termasuk dukungan dari para pemimpin dunia bagi negara-negara yang memiliki Segitiga Terumbu Karang untuk membantu mereka memelihara lingkungan lautnya.


Hormat kami, Badan Margawatwa Dunia, atas laporan yang membuka wawasan ini mengenai keadaan bahaya ekosistem terumbu karang yang luas. Mari kita bertindak bersama secepatnya untuk meningkatkan perlindungan terhadap lautan kita, yang pada hakekatnya terkait dengan keberlangsungan hidup kita.


Selama wawancara dengan Radio FM Pesisir Timur Irlandia pada bulan November 2008, Maha Guru Ching Hai menjelaskan keadaan menyedihkan terumbu karang secara lebih terperinci, dan menekankan perlunya memperhatikan akar permasalahan dari pemanasan global untuk menyelamatkan semua kehidupan di atas Bumi.

 

Maha Guru Ching Hai: Banyak faktor yang mempengaruhi terumbu karang, seperti pengembangan pantai, polusi air, perubahan suhu air laut karena pemanasan global. Jadi, pemanasan global merupakan ancaman terbesar karena ia menyebabkan pemutihan terumbu karang, atau jika suhu menjadi terlalu tinggi, dan ganggang penting yang menguntungkan terumbu karang menghilang dan kerangka putih dari batu karang tersebut terlihat, maka hal itu merupakan tanda matinya koloni terumbu karang.


T: Jadi, apakah kita benar-benar perlu untuk melakukan apa yang dapat kita lakukan untuk melindunginya?

 

Maha Guru Ching Hai: Ya. Kita harus menghentikan pemanasan global. Dan di atas segalanya, dan yang paling penting dari semua hal, jadilah vegetarian, bertindaklah hijau untuk menyelamatkan bumi, untuk mencegah trauma semacam itu dan untuk membangun masa depan yang cerah bagi dunia, bagi masyarakat kita.


 

http://www.france24.com/en/20090510-fight-save-amazon-oceans
http://www.physorg.com/news161256177.html
http://tvnz.co.nz/national-news/shellfish-warning-great-barrier-2717312
http://www.sciencealert.com.au/news/20091105-19104.html
http://english.aljazeera.net/news/asia-pacific/2009/05/20095134511772130.html
http://www.panda.org/wwf_news/?164062/Coral-climate-crunch-could-displace-millions

 


Copyright © 2007-2009 Supreme Master Television. All rights reserved.