Produksi makanan untuk ternak menghabiskan sumber daya alam global dan menyebabkan kekurangan pangan - 16 Jun 2009

Produksi makanan untuk ternak menghabiskan sumber daya alam global dan menyebabkan kekurangan pangan

Pada konferensi baru-baru ini tentang gletser dan perubahan iklim yang dituanrumahi oleh Institut Kutub Norwegia; Dr. Christian Nellemann sebagai kepala menteri senior Penaksiran Tanggapan Cepat untuk Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa menyatakan bahwa hilangnya gletser Himalaya dapat mengakibatkan miliaran orang kehilangan akses air bersih yang dapat mempengaruhi suplai pangan di Asia dan bahkan lebih luas.

Dr. Christian Nellemann – Kepala Menteri Senior Penaksiran Tanggapan Cepat untuk Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (L): Saya rasa situasinya benar-benar darurat, sungguh karena fakta dimana Asia yang kita bicarakan mempunyai tiga miliar orang yang akan terkena dampaknya, 1,3 miliar orang akan terkena dampak langsung karena perubahan sumber air ini. Tetapi secara global, dengan krisis pangan dan krisis finansial yang sedang kita alami, maka perubahan dalam 30-40 tahun dari sekarang akan memberikan dampak yang besar akan suplai pangan global dan harga pangan bagi setiap orang, apakah Anda hidup di Amerika Serikat atau Afrika atau Asia juga akan merasakan dampaknya.

Suara: Saat ini ada lebih dari satu miliar orang yang telah kelaparan di dunia setiap tahunnya, Dr. Nellemann menekankan bahwa industri ternak sebagai ancaman utama bagi keamanan pangan karena merupakan penyebab utama pemanasan global.

Dr. Christian Nellemann – Kepala Menteri Senior Penaksiran Tanggapan Cepat untuk Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (L): Penyebab utama dari rusaknya lingkungan alam, seluruh hewan liar, itu bukan karena pemburuan, tapi penyebab utamanya adalah hilangnya habitat dan rumah mereka karena kita menebang hutan dan mengubah area itu menjadi lahan pertanian [untuk memberi makan ternak].

Suara: Dr. Nellemann menghitung bahwa kita mungkin akan kehilangan 25 persen dari suplai pangan global karena tingkat produksi daging dan konsumsi daging meningkat seperti saat ini.

Dr. Christian Nellemann (L): Di banyak area, sektor peternakan menjadi ancaman utama, bukan hanya bagi perubahan iklim, tapi juga suplai pangan global. Kami harus menjamin bahwa kita tidak menghabiskan seluruh sereal untuk memberi makan hewan, karena itu tidak berkelanjutan. Jadi satu hal yang paling penting yang harus dilakukan secara global adalah mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati dan membantu memberi makan populasi manusia yang terus bertambah dengan fokus pada pengurangan daging global.

Suara: Penghargaan kami, Dr. Christian Nellemann dan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa yang membantu kita untuk mengerti hubungan konsekuensi dari produksi ternak bagi manusia dan planet. Kami berdoa semoga kita dapat menghentikan kehilangan dan tragis yang tidak perlu ini dan semoga penduduk dunia beralih dari pola makan daging ke vegan yang berkelanjutan. Pada bulan Maret 2009, selama konverensi video di Xalapa, Meksiko dengan para petinggi dan publik, Maha Guru Ching Hai sekali lagi menawarkan solusi yang sederhana dan menyeluruh tentang krisis yang sedang dihadapi oleh planet kita.

Maha Guru Ching Hai: Dengan kekurangan pangan di dunia yang terus memburuk, lebih banyak orang akan kelaparan setiap hari, jadi jika kita menghentikan kegiatan memelihara ternak dan berbalik ke menanam makanan vegan organik untuk manusia maka setiap orang di dunia akan beruntung, dan kita dapat menyelamatkan planet kita. Jika kita tidak memberikan semua jagung, sereal, dan sayuran sebagai pakan bagi hewan-hewan itu, semua makanan yang kita hasilkan sekarang ini sudah dapat memberi makan  dua  miliar orang. Jadi, bahkan tidak ada kekhawatiran tentang kekurangan pangan lalu kita punya masa depan lebih baik, hati nurani yang lebih baik. Dan planet kita akan mempunyai masa depan cerah jika semua orang berubah ke pola makan vegetarian organik dan pertanian vegan organik.

Referensi:
http://www.unep.org/Documents.Multilingual/Default.asp?DocumentID=528&ArticleID=5751
http://news.scotsman.com/world/One-billion-people-now-.5363018.jp

Para ilmuwan menemukan keadaan bahaya ikan paus di dekat Greenland
Sebuah tim ilmuwan dari Universitas Negara Oregon, AS serta Administrasi Atmosfer Lautan Nasional AS (NOAA) telah mendeteksi ancaman bahaya yang dihadapi ikan paus di dekat Cape Farewell di ujung selatan Greenland. Tim menggunakan serangkaian hidrophone untuk merekam suara ratusan ikan paus yang jumlahnya telah turun hingga hampir 400 ekor. Pencairan Kutub Utara berpotensi membuka jalur perkapalan internasional di daerah itu. Spesialis ikan paus di NOAA Phillip Clapham berkata, “Sangat penting agar kita mengenal tentang ikan paus di area ini untuk mencegah serangan dari kapal laut terhadap populasi ikan paus yang sangat rapuh.”

Bravo Dr. Clapham dan Administrasi Atmosfer Lautan Nasional atas pengamatan Anda yang mendetil yang mengawasi populasi hewan mamalia laut ini yang sedang dalam bahaya. Kami berdoa agar  makhluk yang menakjubkan ini diberi perlindungan dan hormat oleh umat manusia.

Referensi:
http://www.canada.com/Technology/Endangered+whales+discovered+Greenland+coast/162592/story.html
http://www.google.com/hostednews/ap/article/ALeqM5h_MoVplQ73oESymYhS3E79Dy21WgD98A8E580


Copyright © 2007-2009 Supreme Master Television. All rights reserved.